NIKE SUMMER 2013 CTR BOOTS LEAKED

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

NIKE SUMMER 2013 CTR BOOTS LEAKED

NIKE SUMMER 2013 CTR BOOTS LEAKED

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

Sang Legenda Bola

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

Usai gol ke-91 sepanjang 2012 yang dicetaknya ke gawang Real Valladolid, beberapa catatan menarik bisa ditarik dari rekor gol Lionel Messi tahun ini.

Pada pertandingan penutup tahun 2012 di La Liga, Sabtu (22/12) lalu, menghadapi tuan rumah Real Valladolid, bintang Barcelona, Lionel Messi, resmi mencatatkan gol ke-91 yang ia ciptakan dalam setahun ini.

Di laga itu, Messi mencetak gol kedua Barca di menit ke-59, setelah sebelumnya Xavi membuka kemenangan timnya di menit ke-43. Valladolid sempat mengejar lewat gol Javi Guerra di menit ke-89, namun Cristian Tello memastikan kemenangan 3-1 untuk Barca dengan gol tambahan di injury time.

Kembali ke Messi, rekor 91 gol ini sendiri tergolong spektakuler, yang notabene kian menahbiskan dirinya sebagai salah satu pencetak gol terhebat yang juga pemain terbaik dunia. Hingga tak kurang dari situs sepak bola Infostrada Sports pun, tak lama seusai laga itu segera bersiap menampilkan data dan fakta unik seputar catatan gol-gol Messi, lewat tweet mereka.

“Messi wraps up his footballing year with his 91st goal. We will tweet a full review of his exploits tomorrow (Sunday). Messi Stats Galore!” tulis admin akun Twitter Infostrada, pada Sabtu (22/12) atau Minggu dinihari WIB.

Berikut beberapa catatan gol-gol Messi sepanjang tahun ini yang lantas benar-benar diinfokan @InfostradaLive dengan tanda pagar #Messi91, beberapa jam kemudian:

*Total 91 gol Messi dihasilkan di 69 pertandingan. Sebanyak 79 gol untuk Barcelona (60 laga); 12 untuk Argentina (9 laga); dengan 4 gol dicetak sebagai pemain pengganti (semua di Barcelona).

*Messi mencetak ke-91 golnya di tiga kawasan, yaitu Eropa, Amerika Latin dan Amerika Utara. Tepatnya, dia mencetak gol di 8 negara, 23 kota, di 26 stadion.

*Messi mencetak gol secara hampir merata di 11 bulan berbeda tahun ini, kecuali Juli, dengan sebanyak 13 gol dicetak pada bulan Maret. Gol-golnya dicetak di 6 hari berbeda, kecuali Senin, dengan 28 gol pada hari Sabtu dan Minggu.

*Ke-91 gol Messi dicetak ke gawang 36 kiper berbeda, serta atas 31 klub/tim yang berbeda. Sebanyak 6 gol tahun ini dicetaknya ke gawang Bernd Leno (Bayer Leverkusen), dengan 6 gol vs Leverkusen dan Malaga.

*Sebanyak 78 dari total gol Messi tahun ini dicetak dari dalam kotak (penalti); 13 dari luar kotak; 14 merupakan tendangan penalti; serta 7 merupakan tendangan bebas.

*Ada 18 pemain yang tercatat sebagai pemberi assist Messi tahun ini, dengan yang terbanyak adalah Andres Iniesta (9 assist).

*Kaki kiri Messi terbukti dominan, karena sebanyak 81 gol tahun ini dicetaknya dengan kaki itu; sementara hanya 7 gol dengan kaki kanan; serta 3 lewat kepala.

*Sebanyak 37 di antara gol-gol Messi tahun ini dicetak di babak pertama, dengan sisanya (54 gol) pada babak kedua. Sebanyak 4 gol di antaranya sukses dicetak Messi pada 25 menit pertama pertandingan.

*Kebanyakan gol (normal) Messi, yaitu 23 gol, masuk ke bagian sudut kiri bawah (arah gawang). Sementara 3 gol tendangan bebasnya masuk ke sudut kanan atas, dan 4 tendangan penaltinya masuk ke sudut kanan bawah.

Penulis: Arsito Hidayatullah
Sumber:Soccerway/Infostrada

365 Days, 52 Weeks: A Look at Blogging in 2012

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

WordPress.com News

At the end of November, we gave shout-outs to bloggers and artists who participated in month-long projects like NaBloPoMo and NaNoDrawMo. As 2012 comes to a close, we also want to highlight writers and photographers who challenged themselves all year — who posted each day or each week, or have established an ongoing project on their sites.

These bloggers caught our attention:

JUMP FOR JOY! Photo Project

An inspiring international project focused on play, fun, and the positive in our lives, JUMP FOR JOY! presents Eyoälha Baker’s vision of a world united by our expression of joy. Eyoälha has taken nearly all the images on her blog — with the exception of the photos of her. Her jumping subjects are captured in locations around the world: at the beach in Kauaiat a park in Vancouver, or even between city skyscrapers . . . while holding a ninja…

Lihat pos aslinya 594 kata lagi

Biografi Andrés Iniesta

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

Biografi Andrés Iniesta

Nama lengkap Andrés Iniesta Luján
Tanggal lahir 11 Mei 1984 (umur 28)
Tempat lahir Fuentealbilla, Spanyol
Tinggi 1.70 m (5 ft 7 in) [1]
Posisi bermain Midfielder / Winger
Klub saat ini Barcelona
Nomor 8

Biografi Lionel Andreas Messi

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

Biografi Lionel Andreas Messi

Nama lengkap Lionel Andrés Messi
Tanggal lahir 24 Juni 1987 (umur 25)
Tempat lahir Rosario, Argentina
Tinggi 1.69 m (5 ft 7 in)
Posisi bermain Penyerang
Klub saat ini Barcelona
Nomor 10
1995–2000 Newell’s Old Boys
2000–2003 Barcelona
2003–2004 Barcelona C 8 (5)
2004–2005 Barcelona B 22 (6)
2004– Barcelona 230 (194)

Musicians Find a Home on WordPress.com

•Januari 1, 2013 • Tinggalkan sebuah Komentar

music

WordPress.com News

If you had any doubt that WordPress.com makes a great online home for your band, the range of artists who are now using it to promote their work and grow their fan base should put that to rest.  New musicians are signing on every day, making WordPress.com the go-to for artists who want sleek, functional, engaging sites without investing a ton of money or time.

Here are just a few of the acts who are taking advantage of features like the gig calendar and embedded tracks from SoundCloud and Bandcamp.  They’re all using the Soundcheck theme, developed specifically for musicians, but they’ve used custom touches to build sites with unique looks and personality.

tae phoenix

Tae Phoenix is a Seattle-based singer-songwriter who recently released her first album, Rise. Her site takes full advantage of everything WordPress.com and the Soundcheck theme have to offer, with embedded audio and video, a tour…

Lihat pos aslinya 412 kata lagi

•Desember 18, 2012 • Tinggalkan sebuah Komentar

TEORI POSITIF DAN PASAR MODAL

•Desember 18, 2012 • Tinggalkan sebuah Komentar

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat rahmat yang dilimpahkan kepada penyusun sehingga resume ini dapat diselesaikan dengan baik. Resume ini membahas “Teori Positif dan Penelitian Pasar Modal”. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dosen mata kuliah Teori dan Seminar Akuntansi yang telah dengan tulus memberikan penjelasan tentang meteri yang berkaitan dengan Teori Akuntansi
  2. Teman-teman kelompok lain yang juga dengan tulus memberikan masukan-masukan dan saran dalam penyusunan resume ini.

Kami telah berupaya secara maksimal untuk menyusun resume ini, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa resume ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Penyusun berharap, semoga resume ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dalam mempelajari dan memahami materi Teori dan Seminar Akuntansi, khususnya tentang Teori Positif dan Penelitian Pasar Modal..                

 

       Bandung,  Oktober  2012

                                                                                                                                                                                                              

                                                                                         Penyusun

 


 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

1.     Filosofi Dari Teori Akuntansi Positif. 2

2.     Ketidakpuasan Dengan Akuntansi Normatif. 4

3.     Ruang Lingkup Teori Akuntansi Positif. 6

4.     Penelitian Pasar Modal 7

4.1   Penelitian Yang Mendukung Teori Akuntansi Positif. 10

5.          Model Pasar. 10

6.1   Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan. 18

6.2   Ekstensi Mikrostruktur Untuk Ukuran Perusahaan. 20

6.3   Laba Tetap Dan Sementara. 22

6.4   Perubahan Versus Tingkat Laba. 25

6.5   Dibayar Versus Arus Kas. 27

6.6   Volatilitas. 29

6.7   Metodologi Masalah. 30

6.8       Efisiensi Pasar Modal 35

7       Mekanistik atau Efek Perilaku. 37

KESIMPULAN.. 40

DAFTAR PUSTAKA.. 41

                                                                                                                         

 


 


 

TEORI POSITIF DAN PENELITIAN PASAR MODAL

 

Awal perkembangan teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan. Pendekatan klasikal yang lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an, tetapi dalam tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi. Alasan yang mendasari pergeseran ini adalah bahwa pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai didalam praktek sehari-hari. Design system akuntansi yang dihasilkan dari penelitian normatif dalam kenyataannya tidak dipakai dalam praktek. Sebagai akibatnya muncul anjuran untuk memahami secara deskriptif berfungsinya sistem akuntansi didalam praktek nyata. Harapannya dengan pemahaman dari praktek langsung akan muncul design sistem akuntansi yang lebih berarti (Imam G.,2000)

Pada awal perkembangannya teori akuntansi menghasilkan teori normative yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai (value judgement) yang mengandung minimum sebuah prem is (Wolk & Tearney, 1997). Teori normatif pada awalnya belum menggunakan pendekatan investigasi formal, baru pada perkembangan berikutnya mulai digunakannya pendekatan investigasi terstruktur formal, yaitu pendekatan deduktif (dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dengan dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai dasar untuk mengembangkan teknik-teknik akuntansi (Anis dan Imam,2003). Selain itu perkembangan akuntansi juga mengarah pada teori akuntansi positif atau deskriptif yang investigasinya sudah lebih terstruktur dengan menggunakan pendekatan induktif (didasarkan pada konklusi yang digeneralisasikan berdasarkan hasilobservasi dan pengukuran yang terinci (Anis dan Imam,2003). Berbagai teori positif atau deskriptif berkembang dengan pesat dalam akuntansi. Perkembangan teori mengarah pada teori positif (deskriptif) ini dibarengi dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan oleh lembaga akuntansi, misalnya FASB yang menekankan pada kegunaan dalam pengambilan keputusan dan tidak lagi terfokus pada postulate seperti terlihat pada kerangka konseptual yang diterbitkan oleh FASB mulai tahun 1979 yang dimulai dengan perumusan tujuan pelaporan keuangan (SFAC 1,1979 dalam Anis dan Imam,2003).

 

  1. 1.             FilosofiDari Teori Akuntansi Positif

Konsensus atas kebijakan ekonomi yang benar kurang tergantung pada kemajuan ilmu ekonomi normatif daripada pada kemajuan ilmu ekonomi positif yang menghasilkan kesimpulan yang diterima secara has. Tujuan pokok dari suatu ilmu pengetahuan positif adalah perkembangan teori atau hipotesis yang menghasilkan prediksi yang valid dan bermakna tentang fenomena yang belum diamati. Konsep ilmu positif populer di abad ke sembilan belas. Konsep ini dikaitkan dengan filsafat positivisme yang berpandangan bahwa hanya metode ilmu pengetahuan alam yang memberikan pengetahuan positif tentang “apakah ini /what is.” Namun filsafat ini kemudian mati.

Kematian positivisme logis sebagian disebabkan oleh kegagalan programnya dalam menetapkan dogmapositivisme tradisional seperti proposisi apakah ini/”what is” ilmu yang mapan (seperti fisika, kimia, dan biologi). Ilmu-ilmu pengetahuan ini menggunakan teori. Proposisi teoretis bukan positif juga bukan normatif, juga bukan pernyataan aktual maupun ideal. Melainkan pernyataan dari hal-ha1 yang mungkin.

Perhatian Akuntansi terbaru telah difokuskan pada pengembangan teori positif yang berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati dengan mencari alasan bahwa peristiwa terjadi. Ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa menggambarkan, dan dari teori normatif, yang mengatur apa yang harus terjadi.

 Milton friedman memperjuangkan teori positif di bidang ekonomi. Dia menyatakan bahwa: Tujuan akhir ilmu positif adalah perkembangan ‘teori “atau” hipotesis “yang menghasilkan valid dan bermakna (yaitu tidak truistic) prediksi tentang fenomena yang belum diamati.

Sama hal nya dengan pandangan Friedman, watts dan Zimmerman yang menyatakan bahwa :

Tujuan (positif) teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi explaination berarti memberikan alasan untuk praktek diamati. Misalnya, teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan mengapa perusahaan terus menggunakan akuntansi biaya historis dan mengapa perusahaan centain beralih di antara sejumlah teknik akuntansi. Prediksi praktik akuntansi berarti bahwa teori memprediksi fenomena teramati.

Fenomena teramati tidak selalu fenomena masa depan, mereka termasuk fenomena yang telah terjadi, tetapi berdasarkan bukti sistematis belum dikumpulkan. Sebagai contoh, penelitian teori positif berusaha untuk mendapatkan bukti empiris tentang atribut perusahaan yang berkelanjutan menggunakan teknik akuntansi yang sama dari tahun ke tahun dibandingkan dengan atribut perusahaan yang terus beralih teknik akuntansi. Kami juga mungkin tertarik dalam memprediksi reaksi dari perusahaan dengan standar akuntansi yang diusulkan, bersama dengan penjelasan mengapa perusahaan akan melobi dan terhadap standar tersebut, meskipun standar telah dirilis. Pengujian teori ini memberikan bukti yang dapat digunakan untuk memprediksi dampak dari peraturan akuntansi sebelum mereka dilaksanakan. 

Teori positif berusaha memahami fenomena akuntansi dengan mengamati peristiwa empiris dan menggunakan hasil pengamatan untuk membuat pediksi mengenai seperangkat pengamatan yang lebih luas dan atau untuk memprediksi kejadian di masa depan. Milton Friedman mendukung teori positif dalam ekonomi. Dia menyatakan : “tujuan akhir dari ilmu positif adalah pengembangan teori atau hipotesis yang menhasilkan prediksi yang valid dan bermakna mengenai fenomena yang tidak teramati.”

Fenomena yang tidak teramati, tidak selalu peristiwa masa depan, tetapi termasuk peritiwa yang telah terjadi, tetapi bukti sistematiknya belum dikumpulkan. Teori akuntansi positif memiliki fokus ekonomi dan berusaha menjawab pertanyaan seperti :

1)       Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh dalam pemilihan metode akuntansi alternatif ?

2)       Apakah biaya yang diperoleh sebanding dengan manfaat yang diperoleh dalam regulasi dan proses penentuan standar akuntansi ?

3)       Apa dampak laporan keuangan yang dipublikasikan pada harga saham ?

4)       Metode perhitungan akuntansi mana yang paling superior dalam memprediksi harga masa depan, return earnings atau arus kas?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, teori akuntansi positif menggunakan beberapa asumsi mengenai tingkah laku individual :

1)        Manajer, investor, pemberi pinjaman, dan individual lainnya diasumsikan rasional, mengevaluasi utilitas keuangan maximiser.

2)        Manajer memiliki kebijaksanaan untuk memilih kebijakan akuntansi yang secara langsung memaksimalkan utilitas mereka atau untuk merubah pembiayaan, investasi, dan kebijakan produksi perusahaan untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan pribadi.

3)        Manajer akan mengambil tindakan yang akan memaksimalkan nilai perusahaan.

Para ahli teori positif akuntansi berpendapat bahwa setiap model akuntansi normatif yang diusulkan harus diuji dan diverifikasi untuk menilai pengaruhnya sebelum dibuat menjadi standar akuntansi.

Teori positif dipandang lebih ilmiah dalam metodologi dan, secara eksplisit maupun implisit, itu menggari sbawahi kebanyakan studi empiris di bidang ekonomi.

  1. 2.                    KetidakpuasanDengan AkuntansiNormatif

Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):

1)        Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.

2)        Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.

3)        Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.

 

 

Teori akuntansi kadang-kadang dibingungkan dengan pengertian normatif dan positif. Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan teori normatif sebagai berikut: teori normative berusaha menjelaskan informasi apa yang seharusnya dikomunikasikan kepada para pemakai informasi akuntansi dan bagaimana akuntansi tersebut akan disajikan. Jadi teori normative berusaha menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam proses penyajian informasi keuangan kepada para pemakai dan bukan menjelaskan tentang apakah informasi keuangan itu dan mengapa hal tersebut terjadi. Menurut Nelson dalam Anis dan Imam (2003) teori normatif sering dinamakan teori a priori (dari sebab ke akibat dan bersifat deduktif).

Teori normatif bukan dihasilkan dari penelitian empiris tetapi dihasilkan dari kegiatan semi research. Sebaliknya tujuan pendekatan teori positif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada para pemakai informasi akuntansi atau dengan kata lain pendekatan teori positif bukanlah untuk memberikan anjuran mengenai bagaimana praktik akuntansi seharusnya, tetapi untuk menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya sekarang. Selain itu pendekatan teori positif sangat menekankan pentingnya penelitian empiris untuk menguji apakah teori akuntansi yang telah dikemukakan dalam banyak literatur teori akuntansi dapat menjelaskan praktik akuntansi yang berlaku (Arif,1999).

Usaha pemahaman secara empiris dan mendalam adalah adanya move dari komuniti peneliti akuntansi yang menitik beratkan pada, pendekatan ekonomi dan perilaku (behavior). Perkembangan financial economics dan khususnya munculnya hipotesis pasar yang efisien (effisient market hypothesis) serta teori agensi (agency theory) telah menciptakan teori suasana baru bagi penelitian empiris manajemen dan akuntansi. Beberapa pemikir akuntansi dari Rochester dan Chicago mengembangkan apa yang disebut dengan Positive Accounting theory yang menjelaskan why accounting is what it is, why accountants do what they do, dan apa pengaruh dari fenomena ini terhadap manusia dan penggunaan sumber daya (Jensen,1976 dalam Anis dan Imam, 2003).

Pendekatan normatif maupun positivist hingga saat ini masih mendominasi dalam Penelitian akuntansi. Artikel-artikel yang terbit di Jurnal The Accountin? Review maupun Journal of Accounting Research, Journal of Business Research hampir semuanya menggunakan pendekatan mainstream dengan ciri khas menggunakan model matematis dan pengujian hipotesa. Walaupun pendekatan mainstream masih mendominasi penelitian manajemen dan akuntansi hingga saat ini, sejak tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha baru untuk menggoyahkan pendekatan mainstream. Pendekatan ini pada dasarnya tidak mempercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan mainstream. Sebagai gantinya, mereka meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial yang lain seperti filsafat, sosiologi,antropologi untuk memahami akuntansi (Imam G,2000).

Dari uraian di atas, harus jelas mengapa teori akuntansi positif, di tahun-tahun pembentukannya, dikembangkan sebagai paradigma yang berusaha untuk memperbaiki cacat teori normatif akuntansi.

1)      Bahwa teori harus mampu menghasilkan hipotesis mampu fasifikasi melalui pengujian empiris.

2)      Untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi daripada resep pasokan. Pendekatan ini mengatasi kebutuhan untuk memasok suatu tujuan, mengingat bahwa tujuan tidak ada adalah superior apriori dengan yang lain.

3)      Untuk merasionalisasi prinsip akuntansi yang ada, yang normatif teori akuntansi gagal dilakukan. Akhirnya, itu adalah salah satu keharusan teori akuntansi positif bahwa ada beberapa upaya untuk memodelkan hubungan antara akuntansi, perusahaan dan pasar dan menganalisis masalah dalam kerangka ekonomi.

 

  1. 3.                  Ruang LingkupTeori AkuntansiPositif

Merupakan suatu yang instruktif untuk melihat pengembangan teori akunatansi positif dalam dua tahap. Tahap pertama dan secara kronologis merupakan tahap awal yang melibatkan penelitian dalam akuntansi dan perilaku pasar modal. Literatur dari tahap ini tidak menjelaskan praktekakuntansi. Melainkan, menginvestigasi hubungan antara pengumuman data akuntansi dan reaksi pasar.

Tahap literatur kedua berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi seluruh perusahaan. Ada dua fokus utama di sini. Yang pertama, ada upaya untuk menjelaskan apakah perusahaan membuat piihan akuntansi tertentu untuk alasan oportunis, seperti mentransfer kekayaan dari claimholder lainnya ke manajer. perspektif oportunis seringkali dinamakan ex post, karena mengasumsikan bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi setelah kejadian untuk memaksimalakn kepentingan pribadi mereka. Perspektif kedua mengasumsikan bahwa perusahaan memilih praktek akuntansi untuk alasan efisiensi, kebijakan akuntansi ditempatkan dalam ex ante untuk mengurangi biaya kontrak antara pemilik dan claimholder.

 

  1. 4.                  Penelitian Pasar Modal

Ada dua jenis penelitian pasar modal yang penting dalam teori akuntansi positif yaitu :

1)      Penelitian yang berusaha menentukan pengaruh dikeluarkannya informssi keuangan terhadap share return, dan

2)      Penelitian yang mempertimbangkan efek perubahan kebijakan akuntansi pada harga saham. Kebanyakan riset pada wilayah ini telah dilakukan dengan menguji bentuk semistrong dari hipotesis pasar efisien (EMH). EMH memiliki implikasi yang signifikan untuk kedua aspek teori akuntansi positif dan pengaturan standar akuntansi secara keseluruhan. Studi peristiwa, studi asosiasi, dan pendekatan perilaku mekanistis adalah beberapa contoh penelitian yang diuji hubungannya dalam pasar modal. Hipotesis pasar efisien mengacu pada teori harga mikroekonomi, yang karateristiknya adalah menekankan pada penawaran dan permintaan indformasi pada pasar. Pada pasar modal yang kompetitif, marginal cost informasi sama dengan marginal revenuenya.

EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi pada penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar modal, dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama dengan pendapatan marjinal. Oleh karena itu, tidak mungkin, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi murni dengan perdagangan pada informasi ini. Ball menunjukkan bahwa pekerjaan empiris awal, seperti karya fama, Fisher, Jensen dan Roll dalam kaitannya dengan reaksi harga saham terhadap stock split.

 Fama dan rekan-rekannya yang pertama kali menciptakan istilah “Efisiensi Pasar” sebagai sebuah “pasar yang menyesuaikan dengan cepat terhadap informasi baru” Fama kemudian diformalkan definisi pasar yang efisien, sebagai salah satu “di mana harga ‘sepenuhnya mencerminkan’ informasi yang tersedia” . Untuk Fama kondisi cukup pasar yang efisien adalah bahwa:

Ada biaya transaksi tidak ada efek yang diperdagangkan :

1)   Semua informasi yang tersedia bebas biaya untuk semua pelaku pasar

2)   Semua setuju pada implikasi dari informasi terkini untuk harga saat ini  dan distribusi dari harga masa depan keamanan masing-masing.

 

Implikasi dari asumsi ini adalah bahwa dalam pasar modal yang efisien, informasi sepenuhnya disita dalam harga saham ketika dilepaskan. Dengan demikian, adalah mustahil, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi pure oleh perdagangan pada informasi. Untuk mengakomodasi berbagai jenis set informasi dan untuk memungkinkan pengujian empiris, menurut Fama informasi terbagi menjadi 3 set informasi (pergerakan harga masa lalu, informasi publik yang tersedia, dan semua informasi, baik negeri maupun swasta) sebagai berikut:

1)   “Bentuk yang lemah” dari efisiensi pasar menyiratkan bahwa harga sekuritas pada waktu tertentu sepenuhnya mencerminkan informasi yang terkandung dalam urutan atas harga masa lalu – yaitu, ada strategi perdagangan tidak didasarkan pada siklus harga (dow teori), pola harga ( kepala dan bahu) atau peraturan lain seperti aneh-banyak perilaku, moving averages dan kekuatan relatif yang akan memberikan keuntungan berlebih

2)   “Bentuk semi kuat” menegaskan bahwa harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, selain harga masa lalu. Ini berarti bahwa ada strategi perdagangan tidak tersedia untuk membuat keuntungan lebih dari menganalisis publik ekonomi, politik. Data hukum atau keuangan.

3)   Kuat” menunjukkan bahwa harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan semua informasi, termasuk informasi yang tidak tersedia untuk umum-misalnya, insider dan informasi pribadi.

 

Pada no 3, semi kuat dari adalah yang paling langsung berkaitan dengan profesi akuntansi, karena informasi akuntansi, ketika dirilis, merupakan bagian dari subset informasi yang tersedia untuk umum. Teori akuntansi normatif dan penetapan standar akuntansi memberikan upaya yang cukup untuk berdebat manfaat dari bentuk di mana pernyataan akuntansi diungkapkan kepada publik. Namun, jika harga sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia untuk publik (yang mencakup nilai-nilai saat ini dan inflasi umum), argumen mereka untuk pengukuran ‘tepat’ yang jauh melemah.

Perhatikan bahwa, ketika kita berbicara tentang pasar sebagai efisien (sejauh harga penuh merefleksikan informasi), kita tidak mengacu pada bentuk-bentuk lain dari efisiensi yang diakui di bidang ekonomi, seperti efisiensi pertukaran (aset yang tersedia adalah perdagangan sehingga tidak ada penataan ulang klaim yang akan meningkatkan utilitas yang diharapkan dari satu orang tanpa mengurangi efisiensi yang lain) atau produksi (apakah alokasi sumber daya akan pareto-optimal jika perusahaan memaksimalkan nilai). Kami juga tidak menyarankan bahwa setiap investor, atau memiliki pengetahuan tentang semua informasi. Efisiensi pasar tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah ‘benar’ disajikan oleh perusahaan atau ‘benar’ ditafsirkan oleh para pembuat keputusan individu. Juga tidak menyiratkan bahwa manajer membuat keputusan manajemen yang optimal atau investor dapat memprediksi kejadian masa depan dengan presisi mutlak. Efisiensi pasar dalam konteks EMH hanya berarti bahwa harga sekuritas mencerminkan dampak agregat dari semua informasi yang relevan, dan melakukannya dalam cara-harga pasar objektif dan cepat adalah ‘permainan yang adil’.

Sementara EMH adalah teori propsed tentang mekanisme harga pasar keamanan, pasar modal penelitian (CMR) merupakan penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis tentang perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan model pasar, yang berasal dari model harga aset modal (CAPM), untuk memperkirakan (atau abnormal) kembali tak terduga pada saham biasa perusahaan pada saat pengumuman pendapatan. Dalam pengujian apakah akuntansi nomor pasokan informasi yang digunakan oleh pasar modal saham nilai, studi CMR umumnya menganggap EMH semi kuat dan kemudian berusaha untuk memperkirakan hubungan antara (tak terduga) laba akuntansi dan (abnormal) kembali. Dengan demikian, tes yang bergabung tes EMH. Perkiraan harapan informasi. Dan pemodelan normal (dan, karena itu, tidak normal) kembali.

 

 

 

4.1              Penelitian Yang Mendukung Teori Akuntansi Positif

Banyak riset yang telah membuktikan ketiga hipotesis yang dikemukakan oleh Watt & Zimmerman , adapun riset-riset tersebut adalah Scott (2000):

1)        Healy,1985 dengan hipotesis perencanaan bonus, yang menghasilkan bukti para manajer yang mendasarkan bonusnya pada income netto dilaporkan secara sistematis menggunakan kebijakan akuntansi accrual untuk pelaporan pendapatannya sehingga dapat memaksimalkan bonus.

2)        Sweeney,1994 dengan hipotesis perjanjian hutang, dihasilkan bukti bahwa perusahaan sering melanggar perjanjian hutang dalam bentuk pemeliharaan modal kerja dan ekuitas pemegang saham.

3)        Jones,1991 mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income netto yang dilaporkan untuk keringanan impor. Pemberian keringan impor pada perusahaan tidak adil karena dipengaruhi oleh kompetisi asing, sebagian merupakan keputusan politik.

4)         Lev (1979) dalam hipotesis bonus — debt convenant adanya kecenderungan manajer menjadi opportunistik dengan menyelamatkan bonus dan mengabaikan perubahan debt convenant ketika effisiensi pasar yang diharapkan bereaksi negatif.

 

  1. 5.          Model Pasar

Menurut CAPM, kembali saham dipengaruhi oleh peristiwa tertentu pasar yang luas dan informasi perusahaan. Oleh karena itu, jika kita mencoba untuk meneliti dan mengidentifikasi dampak dari perusahaan-unik informasi seperti sebuah rilis tentang penghasilan, bagian pasar terkait pengembalian harus dikontrol. Misalnya, jika kembali keamanan pada hari pengumuman laba adalah +2,0%, hal ini bisa disebabkan oleh informasi pasar yang menguntungkan mempengaruhi semua saham. Favourable perusahaan-informasi spesifik, atau kombinasi keduanya. Untuk mencoba untuk mengisolasi bagian dari kembalinya keamanan yang unik untuk acara perusahaan saja, para peneliti akuntansi umumnya menggunakan model pasar. Yaitu:       

 

 

Konstan return rata-rata harian

Raw Return on day  t

Konstan return rata-rata harian

Kembali karena pasar bergerak

                                      

                     ═                                 +                                  +                                          

       

               =                                +                      +            

Dimana :

        = Tingkat pengembalian pada periode ke t

        = Pengembalian konstan rata (terlepas dari return di pasar)

     = Estimasi beta perusahaan saya (yang merupakan ukuran kepekaan untuk pengembalian pasar

     = Kembali pada portofolio pasar agregat selama periode t

      = Kesalahan residu pada periode t, bagian dari kembalinya baku karena perusahaan-unik peristiwa (laba individu atau pengumuman dividen)

Perkiraan α_i dan β_i biasanya ditemukan dengan menggunakan biasa paling-square regresi yang berhubungan tingkat perusahaan sejarah kembali dengan pengembalian pasar sejarah. Regresi biasanya dijalankan dengan menggunakan 60 return bulanan (t = 0 sampai -59) selama periode 5 tahun.

Model pasar memiliki sejumlah asumsi (kesamaan dengan CAPM) yang harus dibuat jelas. Mereka adalah bahwa:

1)      Investor menghindari risiko

2)      Pengembalian biasanya didistribusikan (mean dan deviasi standar yang cukup deskriptif atau kembali keamanan) dan investor memilih portofolio mereka atas dasar ini

3)      Investor memiliki harapan yang homogeny.

4)      Pasar lengkap dan sempurna (semua peserta adalah pengambil harga, tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak, dan bahwa ada ekspektasi rasional oleh investor)

Menurut konsepsi Fama tentang pasar yang efisien, tingkat abnormal return pada perusahaan i untuk periode t (μ _ (itu)) sama dengan tingkat realisasi pengembalian (R _ (itu)) dikurangi tingkat pengembalian yang diharapkan untuk periode t, untuk aset i (E (R _ (itu))) diberikan informasi yang ditetapkan tersedia pada saat t-1, (θ_ (t-1)). ini dinyatakan secara matematis sebagai:

 =  – E

mengambil harapan

E  =  +

Tingkat normal pengembalian estimasi untuk saham untuk periode t adalah perbedaan antara return aktual dan hasil yang diharapkan:

 =  – –

Dalam pasar yang efisien, harga normal seperti pengembalian akan rata-rata ke nol, melintasi berbagai periode (T):

 

Abnormal return yang berasal dari μ model pasar menangkap bahwa bagian dari abnormal return total tidak disebabkan faktor yang mempengaruhi portofolio pasar melainkan, untuk perusahaan-spesifik faktor. Ini adalah alasan inilah abnormal return,  dipelajari dalam penelitian pasar modal ketika para peneliti yang tertarik pada reaksi dari harga saham menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan tertentu (seperti pengumuman pendapatan).

Konsep ini dapat diilustrasikan dengan contoh berikut. Asumsikan Anda diberi 1-periode data berikut model pasar pada BHP untuk kuartal kalender berakhir Juni 2001:

 

                                       = 12.0%

= 0.7       =10.0%

Data-data yang ditampilkan dalam gambar 9.1. jika indeks pasar (misalnya, Australia semua Ordinaris) memiliki return dari 0%, maka hasil yang diharapkan dari BHP akan menjadi 2%. Namun, pasar memiliki return 10%. The β_BHP dari 0,7 menunjukkan bahwa return indeks 10% diharapkan dapat menghasilkan return 7% pada BHP di atas 2% konstan. Menambahkan hasil 2% dan 7% dalam hasil yang diharapkan dari 9%. Namun, pengembalian aktual BHP adalah 12%. Perbedaan antara% 12 aktual dan diharapkan menjadi nol selama jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, abnormal return akan cenderung menuju nol, menunjukkan pasar yang efisien.

 

 

Dua langkah tambahan yang diambil sebelum data dari CMR dianalisis. Pertama, pengembalian perusahaan-unik rata-rata (AR) ditemukan untuk setiap bulan (Atau periode diskrit dipilih untuk penelitian) untuk seluruh perusahaan dalam sebuah studi, sebagai berikut:

Pasar model rata sisa dalam bulan i:  =

Dimana :

 

= Rata-rata tingkat pengembalian periode ke t  

= Tingkat pengembalian saham periode ke t

N   = Jumlah perusahaan diperiksa pada bulan tertentu

Kedua, rata-rata akumulatuf normal perusahaan-unik return (CAR) ditemukan setiap bulan dengan menjumlahkan semua perusahaan-unik pengembalian rata-rata untuk bulan tertentu. Secara matematis, dengan menggunakan 18 observasi (6 setelah acara tertentu dan 12 sampai hari acara) kami telah

Pasar model Kumulatif sisa dalam bulan ke t : =

dimana -11≤  t  ≤ E

Untuk empiris mengevaluasi dampak harga informasi akuntansi, baik    atau  Nilai dapat diperiksa. Secara konvensional, meskipun, abnormal return kumulatif rata-rata diterapkan dan dibahas paling. Jika pasar modal efisien semi kuat, adalah mustahil untuk mendapatkan abnormal return dengan perdagangan pada informasi setelah menjadi publik. Kedua abnormal return dan abnormal return kumulatif ketika informasi menjadi publik harus sama dengan nol.

Memiliki pemahaman yang diperlukan dari model pasar, yang pada awalnya digunakan untuk mempelajari dampak dari pendapatan tak terduga pada abnormal return pada saham biasa, sekarang kita beralih ke pertimbangan studi.

  1. 6.                  Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham

Studi oleh Ball dan Brown merupakan dasar akuntansi positif. Seperti yang telah disarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan isi informasi yang dimiliki keuntungan akuntansi pada pasar saham.

1)       Perilisan keuntungan pada historical cost memiliki kandungan informasi untuk pasar dalam hal CARs (cumulated average abnormal firm-unique return) dan pengaruhnya terhadap volatilitas dan jumlah perdagangan.

2)       Asimetri informasi (yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan : semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan keuangannya) mempengaruhi respon terhadap perubahan harga, sifat perubahan harga, dan jumlah perdagangan yang mengikuti pengumuman keuntungan.

3)       Ada seperangkat rangkaian informasi yang berkelanjutam yang digunakan oleh pasar, dan oleh karena itu, pelaporan launtansi bukanlah satu-satunya sumber informasi.

4)       Studi asosiasi jangka panjang menunjukkan sejumlah faktor termasuk resiko dan ketidakpastian, ukuran perusahaan, industri, tingkat bunga, financial leverage, pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen memiliki peran dalam menentukan nilai perusahaan.

5)       Menambahkan tingkat keuntungan (serta perubahan keuntungan), menguraikan keuntungan ke dalam komponen yang berbeda, menambahkan arus kas, komponen neraca dan akrual, serta mempertimbangkan faktor makroekonomi yang luas lebih lanjut akan meningkatkan kekuatan penjelas dari variabel akuntansi.

Sebuah studi oleh ball dan Brown adalah batu fondasi akuntansi positif dan literatur keuangan. Seperti sudah menyarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan laba konten informasi akuntansi memiliki untuk pasar saham, dalam terang kritik oleh normativis metode biaya historis penghitungan penghasilan. Pandangan umum dari pendapatan biaya historis adalah bahwa hal itu berarti, karena agregat hasil penerapan prosedur yang berbeda untuk berbagai jenis data ekonomi. Pada titik ini Ball dan Brown mencatat:

Nilai upaya analitis untuk mengembangkan pengukuran mampu interpretasi yang definitif tidak pada masalah. Apa yang menjadi masalah adalah kenyataan bahwa model analitik sendiri tidak menilai pentingnya penyimpangan dari pengukuran yang tersirat. Oleh karena itu berbahaya untuk menyimpulkan, dalam ketiadaan atau pengujian empiris lebih lanjut, bahwa kurangnya makna substantif tersirat kurangnya utilitas.

Ball dan brown menguji kegunaan dari jumlah bersih biaya pendapatan historis untuk keputusan investasi. Berdasarkan teori pendukung EMH, mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terkandung dalam angka laba bersih yang berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi, maka harga saham akan menyesuaikan untuk mencerminkan informasi tersebut.

Ball dan brown berpendapat bahwa kenaikan tak terduga dalam pendapatan mewakili informasi baru untuk pasar tentang saham perusahaan dan bahwa peningkatan ini akan, segala sesuatunya sama, meningkatkan nilai perusahaan. Dalam pasar modal yang efisien, setiap perubahan dalam ekspektasi arus kas perusahaan akan menyebabkan perubahan dalam harga saham jika harga saham merupakan kapitalisasi arus kas masa depan. Selanjutnya, jika pasar efisien, keuntungan ekonomi yang positif dapat diharapkan untuk berhenti pada tanggal pengumuman, karena dalam semi kuat-dari pasar efisien kita tidak dapat memperoleh abnormal return dengan perdagangan pada informasi publik yang tersedia. Sebaliknya, ketika pendapatan untuk perusahaan tiba-tiba menurun, kami berharap untuk mengamati pengembalian kontemporer yang abnormal negatif.

Ball dan brown menggunakan data untuk 261 perusahaan untuk periode 1946-1966 meneliti dampak harga pengumuman pendapatan tak terduga. Mereka mengidentifikasi pengumuman masing-masing sebagai ‘favourable’or’ menguntungkan ‘. Pengumuman Favourable adalah kasus di mana melaporkan laba lebih besar dari yang diperkirakan oleh model peramalan naif mekanik. Pengumuman yang kurang baik adalah kasus yang melaporkan pendapatan kurang dari yang diperkirakan. Untuk setiap kelompok, bola dan CAR dihitung cokelat untuk bulan 12 sebelum dan 6 bulan setelah pengumuman laba. Hasil yang ditampilkan dalam gambar 9.2 pada halaman 258.

 

Perhatikan bahwa pasar mengantisipasi laporan laba menguntungkan atau tidak menguntungkan, dan harga disesuaikan. CAR meningkat sepanjang tahun untuk keuntungan baik dan jatuh untuk keuntungan kurang baik. Ini adalah bukti bahwa pasar mampu peramalan laba perusahaan ‘(lebih akurat dari model profit naif) dan menyesuaikan harga saham sesuai. Selanjutnya, beberapa baik, atau tidak menguntungkan, pengumuman tidak sepenuhnya diantisipasi, dan harga terus menyesuaikan setelah pengumuman. Meskipun pasca-pengumuman drift harga tidak seketika, mereka w kembali cukup kecil dan mungkin belum cukup besar untuk mengimbangi biaya transaksi (komisi dan pencarian cost0. Secara keseluruhan, Ball dan Brown menyimpulkan bahwa banyak penyesuaian harga terhadap perubahan laba ( 85-90%) terjadi sebelum bulan pengumuman, dan bahwa ini disebabkan oleh rilis terus informasi ke pasar di kedua akuntansi (misalnya laba kuartalan) dan format non-akuntansi (analis misalnya, jurnalis keuangan). hasil Ball dan Brown memiliki beberapa implikasi teori akuntansi keuangan. Pertama, ada informasi konten yang signifikan dalam sejarah profit figure meskipun cara serampangan tampaknya itu dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada rilis terus informasi ke pasar dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan-sebenarnya cukup kecil dan hanya dapat berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga, pasar tampaknya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak mungkin untuk perdagangan pada informasi akuntansi, setelah rilis, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut diperhitungkan.

Studi yang diikuti kebanyakan didukung Ball dan Brown mereka kesimpulan. Pada tahun 1970, Brown direplikasi studi bagi perusahaan Australia. Hasilnya adalah serupa, meskipun ia menemukan bahwa penyesuaian selama tahun itu lambat dan bahwa ada lebih merupakan penyesuaian harga di ‘Bulan pengumuman’ itu. Watts dan Zimmerman menyarankan bahwa ini mungkin disebabkan fakta bahwa laporan masalah perusahaan Australia setengah-tahunan, bukan laporan triwulanan seperti di Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa, di Australia, laporan tahunan merupakan sumber lebih penting dari informasi tentang perusahaan daripada mereka di Lain Serikat. Watts dan Zimmerman juga menyarankan bahwa ini adalah karena perusahaan perdagangan di New York Stock Exchange dan bahwa, selain dari laporan tahunan, ada cenderung lebih sedikit sumber informasi mengenai perusahaan-perusahaan kecil.

Foster mencari bukti lebih lanjut tentang menemukan Ball dan Brown bahwa hanya 10-15% dari nilai informasi laba disampaikan oleh pengumuman tahunan. Dia bertanya apakah ini disebabkan oleh fakta bahwa laba triwulan telah diumumkan sementara. Masalah lain yang diselidiki adalah apakah angka 10-15% understated kenyataan, karena sebagian atau seluruh pengumuman yang sebenarnya. Ia menganalisis pengumuman laba triwulan dan setiap hari daripada tingkat pengembalian bulanan. Sebuah hal penting adalah bahwa sekitar 32% dari abnormal return kumulatif ditemukan lebih dari 60 hari perdagangan yang dialami pada tanggal pengumuman. Ini adalah peningkatan signifikan atas 10-15%. Ball dan Brown melaporkan dan menunjukkan bahwa laba akuntansi triwulanan tepat waktu merupakan sumber informasi bagi pasar modal. Foster temuan telah didukung dalam studi selanjutnya menggunakan data Australia.

Besarnya
Studi baru saja dibahas terkonsentrasi pada arah keuntungan tak terduga dan abnormal return, yaitu, positif / abnormal return negatif yang berhubungan dengan kenaikan tak terduga / deceases keuntungan. Namun, juga memungkinkan untuk menyelidiki hubungan antara besarnya perubahan tak terduga dalam keuntungan abnormal return. Teori yang mendasari tes-tes ini adalah bahwa jika sebuah rilis laba akuntansi memiliki kandungan informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak terduga. Karya yang diterbitkan pertama untuk menyelidiki pertanyaan ini adalah dengan Beaver, Clarke dan wright. Perusahaan yang diperdagangkan di New York Stock Exchange dibagi ke dalam 25 portofolio, berdasarkan besarnya keuntungan yang tak terduga masing-masing perusahaan (sebagai persentase dari keuntungan yang diharapkan). Tingkat rata-rata tahunan abnormal pengembalian selama 12 bulan yang berakhir 3 bulan setelah tahun buku perusahaan dihitung untuk masing-masing portofolio. Langkah-langkah ini, bersama dengan keuntungan tak terduga, kemudian peringkat dari yang tertinggi positif dan negatif hubungan yang paling kuat ditemukan dengan besaran. Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan Morse menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1-0,15% berhubungan dengan laba tak terduga 1%. Salah satu alasan untuk ukuran respon kecil kemungkinan bahwa tes tidak mengijinkan kemungkinan bahwa perusahaan mungkin memiliki hubungan proporsional berbeda antara keuntungan tak terduga dan abnormal return. Artinya, mereka tidak memungkinkan untuk fakta bahwa sensitivitas hubungan antara abnormal return dan keuntungan tak terduga (koefisien respon produktif, ERC) dapat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.

6.1              Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan

Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi. Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain dari laporan akuntansi adalah fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya pencarian informasi yang tetap dan konstan di seluruh perusahaan, maka insentif untuk melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan besar dan pasar yang lebih likuid bahwa pasar lebih mudah untuk menjual dan menyembunyikan aktifitas perdagangan atasan Anda. Dengan demikian, bersenjata dengan pengetahuan mispricing di sebuah perusahaan kecil. Namun, Freeman berpendapat bahwa kemungkinan biaya pencarian meningkat terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar diimbangi oleh:

1)      Lebih besar perusahaan menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan kecil

2)      Lebih besar perusahaan memiliki derajat yang lebih tinggi eksposur dengan melaporkan konstan dalam pers keuangan dan oleh kegiatan mencari analis keuangan.

Perusahaan besar lebih mungkin untuk memiliki informasi tambahan yang dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan interim, perkiraan analis, perkiraan industri, prakiraan manajemen dan litigasi. Penjelasan lain untuk hipotesa informasi diferensial adalah bahwa perdagangan oleh investor informasi mengungkapkan informasi pribadi. Atiase berpendapat bahwa wahyu parsial informasi pribadi oleh investor informasi mengurangi potensi keuntungan di perusahaan-perusahaan kecil untuk tingkat yang lebih besar karena informasi pribadi lebih terlihat di saham diperdagangkan tipis. Faktor ini membatasi potensi untuk mengeksploitasi pengetahuan tentang mispricing di sebuah perusahaan kecil dan merupakan insentif tambahan untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan besar daripada perusahaan kecil.

Akhirnya, investor institusi lebih mungkin untuk perdagangan perusahaan besar karena likuiditas dan kendala kontrak. Misalnya, lembaga-lembaga tidak dapat berisi sebuah persentase besar dari saham di perusahaan-perusahaan kecil dan berharap untuk dapat menjual saham segera tanpa diskon harga. Selanjutnya, karena lembaga adalah sumber utama permintaan untuk informasi, maka analis keuangan dapat berkonsentrasi kegiatan pencarian mereka pada perusahaan besar. Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang terdapat dalam rilis akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan-perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan bahwa rilis laba berdampak informasi yang lebih besar bagi perusahaan kecil. Grant pertama membandingkan kandungan informasi pengumuman laba tahunan untuk yang lebih kecil over-the (OTC) counter perusahaan terhadap New York Stock perusahaan Efek. Ia menemukan bahwa reaksi pasar untuk pengumuman laba tahunan ini jauh lebih besar bagi perusahaan OTC. Atiase menganalisa dampak yang berbeda dari pengumuman laba kuartalan dari American Stock Exchange dan Bursa Saham New York perusahaan. Dia menyimpulkan bahwa tingkat perubahan harga keamanan perusahaan ‘s yang terkait dengan pengumuman keuntungan berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan.

Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian perusahaan kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia diperiksa proposisi bahwa:

1)       Keamanan harga perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga keamanan perusahaan kecil.

2)       Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi perusahaan kecil daripada perusahaan besar.

Abnormal return kumulatif dari perusahaan kecil portofolio melebihi orang-orang dari portofolio perusahaan besar dan harga perusahaan besar lebih mungkin telah memasukkan informasi baru dalam pengumuman laba sebelum harga keamanan perusahaan kecil.

Penelitian di atas dikonfirmasi oleh Shores yang menggunakan data lebih halus setiap hari untuk memeriksa reaksi pasar. Hasil Shores ini mendukung hipotesis dari diferensial ukuran perusahaan. Namun, ia mengingatkan bahwa hal itu mungkin terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan saja adalah penjelasan lengkap untuk tingkat informasi dalam pengumuman pendapatan.

 

6.2              Ekstensi Mikrostruktur Untuk Ukuran Perusahaan

Penelitian tentang dampak harga mikrostruktur baru-baru ini mendapat perhatian yang lebih besar karena kemajuan dalam kemampuan komputasi dan peningkatan ketersediaan dat. Penelitian mikrostruktur sangat berharga karena perilaku agregat pasar di tingkat intraday mungkin berbeda dari perilaku jangka panjang, dan dekomposisi reaksi pasar dapat mengungkapkan fitur yang sebelumnya tidak jelas. Secara khusus, kecepatan di mana investor menganalisis informasi dapat terungkap melalui pola intraday.

The microstudy dampak rilis laba telah diperiksa di Australia oleh Aitken, Frino dan Wong yang digunakan semua transaksi dicatat oleh Bursa Efek Australia (KURSI) sistem data untuk periode November 1989 hingga September 1992 untuk 78 besar 78 perusahaan kecil. Hasil Te menunjukkan bahwa perusahaan kecil dan besar memiliki reaksi harga yang sama awal untuk pengumuman pendapatan, namun perusahaan-perusahaan kecil memiliki periode penyesuaian lagi, dengan bukti revisi harga lebih lanjut yang signifikan berlangsung hari setelah pengumuman.

Hodgson dan McCall mengusulkan tes alternatif untuk studi intraday dengan membandingkan distribusi continuations perubahan harga dan pembalikan sekitar acara rilis laba, dengan distribusi continuations dan pembalikan selama periode rilis non-laba. Harga yang pertama diklasifikasikan acourding apakah ada perubahan harga atau tidak ada perubahan harga. Selanjutnya, arah perubahan harga lebih rahasia, tergantung pada arah perubahan harga terbaru. Sebuah perubahan harga dalam arah yang berlawanan disebut kelanjutan. Distribusi proporsional pembalikan dan continuations sebagai pengukuran kadar imformation didasarkan pada gagasan bahwa informasi ekonomi baru menyebabkan revisi dalam kepercayaan investor tentang harga keamanan. Informasi yang kurang baik mengakibatkan revisi ke bawah dalam harga keamanan, dengan informasi yang menguntungkan sehingga revisi atas. Akibatnya, harga di disequilibrium akan menunjukkan proporsi yang lebih tinggi dari harga continuations dalam keseimbangan. Selain itu, proporsi relatif dari continuations merupakan indikasi imformation mengalir ke pasar.

Hudgson dan MnCall menemukan bahwa untuk perusahaan kecil ada peningkatan signifikan secara statistik pada continuations dari 10,7% selama periode pengumuman menjadi 13,8% selama periode pengumuman laba. Sebaliknya, proporsi continuations antara non-pengumuman dan periode pengumuman dengan rasio 1,073,, 1,240 2,255 1,546 dan masing-masing. Akhirnya, rasio volume untuk perusahaan kecil lebih dari 4 kali lebih tinggi dari biasanya pada setengah jam pertama setelah pengumuman laba, dibandingkan dengan hanya 2 kali lebih tinggi untuk perusahaan besar, diamati. Secara keseluruhan, hasil ini konsisten dengan hipotesis bahwa ukuran perusahaan laba laporan berisi informasi lebih untuk perusahaan kecil.

 

6.3              Laba TetapDanSementara

Karya terbaru di bidang ERC telah mengaitkan teori keuangan pada arus kas diskonto dan pengukuran akuntansi dengan cara berikut:

1)       Laba pengumuman dianalisis oleh investor yang memperkirakan berapa banyak dari setiap penghasilan yang tak terduga akan permanen (yaitu mereka memperkirakan persistensi laba).

2)       Dengan keyakinan bahwa permanen (persisten) peningkatan pendapatan pada akhirnya akan muncul sebagai peningkatan permanen dalam dividen. Investor menghargai saham dengan harapan revisi mereka dari arus kas diskonto disebabkan saham.

Dengan demikian, jika jumlah (kecil) besar pendapatan tak terduga diharapkan bertahan, besar (kecil) abnormal return yang diharapkan. Oleh karena itu ada hubungan positif antara ukuran revisi yang diharapkan produktif ‘permanen’ dan ERC. Namun, sensivity hubungan cenderung bervariasi antara perusahaan sesuai dengan faktor risiko yang digunakan dalam mendiskontokan arus kas yang diharapkan revisi terkait dengan saham (e.g.β). semakin tinggi tingkat risiko dan ERC. Semakin tinggi faktor diskonto dan semakin rendah abnormal return. Cateri paribus. Dengan demikian, ada s hipotesis menjadi hubungan negatif antara risiko dan ERC. Bukti tampaknya konsisten dengan prediksi ini.

Fokus saat ini adalah pada CMR persistensi laba dan membangun faktor-faktor penentu ERC. Ali dan Zarowin meneliti pemodelan baik persistensi laba dan ERC, dengan alasan bahwa ketika perkiraan biasa penghasilan tak terduga sebagai perbedaan antara laba tahun berjalan dan laba tahun sebelumnya digabungkan dengan asumsi biasa bahwa penghasilan tak terduga adalah murni permanen, hasilnya adalah sebuah melebih-lebihkan dari komponen permanen pendapatan tahunan. Pada gilirannya, hal ini menyebabkan bias ke bawah (meremehkan) dalam ukuran ERC.

Dalam studi lain, Choi dan dokumen Jeter bahwa respon pasar terhadap pengumuman pendapatan menurun secara signifikan setelah isu laporan audit yang berkualitas. Hasilnya mereka konsisten dengan hipotesis bahwa kualifikasi audit yang mengurangi respon pasar terhadap pengumuman pendapatan dengan mengubah persepsi pasar kebisingan pendapatan, kegigihan laba, atau keduanya. Sebuah interpretasi lebih lanjut dari temuan mereka adalah bahwa penurunan ERC saya terjadi karena kualifikasi audit yang terjadi lebih sering pada perusahaan-perusahaan yang telah mengalami perubahan struktural atau ekonomi. Perubahan ini, daripada kualifikasi per se, dapat menyebabkan penurunan ERC (e.g. due perubahan dalam β), atau kebisingan meningkat.

Dalam sebuah studi yang terkait, Parkash membusuk pendapatan tak terduga tahunan menjadi tak terduga pendapatan sementara tetap tak terduga. Parkash berpendapat bahwa manajemen dikontrol (MC) werw perusahaan lebih cenderung untuk memanipulasi produktif dalam rangka meningkatkan manajer pembayaran bonus dibandingkan dengan pemilik dikontrol (OC) perusahaan, di mana akrual lebih mungkin untuk mencerminkan arus kas yang sebenarnya. Parkash menegaskan bahwa komponen sementara MC rendah reaksi harga firmshas maka komponen sementara perusahaan OC. Selanjutnya, dalam perusahaan MC, komponen sementara perusahaan bonus tinggi yang terkandung proporsi yang lebih besar dari komponen transitory. Pasar saham reaksi komponen sementara MC bonus tinggi firmswas mendekati nol. Metode studi menyiratkan 2 proposisi lanjut:

1)       Mungkin ada hubungan linier antara non produktif tak terduga dan kembali. Hal ini mungkin berbeda di seluruh struktur perusahaan dan industri dan berhubungan dengan tingkat manipulasi akrual.

2)       Saham dapat melihat melalui dan menyesuaikan untuk manipulasi laba oleh manajemen (proposisi ini diperiksa dalam detai lebih besar kemudian dalam bab ini).

Penelitian di atas diterapkan teknik statistik linier untuk memperkirakan ERC. Beberapa penelitian telah dianggap membenci teknik nonlinier. Sebuah hubungan nonlinier bertumpu pada premis bahwa nilai absolut dari pendapatan yang tak terduga berkorelasi negatif dengan kejutan laba adalah permanen akan menurun. Secara pragmatis, pengetahuan tentang hubungan ini penting, karena teori valuasi memprediksi bahwa analis dan investor harus menempatkan penekanan lebih besar pada peramalan persistensi laba tinggi daripada persistensi laba rendah. Hal ini karena pendapatan ketekunan yang tinggi memiliki dampak valuasi lebih besar dari jumlah yang sama dari persistensi laba yang rendah.

Freeman dan Tse berpendapat kembali produktif tak terduga akan lebih baik dijelaskan oleh hubungan arctan S-berbentuk yang cembung untuk perusahaan berita buruk dan cekung untuk perusahaan kabar baik. Gambar 9.3 memberikan ilustrasi dari beberapa hubungan arctan hipotesis. Mengukur laba tak terduga sebagai penyimpangan dari meadian perkiraan analis triwulanan, Freeman dan Tse menemukan bahwa penerapan model arctan nonlinier menghasilkan ERC meningkat dan daya prediksi yang lebih besar dalam bentuk yang lebih tinggi disesuaikan-kotak R. Mereka menyimpulkan bahwa penelitian sebelumnya yang hipotesis dan diterapkan model linear sederhana mungkin ketinggalan ditentukan hubungan pengembalian laba.

Model arctan dari hubungan antara pendapatan dan return saham mendalilkan hubungan simetris antara pendapatan yang tak terduga positif dan negatif. Hal ini, bagaimanapun, mungkin kabar baik memiliki dampak yang berbeda pada saham bila dibandingkan dengan berita buruk. Misalnya, peningkatan pendapatan yang tak terduga mungkin berarti dana internal yang lebih besar tersedia untuk ekspansi dana, yang mengarah ke penurunan leverage dan risiko keuangan dan harapan yang lebih besar dari permanen kenaikan pendapatan. Di sisi lain, pendapatan tak terduga yang lebih rendah dapat memaksa perusahaan untuk mengambil hutang tambahan atau resor untuk peningkatan ekuitas meningkat, dengan biaya tambahan berikutnya. The menyanjung hubungan antara pendapatan yang tak terduga negatif dan hasil yang tak terduga juga merupakan fakta bahwa, sebagai nilai menurun perusahaan, ekuitas mengambil lebih dari atribut pilihan dan juga menyediakan manajemen dengan insentif untuk meningkatkan kinerja. Hubungan ini direpresentasikan sebagai fungsi eksponensial dalam gambar 9.3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 9.3:

Hipotesisnonlinearfungsiyang berhubungankembali tak terduga(UR) untuk hargadeplated pendapatan yang tak terduga(UE). Hasil yang tak terdugaadalah0,04arctan(300 UE) untukgaris panjangputus-putus, 0,03arctan(400 UE) untukjalurpadat, 0,10arctan(10 UE) untukgaris pendekputus-putus, danfungtioneksponensial.

 

6.4              PerubahanVersus TingkatLaba

Penjelasan lain yang diajukan oleh Lev untuk kekuatan penjelas rendah asosiasi kembali-laba adalah kelemahan metodologis dalam spesifikasi dan estimasi hubungan. Lebih khusus, parameter laba biasanya diukur dalam bentuk Perbedaan pertama, yaitu, perubahan harga saham dimodelkan sebagai reaksi terhadap perubahan laba. Pekerjaan teoritis oleh Ohlson memeriksa kemungkinan bahwa perubahan harga saham didorong oleh kedua komponen gigih dan sementara laba-yang ERC terkait dengan arus kas diskonto dan akrual akuntansi sebagai berikut:

 

  (9.6)

Dimana:
Kapitalisasi ekuitas perusahaan j pada waktu t

Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham ekuitas pada periode t

 Laba yang dilaporkan dari perusahaan j pada periode t

 Rasio nilai pasar perusahaan j untuk nilai buku ekuitas

k ∅  : Koefisien untuk b diperkirakan.

 

Mengandalkan argumen teoritis Olhson ini, Easton dan Harris menggunakan data dari periode 1968-1986 untuk menguji secara empiris dampak dari kedua tingkat pendapatan ang laba perubahan pada stockprices di Amerika Serikat. Regresi univariat menunjukkan bahwa kedua tingkat dan variabel perubahan secara signifikan terkait dengan pengembalian, namun pendapatan baku memiliki daya penjelas yang lebih tinggi. Misalnya, untuk regresi dikumpulkan pada tingkat pendapatan, R-squared adalah 7,5% dibandingkan dengan R-squared dari 4% untuk perubahan laba. Pada tahun oleh regresi tahun, R-kuadrat dari model tingkat pendapatan lebih tinggi dalam 14 dari 19 tahun. Ketika dikombinasikan dalam model regresi multivariat, analisis menunjukkan hasil yang serupa Koefisien tingkat signifikan (pada tingkat 0,05) dalam semua 19 tahun, dan koefisien perubahan signifikan dalam 8 dari 19 tahun. Easton dan Haris menyimpulkan bahwa kedua variabel laba yang relevan untuk menjelaskan return saham. Selain itu, mereka melengkapi dan bukan pengganti, dalam arti bahwa secara signifikan lebih dari variasi cross-sectional dalam pengembalian dijelaskan oleh efek gabungan dari kedua variabel laba kemudian dijelaskan oleh salah bila dianggap sendiri.

Analisis serupa direplikasi oleh data menggunakan kuat dari Inggris diekstraksi dari aliran data selama periode 1968-1969. Bertentangan dengan bukti dari Amerika Serikat. Kuat menemukan bahwa R-kuadrat dari persamaan tingkat pendapatan dikumpulkan (9%) adalah kurang dari perubahan dalam persamaan pendapatan (13%), dan hubungan ini sangat bervariasi dari waktu ke waktu. Dalam persamaan multivariat, R-squared meningkat menjadi 15%, menunjukkan bahwa kedua variabel tambahan daya penjelas tambahan. Hal ini menunjukkan lebih lanjut bahwa pasar berusaha untuk membedakan antara ponents sementara dan permanen dari pendapatan. Akhirnya, perubahan laba koefisien (18 dari 21 tahun) memiliki signifikansi statistik lebih besar daripada koefisien tingkat pendapatan (8 dari 21 tahun).

Penjelasan atas hasil berbeda ditemukan oleh para peneliti di ditawarkan oleh Ali dan Zarowin, yang menemukan bahwa sifat semakin fana pendapatan, semakin besar kekuatan penjelasan yang diharapkan dari dimasukkannya variabel tingkat pendapatan.

 

6.5              DibayarVersusArusKas

Ali dan Paus gabungan sejumlah inovasi terbaru adalah pengembalian laba literatur tentang menentukan apakah informasi arus kas menambah kekuatan penjelas untuk return pasar saham di Inggris. Mereka menggunakan:

1)      Sebuah arctan model nonlinier untuk menentukan hubungan fungsional

2)      Saat ini tingkat dalam hubungannya dengan perubahan

3)      Waktu berbagai parameter yang memungkinkan hubungan bervariasi antar tahun.

 

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa arus kas dan arus dana tambahan informasi yang sangat sedikit yang diberikan oleh pendapatan. Ali dan Paus menemukan bahwa, dengan mengadopsi inovasi ini, kekuatan dari kedua aliran dana kembali model dan arus kas model yang kembali meningkat secara signifikan. Namun sementara dana aliran dan arus kas keduanya memiliki kandungan informasi tambahan, pendapatan masih ditambah informasi terbesar. Selanjutnya, koefisien pada arus kas yang stabil tak terduga dalam hal itu bervariasi dari positif ke negatif di periode waktu. Hasil ini diperkuat dengan studi sebelumnya oleh Ali yang menggunakan data dari Perusahaan Amerika Serikat.

Modal riset pasar baru-baru ini telah diselidiki tidak hanya respon pengembalian perusahaan untuk pengumuman mereka sendiri pendapatan, tetapi juga respon dari ‘Pengembalian ke perusahaan lain’ pengumuman pendapatan perusahaan. Ini ‘informasi transfer’ penelitian berbasis atau keyakinan bahwa tak terduga positif (negatif). Laba untuk satu perusahaan dalam industri tertentu dapat mencerminkan baik meningkatkan (memburuk) kondisi industri yang atau kenaikan (penurunan) dalam pangsa pasar yang relatif perusahaan ke perusahaan lain dalam industri. Jika komponen laba tak terduga adalah positif dan itu ditafsirkan sebagai mencerminkan perbaikan kondisi untuk industri secara keseluruhan, itu sinyal kabar baik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam industri. Akibatnya, mereka cen diharapkan untuk memiliki abnormal return yang positif. Jika komponen laba tak terduga adalah positif dan itu ditafsirkan sebagai mencerminkan dan peningkatan pangsa pasar dari perusahaan pelapor, di leaste satu perusahaan lain dalam industri (perusahaan (seperti) kehilangan pangsa pasar) harus mengalami abnormal return negative.

Foster memeriksa transfer informasi menggunakan U $ data untuk 10 industri di 1963-1978 dan menemukan bahwa varians pengembalian ubnormal bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing meningkat ketika perusahaan lain dalam industri yang sama membuat pengumuman laba. Foster tidak ingin bias terhadap menemukan adanya efek informasi transfer tetapi memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi tanda efek (e.g .apakah transfer informasi industri berita baik versus berita pangsa pasar buruk). Dengan demikian, hitested untuk perubahan dalam varians pengembalian abnormal yang independen dari desain sebuah abnormal return. Ia menemukan bahwa varians perusahaan yang bersaing abnormal return tidak meningkat bila perusahaan lain dalam industri membuat pengumuman pendapatannya, khususnya ketika variabilitas abnormal return dari perusahaan pengumuman meningkat sedikit pun pengumuman.

Clinch dan Sinclair laporan hasil mirip dengan asuh, tetapi menggunakan data Australia mengenai perkiraan manajemen dalam manfaat dari pengumuman produktif. Selanjutnya, mereka meramalkan bahwa perusahaan terakhir di industri untuk mengumumkan pendapatannya untuk jangka waktu tertentu menunjukkan reaksi smalls harga saham. Prediksi Thin didasarkan pada asumsi bahwa sebelum intra-industri transfer informasi akan atau siap telah menyampaikan komponen industri-specipic pengumuman pendapatan mereka. Berikut dari pendekatan Clinch dan Sinclain, preman antse excamined potensi bagi investor o merevisi prediksi pendapatan mereka dalam terang lainnya perusahaan laba pengumuman. Konsisten dengan hasil mereka menemukan reaksi harga yang signifikan oleh perusahaan mengumumkan non sel penyiar awal dan perubahan laba. Mereka diperpanjang studi periode dengan memeriksa hubungan antara transfer informasi aktual (nonannouncers harga reaksi terhadap pengumuman perusahaan lain dalam industri) dan transfer informasi potensi (kekuatan co-movemente laba yang dilaporkan oleh perusahaan dalam industri). Konsisten dengan hipotesis mereka, mereka menemukan bahwa hubungan antara harga penyiar reaksi dan akhir awal berita penyiar terkuat bagi industri dengan korelasi laba tertinggi. pengumuman.

 

6.6              Volatilitas

Peneliti lain telah menggunakan alternatif ‘indeks’ dari isi informasi dari pengumuman pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal return, pertama kali digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari tes ini adalah bahwa jika ada informasi konten dalam pengumuman pendapatan, kita akan mengharapkan untuk mengamati perubahan harga yang lebih besar dan pada data pengumuman. Hipotesis ini diuji dengan mengamati variasi abnormal return 8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah pengumuman laba. Hasil Beaver ini konsisten dengan hipotesis ini, karena pada minggu pengumuman varians pengembalian perusahaan adalah 67% lebih besar dari biasanya. Hasil penelitian berang-berang yang dapat diamati dalam figure9.4.
Varians teknik abnormal return juga telah digunakan oleh peneliti lain. Hibah, misalnya, digunakan untuk menyelidiki kandungan informasi relatif pengumuman pendapatan tahunan perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange dan kecil ‘di atas meja’ (OCT) perusahaan. Ada berita lebih sedikit, dan karena itu kurang informasi alternatif, tentang perusahaan OTC daripada ada sekitar New York Stock perusahaan Exchange. Grant menemukan bahwa OTC perusahaan mengalami varians lebih besar dari abnormal return dari New York Stock Exchange perusahaan pada tanggal pengumuman. Ini menunjukkan bahwa kandungan informasi laba akan lebih besar di mana perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan ada sedikit alternatif sumber informasi.

 

Gambar 9.4: Perubahan Harga Sisa Pengembalian Sistematis Kuadrat

Sumber: W.Beaver. Isi InformasiTahunanLabaPengumumanPenelitian EmpirisAkuntansi: StudiTerpilih1968.TambahanJurnal AkuntansiPenelitianVol. 6(1968). P.91.

Penelitian lain menyelidiki isi informasi pengumuman pendapatan telah menggunakan metode penelitian yang berbeda. Ini termasuk perilaku varians pengembalian implisit berasal dari teori pilihan harga dan pergerakan volume perdagangan sekitar tanggal pengumuman. Secara umum, mereka mengkonfirmasi bahwa ada volatilitas return abnormal pada atau volume perdagangan pada atau sekitar tanggal pengumuman laba.

 

6.7              Metodologi Masalah

Salah satu masalah dengan penyelidikan yang dibicarakan sejauh ini adalah bahwa mereka gagal untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa yang memiliki kandungan informasi dan mengumumkan kepada pasar kontemporer dengan pendapatan misalnya, pengumuman gabungan pendapatan dan deviden, yang merupakan fenomena biasa di Australia. Brown, finn dan Hancock mencoba untuk membedakan pendapatan dan efek dividen informasi. Mereka menemukan bahwa dua cenderung memperkuat satu sama lain, tetapi ketika mereka berada dalam konflik jelas dampak bersama mereka pada harga saham berkurang. Bukti lain juga konsisten dengan fakta bahwa pengumuman laba memiliki Informasi konten karena mereka terkait dengan arus kas masa depan, dan bahwa arus kas data, per se, memiliki kandungan informasi yang tidak ditangkap oleh pendapatan saja
Penyelidikan yang dibicarakan di atas adalah perkembangan bola dan kertas asli cokelat, dan yang mewakili upaya pertama untuk menggunakan teori positif akuntansi. Seperti Williams dan Findlay menyarankan, untuk menyatakan bahwa hasil penelitian yang mendukung dari EMH berasal, dalam watt dan Zimmerman menyarankan, tidak ada upaya untuk membedakan EMH dari 2 hipotesis bersaing dikemukakan oleh, atau implisit dalam, teori akuntansi normatif yaitu, bahwa manajer menggunakan akuntansi untuk menyesatkan sistematis pasar saham dan pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang memiliki konsekuensi arus kas tidak.

Kita sekarang beralih ke pertimbangan literatur yang melakukan upaya untuk membedakan antara hipotesis. Hipotesis dipusat sastra ini disebut sebagai mechanistis dan tanpa efek hipotesis, dan penelitian berusahan untuk menentukan apakah perubahan akuntansi kosmetik bisa menipu pasar.

Re-EMH teori terdiri dari dua helai bertentangan. Entah angka akuntansi yang berarti karena mereka didasarkan pada biaya acara irrel sejarah, atau mereka misleasding karena investor fungsional terpaku pada angka-angka yang dilaporkan. Retorika EMH. Jika tidak bukti empiris, segera menetapkan bahwa akuntansi produktif adalah proxy berguna untuk arus kas dan bahwa teknik akuntansi yhat perubahan tidak memiliki konsekuensi arus kas (perubahan kosmetik) tidak berdampak pada harga saham.

Teori Akuntansi kemudian kosong karena akuntan yang tersisa tanpa model ekonomi retional perubahan sukarela dan wajib dari teknik akuntansi. 2 hipotesis adalah sebagai berikut :

1)       Pasar bereaksi mechanistically perubahan angka akuntansi, terlepas dari apakah mereka kosmetik atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, dengan demikian, pasar karena itu sistematis tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkat atau menurun keuntungan (hipotesis mekanistik).

2)       Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas yaitu, pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain switch kebijakan akuntansi yang meningkatkan nilai sekarang dari penghematan pajak atau affecte kas perusahaan flos (tidak ada efek hipotesis yang berasal dari EMH).

 

Tes dari 2 hipotesis dianggap perilaku tingkat pengembalian obnormal di dan sekitar waktu perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis tidak ada efek, seharusnya tidak ada abnormal return ketika ada ahange kosmetik kebijakan akuntansi, karena tidak akan ada efek pada arus kas. Berdasarkan hipotesis efek tidak, perubahan akuntansi kreatif dipahami oleh pelaku pasar modal, dan mereka mampu unreval dan menentukan dampaknya dengan biaya nol. Di sisi lain, jika kebijakan akuntansi memiliki efek pada arus kas (untuk contoh sebagai akibat dari rezim pajak), kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman. Oleh karena itu, hipotesis tidak ada efek adalah hipotesis gabungan dari EMH, CAMP dan biaya pemantauan nol. Sebaliknya, di bawah mengumumkan perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak berpengaruh pada arus kas yang. Akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar.

  Pada studi pertama yang berusaha untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan and roll. Mereka mempelajari perubahan akuntansi 2

1)        Suatu perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan pengakuan langsung

2)        Sebuah kembali beralih dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus.

 

Keduanya perubahan kosmetik dan keduanya akan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan di tahun pelaksanaan. Kaplan dan roll studi berbagi perilaku harga akuntansi perusahaan untuk investasi kredit pajak saat pengumuman pendapatan tahunan pertama. Terutama pada tahun 1964. Sebuah sampel kontrol dari perusahaan-perusahaan yang terus memperhitungkan kredit pajak investasi dengan metode penangguhan juga dipertimbangkan. Untuk penyusutan, punggung swich accurred di beberapa tahun. Harga saham bahaviourment, yang sering accourred bersamaan. Kaplan dan roll menghitung tingkat abnormal return selama 30 minggu sebelum dan 29 minggu setelah tanggal pengumuman.

Hal ini dapat dilihat dari gambar 9,5 bahwa hasil Kaplan and roll yang tidak meyakinkan. Untuk perusahaan-perusahaan yang berubah menjadi pengakuan langsung dari kredit pajak pengumuman, mobil-mobil berperilaku aneh untuk menunjukkan abnormal return negatif pada tanggal pengumuman. Daripada naik ke puncak sekitar 9 minggu setelah pengumuman sebelum kembali ke sekitar nol. Perilaku kelompok kontrol perusahaan juga unusul, sebagai mobil yhe menunjukkan bahwa return abnormal kumulatif axcess dari 9% dapat diperoleh dengan membeli sharest tersebut pada tanggal pengumuman.

Hasil untuk kembali beralih ke depresiasi garis lurus juga tidak biasa. Mobil-mobil memiliki tren menurun signifikan setelah pengumuman belakang saklar. Ini mungkin konsisten dengan hipotesis efek tidak sejauh bahwa hal itu menunjukkan bahwa metode akuntansi peningkatan pendapatan tidak terkait dengan abnormal return positif. Namun, fakta bahwa ada abnormal return negatif menunjukkan aturan perdagangan (yaitu, menjual perusahaan pendek yang beralih kembali pada tanggal pengumuman), dan ini tidak konsisten dengan EMH. Hal ini juga konsisten dengan hipotesis mechanistis, yang akan diprediksi abnormal return positif.

Hasil dari penelitian ini mungkin dikacaukan oleh cacat metodologis. Pertama, percobaan Kaplan and roll itu bukan tes yang kuat dari hipotesis efek tidak. Desain penelitian menerima no hypothesisi efek sebagai valid jika hypothesisi mekanistik ditolak yaitu, jika temuan bahwa abnormal return tidak aqual ke nol pada tanggal pengumuman bisa ditolak. Masalahnya adalah bahwa hypothesisi mekanistik belum pernah ditetapkan oleh hypothesisi mekanistik. Masalah lain adalah bahwa Kaplan and roll menggunakan pengumuman laba tahunan pertama. Jika pasar saham bereaksi terhadap pengumuman perubahan daripada pendapatan, perubahan harga dapat secara substansial disita sebelum pengumuman laba tahunan pertama.

Ada cacat ather dalam studi Kaplan and roll itu yang khas dari sejumlah atudies kejadian. Satu masalah substansial adalah clustering, yang menyebabkan cross-sectional ketergantungan. Banyak dari switch, yang waktu itu sukarela, terjadi pada tahun yang sama. Axperimenet itu karena itu tidak dapat menghilangkan efek dari kejadian poraneous berhubungan tapi conten mempengaruhi harga saham. Selain itu, ketika sampel yang diteliti dipilih berdasarkan variabel tunggal, dan ada kemudian ditemukan menjadi variasi yang berhubungan dengan variabel lain, kami telah memperkenalkan bias seleksi. Mungkin, saat itu. Hal ini tidak mengherankan bahwa hasil Kaplan and roll yang tidak meyakinkan.

Sunder diuji perubahan oleh perusahaan dari FIFO ke LIFO untuk penilaian persediaan dalam rangka untuk membedakan antara tidak ada efek dan hipotesis mekanistik. Berdasarkan hipotesis efek, dan dengan asumsi bahwa manajer changer untuk alasan pajak, kita mungkin axpect untuk melihat abnormal return positif. Untuk hipotesis mekanistik, karena LIFO mengurangi keuntungan relatif terhadap FIFO, kita akan mengharapkan tingkat normal negatif kembali. Ketika sunder menyelidiki CAR untuk tahun fiskal di mana perubahan itu diumumkan, ia menemukan abnormal return positif sesudahnya. Ini akan muncul prima facie untuk konsisten dengan hipotesis efek tidak. Namun, ada bukti bahwa, tidak termasuk pengaruh beralih dari FIFO ke LIFO, laba akuntansi sebenarnya ancrease tahun dari beralih ke LIFO (cukup untuk effset penurunan dari switch). Itu adalah perusahaan awitched ke LIFO dalam tahun ketika penghasilan mereka akan meningkat etherwise sehingga mengurangi efek negatif yang tak terduga pendapatan beralih ke LIFO. Jika demikian, hasilnya mungkin konsisten dengan hipotesis mekanistik. Tapi ini juga bisa menjadi bukti dari masalah clustering dan bias seleksi, karena sebagian besar perusahaan beralih ke LIFO pada atau sekitar periode studi sunder itu. Kajian yang lebih mutakhir oleh ricks dan oleh Biddle dan Lindahl telah attemped untuk mengendalikan masalah kontemporer pendapatan tak terduga dan masalah metodologis tersebut. Ricks mengendalikan bias seleksi.

Masalah dengan mencocokkan perusahaan yang berubah menjadi LIFO dengan perusahaan yang tidak berubah tetapi memiliki perubahan pendapatan yang sama. Dia menemukan bukti yang konsisten dengan hipotesis mekanistik. Biddle dan Lindahl mendalilkan bahwa ricks memperkenalkan bias seleksi mandiri dalam prosedur pencocokan nya. Mereka berusaha untuk mengontrol bias seleksi earnins dengan menggunakan pendapatan yang tak terduga sebagai variabel penjelas dan menyimpulkan bahwa hasil mereka konsisten dengan hipotesis efek tidak

Ada beberapa studi tentang bagaimana perubahan dalam laporan akuntansi mempengaruhi harga saham di Australia. Brown dan hancock dan ball, finn dan hancock, digunakan harian date untuk menyimpulkan bahwa penyesuaian harga terhadap dividen dan perubahan laba selesai oleh dan dari hari pengumuman. Sharpe dan walker meneliti efek dari revaluasi aset perusahaan terhadap harga saham. Mereka menyimpulkan bahwa harga saham pasar gagal mengantisipasi revaluasi aset perusahaan dan bahwa pengumuman Valuasi sendiri memang memiliki beberapa efek pada harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa penemu, dengan memeriksa aset perusahaan dan revauing mereka untuk mendapatkan abnormal return. Namun, dalam pemeriksaan metodologi yang diadopsi oleh Sharpe dan walker studi, coklat dan finn menunjukkan kesulitan menghubungkan perubahan harga terhadap pengumuman penilaian. Ini muncul sebagai informasi tentang variabel lainnya, termasuk laba, dividen dan assues bonus, yang contemporaneously dirilis bersama dengan pengumuman revaluasi.

Secara keseluruhan, studi awal mekanistik dan tidak ada hipotesis efek memiliki beberapa masalah metodologis. Sementara mereka gagal untuk membuktikan secara meyakinkan salah satu benar dan yang palsu lainnya mereka umumnya bersandar lebih ke arah penerimaan hipotesis efek tidak. Sebuah kritik yang lebih jitu, dikutip dalam Leftwich, adalah bahwa penelitian gagal untuk menjelaskan mengapa perusahaan akan diharapkan untuk mengubah teknik akuntansi, dan mereka gagal untuk menyediakan sebuah teori prediktif untuk keadaan dimana perusahaan akan diharapkan untuk mengubah nya kebijakan akuntansi. Jika pasar modal tidak merespon perubahan kebijakan akuntansi yang tidak memiliki conseduences arus kas, mengapa perusahaan yang pernah secara sukarela mengubah kebijakan mereka? Lanjut, apa yang mempengaruhi pilihan perusahaan ‘di antara kebijakan akuntansi ketika mereka membuat adopsi pertama mereka dari salah satu beberapa kebijakan permited berdasarkan PSAK? Dan mengapa perusahaan mengeluarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Menyadari bahwa CMR tidak alamat masalah ini adalah prekursor ke tahap kedua dari teori akuntansi positif, akuntansi kebijakan teori pilihan, yang dibahas dalam bab 10.

 

6.8       Efisiensi Pasar Modal

Dalam penelitian sebagian besar isi informasi dari angka akuntansi, efisiensi pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi telah terkait dengan apakah angka akuntansi telah dikaitkan konsekuensi arus kas. Baru-baru ini, bagaimanapun, para peneliti telah mulai mempertanyakan asumsi ini. Yang 2 fingdings paling demaging dengan kepercayaan pada efisiensi pasar modal adalah adanya pasca-pengumuman penyimpangan yang telah didokumentasikan dalam sejumlah studi, termasuk bola asli dan kertas cokelat, dan derivasi ou dan panman tentang aturan perdagangan dimana tidak normal kembali dapat diperoleh dengan perdagangan pada informasi akuntansi yang sudah umum. Pos laba accurs melayang di mana abnormal return berlanjut setelah pengumuman laba, sehingga isi informasi pengumuman laba tidak sepenuhnya imponded ke dalam harga saham pada tanggal pengumuman. Ou dan studi penulis ini axemined apakah laporan keuangan tahun berjalan informasi akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan tanda laba tahun berikutnya berubah cukup untuk memungkinkan abnormal return positif. Mereka menemukan bahwa menggunakan 16 variabel akuntansi untuk memprediksi kemungkinan bahwa laba perusahaan akan meningkat. Dan kemudian membeli saham jika probabilitas exceded 0,6 dan menjual saham jika probabilitas kurang dari 0,4 mereka bisa mendapatkan pasar-disesuaikan kembali dari 12,6% selama periode memegang 2 tahun.

pentingnya tantangan ke asumsi utama yang mendasari banyak dari teori pasar modal tidak dapat understated. Saat bola telah berkomentar.

Prediktabilitas jelas abnormal return setelah pengumuman laba telah menjadi salah satu anomali yang paling signifikan dalam riset pasar keuangan, karena beberapa alasan. Pertama, besarnya adalah informasi yang menakutkan melebihi normal kembali dari trading pada informasi laba tua melebihi normal kembali di pasar. Kedua, anomali di mana-mana. Laba pengumuman terjadi setiap kuartal untuk saham setiap. Ketiga, anomali secara ilmiah tak terbantahkan, itu muncul di bola dan coklat (1968) dan telah direplikasi, konsisten dan dengan presisi meningkat, di salah satu daerah yang paling hati-hati dan diteliti secara menyeluruh dari literatur ekonomi ampirical keuangan. Keempat, diambil pada nilai nominal anomali dan yang satu akan berpikir adalah paradigma contoh dari model kompetitif, terlalu gagal tes teori ekonomi yang kompetitif. Kelima, anomali tantangan teori yang mendasari sebagian besar banyak digunakan model dalam aconomics keuangan modern.

Ball menganggap bahwa ada 2 kelas penjelasan untuk abnormal return diprediksi:

1)      Pasar tidak efisien.

2)      Pasar efisien dan abnormal return diukur bias astimates keuntungan   ekonomi murni karena:

  1. Transaksi consts menyebabkan retusrns terdeteksi karena terlalu mahal untuk berdagang pada informasi publik yang tersedia
  2. Tingkat investor pengembalian adalah salah-perkiraan (misalnya karena mereka tidak memungkinkan untuk pajak)
  3. Return abnormal return adalah salah estimasi karena keterbatasan pengetahuan peneliti ‘faktor penentu pengembalian yang diharapkan (misalnya CAPM adalah salah saji) atau mis-estimasi parameter yang relevan seperti risiko

Ball mengulas literatur mendokumentasikan anomali abnormal return dan menyimpulkan bahwa bukti menunjukkan penjelasan yang berbeda untuk 2 versi utama dari anomali earningsprice. Dia menganggap bahwa anomali ou dan panman mungkin hasil dari hubungan antara variabel akuntansi dan kesalahan dalam memperkirakan abnormal return. Namun, ia menyimpulkan bahwa drift pasca-pengumuman didokumentasikan oleh peneliti lain kemungkinan besar hasil baik biaya besar pengolahan informasi atau inefisiensi pasar. Sementara implikasi dari inefisiensi riset pasar menunjukkan tidak sepenuhnya jelas, thet kemungkinan pasar tidak efisien dan tidak sepenuhnya memanfaatkan informasi akuntansi yang tersedia reises pertanyaan seperti mengapa laporan akuntansi disusun, jika tidak untuk menginformasikan invertors? Hal ini dibahas dalam bab berikutnya.

The abjective filosofis teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi saat ini. Teori positif, oleh karena itu, berusaha untuk memahami mengapa praktik akuntansi yang digunakan oleh accountings dalam situasi yang berbeda dan oleh perusahaan yang berbeda. Hal ini juga berusaha untuk axplain bagaimana dan whay pasar modal bereaksi terhadap laporan akuntansi, isu-isu dibahas dalam bab ini. Sebaliknya, normatif atau inflasi teori telah sering berargumentasi untuk perubahan dalam metode akuntansi tanpa mengajukan bukti empiris yang mendukung dan tanpa mencoba memahami alasan untuk status quo. Teori positif mengambil fokus ekonomi. Ini mengasumsikan bahwa investor dan pengguna akuntansi keuangan dan penyusun yang rasional, kekayaan dan utilitas maksimizer. Teori positif menolak argumen untuk model akuntansi normatif didasarkan pada bukti anekdot dan ‘fungsi preskriptif’ subyektif, dan panggilan untuk pengujian assumtions normatif dan lokal oleh skala besar metode statictical dan prinsip-prinsip aconomics neoklasik.

Choronologically, teori positif dikembangkan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah penelitian pasar modal, yang menarik pada EMH dan CAPM dari ekonomi keuangan. Yang semi kuat dari dari EMH adalah dari yang paling berhubungan langsung dengan akuntansi. Secara umum tes empiris mengkonfirmasi bahwa :

1)        Rilis perolehan pendapatan memiliki kandungan informasi yang signifikan untuk pasar dalam hal CAR dan efek pada volatilitas dan volume perdagangan.

2)        Asimetri informasi (diproksi dengan ukuran perusahaan) mempengaruhi respon dari perubahan harga, sifat perubahan harga, dan volume perdagangan setelah pengumuman pendapatan

3)        Ada informasi kontinu set yang digunakan oleh pasar dan, karena itu, laporan akuntansi bukanlah sumber anly informasi.

 

7             Mekanistik atau Efek Perilaku

Dua hipotesis yang telah dibentuk :

1)      Pasar bereaksi secara mekanik untuk perubahan dalam angka akuntansi, tanpa memperhatikan apakah angka tersebut hanya perias atau memiliki implikasi arus kas, seperti pasar secara sistematis diperdaya oleh perubahan akuntansi yang menaikkan atau menurunkan keuntungan (hipotesis mekanistik)

2)      Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas yaitu, pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selasin perubahan yang meningkatkan nilai sekarang dari penghematan pajak atau mempengaruhi arus kas perusahaan (hipotesis „no-effect‟ diturunkan dari hipotesis EMH/efficient market hypothesis).

Pengujian kedua hipotesis perilaku tingkat abnormal return dan sekitar waktu perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis efek tidak, seharusnya tidak ada abnormal return ketika ada perubahan kosmetik dan kebijakan akuntansi, karena tidak akan ada effecct pada arus kas. Berdasarkan no – hipotesis efek, perubahan akuntansi kreatif dipahami oleh peserta pasar modal, dan mereka mampu mengungkap dan menentukan dampaknya. Di sisi lain, jika kebijakan akuntansi berpengaruh pada arus kas (e hasil Egas rezim pajak), kita akan mengharapkan untuk seee abnormal return pada tanggal pengumuman. Oleh karena itu, hipotesis tidak ada efek adalah bergabung hipotesis dari EMH, dengan CAPM dan nol biaya monitoring.
Sebuah kontras, di bawah hipotesis mekanistik kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak berpengaruh pada arus kas-yaitu, akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar. Salah satu penelitian pertama yang mencoba untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan dan Roll. Mereka meneliti dua hanges akuntansi:

1)      Perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan untuk Pengakuan segera

2)      Sebuah beralih kembali dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus.

Kedua perubahan yang ‘kosmetik’ dan keduanya akan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam tahun pelaksanaan.

Hasil Kaplan dan Roll memperlihatkan bahwa pasar adalah ‘tertipu’ untuk beberapa waktu. Untuk perusahaan yang berubah menjadi pengakuan langsung dari kredit pajak investasi, CAR berperilaku ‘aneh’. Menampilkan abnormal return negatif pada tanggal pengumuman, maka Mata ke puncak sekitar sembilan minggu setelah pengumuman sebelum beralih menjadi sekitar nol, perilaku kelompok kontrol perusahaan juga tidak biasa, sebagai CAR menunjukkan bahwa kelebihan abnormal return kumulatif dari 9 persen bisa akan earnd dengan membeli saham tersebut pada tanggal pengumuman.

The ‘tes’ dari kedua hipotesis mempertimbangkan perilaku tingkat abnormal return pada dan sekitar saat perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis no-efek, seharusnya tidak ada abnormal return bila ada ‘perubahan kosmetik’ dalam kebijakan akuntansi, karena akan ada tidak berpengaruh pada arus kas. Dalam hipotesis no-efek, perubahan akuntansi kreatif dipahami oleh peserta pasar modal, dan mereka mampu mengungkap dan menentukan dampaknya. Di sisi lain, jika kebijakan akuntansi berpengaruh terhadap arus kas (misalnya sebagai akibat dari rezim pajak), kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman. Oleh karena itu, tidak ada efek hipotesis adalah hipotesis gabungan dari EMH, dengan CAPM dan nol pemantauan costs.105 Sebaliknya, di bawah hipotesis mekanistik kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak memiliki berpengaruh terhadap arus kas yaitu, akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar. Salah satu penelitian pertama yang mencoba untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan dan Roll. Mereka mempelajari dua perubahan akuntansi:

1)        Perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan pengakuan segera.

2)        Beralih kembali dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus.
Kedua perubahan yang ‘kosmetik’, dan keduanya akan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam tahun pelaksanaan.

 

Hasil Kaplan dan Roll memperlihatkan bahwa pasar adalah ‘tertipu’ untuk beberapa waktu. Untuk perusahaan yang berubah menjadi pengakuan langsung dari kredit investasi pajak, yang CAR berperilaku ‘aneh’, menunjukkan abnormal return negatif pada tanggal pengumuman, kemudian naik ke puncak tentang sembilan minggu setelah pengumuman sebelum beralih menjadi sekitar nol. Perilaku kelompok kontrol perusahaan juga tidak biasa, sebagai CAR menunjukkan bahwa abnormal return kumulatif kelebihan 9 persen bisa diperoleh dengan membeli saham tersebut pada tanggal pengumuman.

KESIMPULAN

 

Teori positif berkembang karena ketidakpuasanya terhadap teori normatif (1) ketidakmampuan normatif untuk menguji secara empiris, (2) normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individu dari pada kemakmuran secara luas. (3) normative tidak mendorong atau mem ungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal.

Teori positif mulai berkembang sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh Watt & Zimmerman menitik beratkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku dengan munculnya hipotesis pasar efisien dan teori agensi. Hipotesa yang digunakan oleh Watt & Zimmerman ada 3, yaitu (1) perencanaan bonus, (2) perjanjian hutang dan ( 3) biaya proses politik. Teori positif lebih mengacu pada penelitian empiris yang memaksimalkan keuntungan (balk investor, manajer maupun masyarakat luas) dalam memilih metode akuntansi yang ada.

Teori Positif dikritik oleh beberapa peneliti yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (1)kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di Luar area penelitian serta memakasimalkan utilitynya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena peneliti

selalu berada pada area yang ditelitinya dan maksimalitas utility tidak mungkin dicapai hanya

sebatas pada kepuasan (Hebert Simons). (2) kritik terhadap metodologi, teori positif menganut pendekatan bahwa maksimalisasi keuntungan dapat diperoleh melalui harga keseimbangan pasar. Hal ini tidak mungkin karena penelitian dengan harga keseimbangan pasar sangat sedikit pengaruhnya terhadap kontribusi penelitian akuntansi. (3) kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu pemaksimalisasi individu yang tidak mungkin atau tidak mudah untuk menghitungnya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Watts and Zimmerman, 1986,Positive Accounting Theory, Prentice Hall.

Indira Januarti , Pendekatan Dan Kritik Teori Akuntansi Positif

Aida Ainul Mardiyah,2003, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar DanArahPengembangan Ilmu: Sebuah PendekatanDengan Metodologi Akuntansi Positif,JurnalBisnis Dan Akuntansi

 

Current Cost Accounting

•Desember 18, 2012 • Tinggalkan sebuah Komentar

BAB I
CURRENT COST ACCOUNTING

1.1 Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca bab ini, Anda diharapkan memiliki apresiasi sebagai berikut :
Busines profit, memperoleh keuntungan dan pentingnya mengukur konsep-konsep
Perdebatan mengenai konsep keuangan dan Physical capital
Standar current cost accounting yang telah direkomendasikan atau digunakan di seluruh dunia
Kritik terhadap current cost accounting
Kontra argumen dari para ahli current cost accounting
Hasil dari studi empiris.
Pada tahun 1961, Edwards dan Bell mengusulkan current cost accounting dalam karya klasik mereka, The Theory and Measurement of Business Income. Proposal mereka ditulis sejak terjadi banyak perdebatan. Mereka adalah yang pertama kali mempresentasikan current cost accounting. Alasan mereka mengenai current cost accounting dimulai pada bab ini. Bab ini menggambarkan versi current cost accounting yang telah didukung oleh regulasi di Australia, Amerika Serikat dan Inggris. Current cost accounting kemudian dikritik dan dievaluasi.
1.2 Alasan current cost accounting
Mengapa menggunakan current cost? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mempertimbangkan kebijakan-kebijakan manajer yang dihadapkan untuk menjalankan bisnis. Satu asumsi yang dapat kita buat adalah manajer perusahaan ingin mengetahui bagaimana seharusnya mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk memaksimalkan laba.
Edward dan Bell mengungkapkan masalah mendasar yang terbagi dalam 3 pertanyaan:
Berapa jumlah aset yang harus ada pada waktu tertentu? Ini adalah masalah ekspansi.
Apa seharusnya bentuk aset ini? Ini adalah masalah komposisi.
Bagaimana seharusnya aset dibiayai? Ini adalah masalah pembiayaan.
Manajer membuat kebijakan-kebijakan dari 3 pertanyaan tersebut yang diperlukan untuk merumuskan ekspektasi di masa depan. Ekspektasi didasarkan pada harapan masa lalu. Oleh karena itu, untuk membuat kebijakan yang melibatkan perumusan ekspektasi yang relatif akurat, manajer perlu mengevaluasi kebijakan pada masa yang lalu. Daya guna data akuntansi untuk tujuan ini didasarkan pada perbandingan data dengan ekspektasi semula yang ditentukan untuk periode tertentu. Jika kesalahan yang terungkap adalah ekspektasi yang primer, harapan atau ekspektasi harus diubah. Sebagai contoh, jika harga bahan baku lebih tinggi dari yang diharapkan, maka perusahaan perlu mengubah ekspektasi atas harga di masa depan. Dengan demikian, informasi akuntansi menjadi berguna, kebijakan harus mengukur peristiwa aktual dari periode tertentu seakurat mungkin. Jika informasi yang termasuk peristiwa periode sebelumnya dicampur dengan peristiwa periode berjalan, maka proses evaluasi menjadi membingungkan. Juga, jika beberapa peristiwa periode berjalan dihilangkan, akan mengakibatkan kebingungan dalam proses evaluasi. Edward dan Bell menganggap bahwa perubahan harga dalam suatu periode tertentu adalah peristiwa-peristiwa yang penting dalam manajemen.
Meskipun Edwards dan Bell menekankan kebutuhan informasi dari manajemen, mereka berpendapat bahwa kebanyakan data relevan juga dengan pihak luar, seperti pemegang saham dan kreditur. Pemegang saham dan kreditur juga tertarik dalam mengevaluasi kinerja manajer dan, dengan demikian, perusahaan. Berdasarkan teori ini, informasi akuntansi menyajikan 2 tujuan:
Evaluasi oleh manajer dari kebijakan masa lalu mereka dalam rangka untuk membuat kebijakan yang terbaik untuk masa depan.
Evaluasi manajer oleh pemegang saham, kreditur, dan lain-lain. Evaluasi oleh kedua sisi yaitu orang dalam dan orang luar juga menyediakan sarana untuk keberhasilan fungsi ekonomi, karena, secara teoritis, sumber daya kemudian akan dialokasikan lebih efisien.
Tujuan kedua dari informasi akuntansi adalah untuk menyediakan dasar yang kuat dan merata untuk perpajakan.
1.2.1 Konsep laba usaha
Manajemen sering menghadapi 2 kebijakan:
Apakah akan ‘menahan’ aset dan kewajiban atau membuangnya (misalnya melalui penjualan aset atau pembayaran utang)
Bagaimana menggunakan dan membiayai operasional entitas.
Dalam rangka untuk mengevaluasi kedua induk dan kebijakan operasi dari manajer, Edward dan Bell menawarkan konsep pendapatan yang mereka sebut ‘busines profit’. 2 komponen tersebut adalah current operating profit dan realisable cost savings. Current operating profit (current operating profit) adalah ekses dari nilai saat ini dari output yang terjual lebih dari current cost dari masukan yang terkait. Realisable cost savings adalah peningkatan current cost pada aset yang dimiliki oleh perusahaan pada periode berjalan. Keduanya mencakup perubahan biaya yang direalisasi dan yang belum direalisasi. Busines profit dihitung secara real basis – yaitu, elemen fiksi akibat perubahan tingkat harga umum dihilangkan. Istilah yang kita gunakan untuk realisable cost savings adalah ‘holding gains / losses’, yang dapat direalisasikan atau belum direalisasi.
1.2.2 Holding gains and losses
Apa manfaat dari pemisahan pengukuran antara holding gain atau rugi? Memegang komposisi tertentu dari aset dan kewajiban adalah salah satu cara manajemen untuk meningkatkan posisi pasar perusahaan. Manajer dan lain-lain ingin tahu apakah harapan ini sukses. Dalam akuntansi konvensional, keuntungan dicatat hanya ketika aset tersebut dilepaskan. Oleh karena itu, menentukan apakah harapan manajemen berhasil atau tidak adalah hampir mustahil kecuali aset yang dibeli dan dijual dalam periode yang sama. Juga, dalam akuntansi konvensional, ketika membandingkan perusahaan, kita dapat disesatkan perusahaan mana yang lebih efisien. Misalkan semua perusahaan dalam suatu industri tertentu sama-sama efisien, tetapi Perusahaan A dimulai 10 tahun lebih awal dari yang lain. Keuntungan operasional A akan lebih besar karena beban penyusutan rendah, sehingga memberikan kesan bahwa A lebih efisien daripada yang lain. Tapi keuntungan yang lebih besar bukan karena efisiensi dari manajer dalam operasi perusahaan pada tahun berjalan. Sebaliknya, itu mencerminkan efisiensi para manajer dari 10 tahun yang lalu dalam memulai bisnis dan pembelian suatu aset pada saat itu. Oleh karena itu, pemisahan holding gain dan operating profit memberikan kredit untuk manajer yang tepat.
Misalkan bahwa A Perusahaan menjadi kurang efisien dan sejarah saat ini biaya laba operasi adalah sama dengan perusahaan lain. Inefisiensi akan tersembunyi juka memakai akuntansi konvensional karena holding gain akan dicampur dengan laba operasional. Sebuah asumsi yang mendasari CCA adalah bahwa percampuran holding gains dan operating gains membingungkan evaluasi kebijakan manajemen dan menghalangi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Namun, pemisahan current operating profits dan holding gain (or losses) tidak selalu diterima berarti. Drake dan Dopuch, serta Prakash dan Sunder, menegaskan bahwa beberapa kebijakan manajer mempengaruhi kedua komponen, sehingga dalam beberapa kasus holding gain dan current operating profit tidak independen satu sama lain. Misalnya, aset yang diperoleh untuk menurunkan future operating expenses (misalnya mesin baru yang dibeli untuk menghasilkan persediaan dengan biaya yang lebih rendah). Manfaat yang berhubungan langsung dengan aset akan tercermin dalam future operating profits daripada perubahan dalam current cost aset saat diperoleh. Jika current cost aset mengalami penurunan, hal itu tidak akan masuk akal untuk menyalahkan manajemen dalam menimbulkan kerugian jika peningkatan laba usaha karena penurunan beban usaha (HPP di contoh kita) lebih dari offset kerugian.
1.2.3 Mengapa holding gains merupakan komponen dari pendapatan
Edwards dan Bell percaya bahwa holding gain merupakan ‘tabungan yang disebabkan oleh fakta bahwa masukan tersebut diperoleh sebelum digunakan. Tabungan ini diperuntukan untuk mengadakan aktivitas … . Tapi mengapa kenaikan current cost aset dianggap sebagai bagian dari penghasilan? Mereka tidak pernah secara langsung memberikan jawaban atas pertanyaan, tapi Revsine berpendapat bahwa teori mereka menunjukkan kemungkinan respon sebagai berikut:
“Laba sebuah perusahaan berasal dari kenaikan harga aset karena, jika tidak, cash flow keluar yang lebih besar akan diperlukan jika ingin membeli sekarang. Penghematan kas pada waktu yang tidak disengaja dari pembelian dengan demikian manfaat yang nyata, dan harus dimasukkan dalam pendapatan. Ini pada dasarnya adalah sebuah gagasan biaya kesempatan. Penghematan biaya merupakan bagian dari pendapatan, melainkan merupakan suatu ‘opportunity gain’, karena perusahaan membeli aset tersebut pada saat itu daripada di kemudian hari ketika harga lebih tinggi.”
Revsine berpendapat bahwa jenis dari gain ini mengharuskan perbandingan antara peristiwa yang terjadi dan peristiwa yang mungkin terjadi. Secara teoritis, jumlah yang tidak terbatas dari tindakan yang mungkin ada. Memilih satu untuk membandingkan dengan yang sebenarnya sulit untuk dipertahankan. Untuk melihat ini, Revsine meneruskan penjelasan yang lebih lengkap tentang penghematan biaya berikut:
“Sebuah penghematan biaya mengukur posisi keuntungan relatif perusahaan dari perusahaan lain dalam industri yang tidak beruntung untuk memegang aset yang diberikan ketika harga naik. Ketika perusahaan-perusahaan lain yang membeli aset, mereka akan melakukannya dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, cash flow mereka akan melebihi cash flow keluar dari perusahaan yang mengalami penghematan biaya.”
Dengan demikian, argumen opportunity gain menyiratkan perbandingan perusahaan dengan perusahaan lainnya. Revsine menolak argumen opportunity gain, karena ia percaya bahwa perbandingan antar perusahaan melibatkan banyak masalah. Pembenaran lain yang dimasukkan dalam holding gains sebagai pendapatan adalah untuk mengatakan bahwa apresiasi nilai merupakan fenomena ekonomi aktual yang dapat direalisasikan jika perusahaan itu menjual aset. Namun, beberapa akuntan berpendapat bahwa perusahaan kebanyakan membeli aset untuk digunakan dalam operasinya, terlepas dari perubahan harga. Oleh karena itu, kemungkinan likuidasi aset adalah tidak realistis. Selain itu, pemikiran ini dianggap tidak sesuai dengan konsep current cost karena penekanannya pada nilai likuidasi atau exit value Revsine menyatakan komponen income berbasis likuidasi tidak sesuai dengan kebutuhan informasi investor, yang lebih menekankan ke laba dan dividen dari penjualan sahamnya, di mana hal ini berkaitan dengan penggunaan aset operasi, bukan likuidasinya
Revsine menyarankan bahwa masuknya holding gain dalam income memiliki alasan bahwa perubahan dalam current cost aset tertentu merefleksikan perubahan futurecash flow yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Holding gains dikualifikasikan sebagai income karena harga meningkat akibat refleksi dari peningkatan kekuatan untuk memperoleh earning yang lebih besar. Jika pernyataan ini benar, maka angka pendapatan yang mencakup holding gain sangat relevan bagi pengguna yang mencoba untuk memprediksi future cash flows perusahaan.
Argumen Revsine menyiratkan bahwa current cost income adalah indikator utama future cash flows. Dasarteoritisnya adalah hubungan antara current cost income dan economic income. Economic income didefinisikan sebagai perbedaan present value dari net cash flow yang diperkiran perusahaan antara dua waktu yang berbeda, tidak termasuk tambahan investasi dan distribusi ke pemilik. Economic income dapat dibagi menjadi 2: distributable cash flow atau expected income dan unexpected income. Komponen-komponen ini didefinisikan sebagai:
expected income = Market rate of return x nilai awal aktiva bersih
unexpected income = sporadis kenaikan atau penurunan present value dari aktiva bersih akibat perubahan ekspektasi mengenai tingkat future cash flows
Expected income mengukurcash flow yang dapat dihasilkan perusahaan untuk masa depan yang terbatas. Sedangkan unexpected income mengukur perubahan cash flow karena faktor lingkungan yang tidak terantisipasi di awal periode. Dalam perekonomian yang bersaing sempurna, current cost income hampir identik dengan economic income. Current operating profit di bawah current cost adalah sama dengan komponen cash flow yang didistribusikan atau expected income. Holding gain yang langsung berhubungan dengan unexpected income.
Ketika persaingan sempurna tidak ada, current cost income adalah perkiraan economic income. Ketepatan peningktan pendekatan dengan kekuatan dan tanda (diasumsikan positif) dari hubungan antara harga aset dan future cash flow yang terkait. Kekuatan dan tanda hubungan adalah isu-isu empiris. Namun, FASB dalam Pernyataan 33 mengungkapkan keyakinan bahwa informasi current cost dapat berfungsi sebagai dasar untuk menilai future cash flow.
Holding gain termasuk sebagai bagian dari pendapatan yang mencerminkan pandangan financial capital. Setiap jumlah pada akhir periode yang melebihi jumlah yang diinvestasikan pada awal periode, tidak termasuk investasi tambahan oleh dan distribusi kepada pemilik, adalah pendapatan. Oleh karena itu, Holding gain adalah bagian dari pendapatan. Laba atas Investasi yang ditanamkan adalah jumlah uang yang melebihi dari jumlah yang diinvestasikan. Pendapatan merupakan pengembalian kas yang diharapkan atas investasi tunai.
1.2.4 TEORI DALAM AKSI 7.1 Membahas Akuisisi Rahasia Kador
Diam-diam Kador membayar $ 14m untuk Lend Lease Proyek

Oleh LISA ALLEN
Melbourne Media berkata Kador Grup telah dijerat pengembangan Lend Lease kedua, membeli di kantor polisi Olimpiade Sydney dalam kesepakatan sekitar $ 14 juta.
Kador, yang tangani oleh pengacara Mr Leigh Masel, yang perdana ketua dari Perusahaan Nasional dan Komisi Securuties (NCSC), dijerat salah satu dari bangunan Lend Lease Tally Ho di Melbourne pada tahun 1991.
Di Sydney, Kador baru saja mengakuisisi salah satu perkembangan spekulatif pertama di Lend sewa di Australia Centre office park di Homebush, barat CBD.
Kador menekankan identitasnya kemarin, harga pembelian dan hasil penjualan tidak harus dibuat tersedia bagi media. Lend Lease juga menolak memberikan komentar pada penjualan, yang dinegosiasikan melalui kesepakatan langsung.
Namun, Financial Review Austalian telah belajar bahwa Kador membeli bangunan Philip Coxdesigned Satu Figtree Hard di Olimpiade Precinct pada hasil sekitar 8,5 persen.
5237 meter persegi bangunan sepenuhnya disewakan sebelum ada penyelesaian dengan berbagai penyewa, termasuk Agfa-Gevaert, pada jangka waktu tujuh tahun lebih 1420 meter persegi.
Bahwa kesepakatan leaseing dinegosiasikan oleh Jones LaSalle lang agen Bapak Aris Dimos. Kemarin dia menolak untuk mengomentari identitas pembeli.
Penyewa lain di One Hard Figtree termasuk Eveready Australia Pty Ltd Orlando Wyndham Group dan Australia Coleman Inc penyewa membayar sewa rata-rata sebesar $ 223 meter persegi, kata analis industri.
Kador menolak untuk mengomentari akuisisi kemarin.
Pada tahun 1991 itu membayar $ 12,6 juta untuk salah satu bangunan Lend Lease-developed Tally Ho.
Tahun terakhir ini dilaporkan terjual sebuah bangunan Melbourne pinggiran CBD sebesar $ 3,5 juta 10 tahun belakangan.
Semua penyewa di 10 lantai, 100 Albert Road, South Melbourne properti yang akan berakhir.
Sementara itu di Sydney, Lend Lease diumumkan kemarin sedang mempersiapkan untuk mengembangkan hingga empat tahap-selanjutnya 3 hektar lebih di Homebush Bay.
Para analis mengatakan Lend Lease minggu peluncuran office park baru, yang terdiri dari lebih dari 20.000 meter persegi ruang komersial.
Manajer development Lend Lease yakni Tn. Digby Okell mengatakan kemarin polisi Homebush Bay telah berubah dari sebuah bekas tempat penjagalan dan menangani lapangan kuda ke lokasi profil yang tinggi pada bisnis Sydney dalam 10 tahun terakhir.

Sumber: Australian Financial Review, 30 September 1999.
1.3 Financial Capital versus Physical Capital
Dari sudut pandang praktis, perbedaan utama antara konsep financial capital dan konsep Physical capital adalah apakah atau tidak dimasukkannya holding gain or losses sebagai income. Untuk menggambarkan perbedaan, pertimbangan perusahaan yang mulai beroperasi dengan cash $ 1000 pada tanggal 1 Januari dan langsung membeli 100 unit sebesar $ 10 masing-masing. Pada tanggal 31 Januari, menjual semua unit sebesar $ 18 masing-masing. Pada tanggal ini, current cost telah meningkat menjadi $ 12 unit. Asumsikan bahwa pendapatan dibayarkan sebagai dividen di akhir. Perhitungan laba akan menjadi sebagai berikut :
Financial capital view Physical capital view
Sales revenue (100 x $18) $1800 $1800
Cost of Sales (100 x $12) 1200 1200
Curren operating profit $600 $600
Holding Gain ( 100 x $2) 200 0
Net income $800 $600
Paid as dividends $800 $600
Para pendukung financial capital berpendapat bahwa pendapatan adalah $ 800 karena ini adalah peningkatan setelah modal dipertahankan seperti yang terlihat di bawah ini:
Beginning amount of Capital $1000
Less Purchase of 100 units at $10 each -1000
Add Sale of 100 units at $18 each +1800
Ending balance of capital $1800
Jika $ 800 ini didistribusikan kepada pemilik sebagai dividen, perseroan masih memiliki $ 1000, yang merupakan jumlah dari modal awal.
Para pendukung financial capital berpendapat bahwa perusahaan menginvestasikan sumber daya keuangan dengan ekspektasi bahwa investasi akan menciptakan tingkat yang lebih tinggi dari penerimaan kas. Pemulihan jumlah sumber daya keuangan yang diinvestasikan adalah kembali modal. Cash flow yang melebihi jumlah sumber daya keuangan untuk mempertahankan kemampuan operasional fisik dan peningkatan sumber daya keuangan untuk memperluas kemampuan operasi fisik tidak bisa dibedakan.
1.3.1 Pendukung Physical Capital
Para pendukung Physical capital berpendapat bahwa modal adalah unit fisik yang menunjukkan kemampuan operasi perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan memiliki 100 unit di awal, jika modal akan dipertahankan, maka harus dalam posisi untuk membeli 100 unit pada akhir periode. Karena harga telah meningkat $ 2,00 per unit, perusahaan membutuhkan $ 200 lebih pada akhir periode untuk menjaga kemampuan awal operasinya. Oleh karena itu, $ 200 bukan merupakan holding gain, tetapi penyesuaian pemeliharaan modal. Analisis berikut menggambarkan hal tersebut.
Laba setelah mempertahankan kemampuan operasi dari 100 unit:
Beginning Capital $1000
Purchase of 100 units( outflow of cash) -1000
Sale of 100 units (inflow of cash0 1800
Needed at end to maintain Capital (100 units x $12) -1200
Income for January $600
Jika $ 800 yang dibayarkan sebagai dividen, perusahaan akan memiliki $ 1000 di akhir, yang hanya bisa membeli 83 unit pada bulan Februari. Modal tidak akan dipertahankan. Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dimasukkannya holding gain sebagai pendapatan didasarkan terutama pada 2 argumen:
Holding gains adalah bentuk penghematan biaya
Holding gain mewakili peningkatan future cash flow dari aset yang bersangkutan.
Samuelson mengkritik kedua premis tersebut. Dia berpendapat bahwa perubahan dalam current cost harus memelihara penyesuaian modal. Mengenai penghematan biaya, ia menunjukkan bahwa pemisahan antara holding activities dan operating activities tidak sejelas Edwards dan Bell berasumsi. Kami telah menyebutkan argumen oleh Drake dan Dopuch dan Prakash dan Sunder bahwa operasi dan holding activities kadang-kadang saling terkait dan evaluasi secara terpisah yang dapat menyesatkan. Samuelson lebih jauh berpendapat bahwa penghematan biaya merupakan keuntungan peluang yang dihasilkan dari mengambil satu tindakan yang bertentangan dengan yang lain. Tapi alternatif yang dikorbankan ketika hidangan sebenarnya tindakan yang diambil. Setelah aset tersebut diperoleh, biaya adalah ‘sunk cost’ yang tidak dapat dihindari oleh setiap tindakan di masa depan. Satu-satunya alternatif adalah menjual aset atau terus menggunakannya. Namun, holding gain tidak didasarkan pada pilihan ini, tapi satu yang tidak diambil dan yang tidak ada lagi. Secara konseptual, pendapatan berkaitan dengan cash flow bersih, baik disadari atau diharapkan. Samuelson bertanya-tanya mengapa penghematan biaya harus menjadi bagian dari pendapatan pada saat mereka tidak menyadari cash flow atau cash flow yang tidak diharapkan, namun cash flow yang hilang. Jika mereka harus dimasukkan dalam pendapatan, lalu bagaimana dengan jenis penghematan biaya yang lain, seperti pembelian aset X lebih dari aset Y, atau meminjam uang pada saat suku bunga agak rendah daripada tinggi?
Mengenai argumen bahwa ada korespondensi antara perubahan current cost dan present value aset, asumsinya adalah bahwa perubahan dalam current cost berkorelasi positif dengan perubahan nilai realisasi bersih dari aset. Untuk aktiva tetap, bagaimanapun, cash flow individu tidak dapat diidentifikasi. Hal ini diperlukan, karena itu, untuk melihat korelasi antara current cost aset dan present value dari seluruh perusahaan, karena cash flow dikaitkan dengan aset tetap yang diwakili oleh cash flow yang diperoleh dari penjualan output dari perusahaan . Samuelson berpendapat bahwa perubahan current cost aktiva tetap, yang juga digunakan oleh industri lain, tidak selalu berarti perubahan yang sesuai dalam present value dari cash flow dari penjualan produk untuk perusahaan tertentu. Misalnya, industri bisa mengalami permintaan yang lebih besar untuk produknya sehingga memperoleh lebih dari X aset tetap, sehingga menaikkan harga X. Kenaikan biaya X tidak berarti penjualan masa depan yang lebih besar untuk sebuah perusahaan yang B di industri dan juga menggunakan X.
Karena kesulitan ini, Samuelson percaya bahwa holding gain tidak harus dimasukkan dalam pendapatan. Dia mendukung posisi Physical capital.
1.3.2 Kritiks terhadap Physical capital
Di sisi lain, Sterling menganggap bahwa konsep Physical capital penuh dengan kelemahan. Dia berpendapat bahwa pendapatan di bawah pandangan Physical capital bermakna hanya jika 4 kondisi terpenuhi. Kondisi ini bahwa perusahaan:
terus menerus menggantikan unit-unit yang identik
menghadapi biaya yang terus meningkat
membeli dan menjual di pasar yang berbeda
sepenuhnya diinvestasikan dalam unit fisik.
Jika salah satu dari kondisi-kondisi ini tidak terpenuhi, masalah serius dalam pengukuran yang dihadapi. Kondisi masing-masing diperiksa di bawah ini dengan mempertimbangkan situasi sebaliknya.
Different units
Apa yang terjadi ketika sebuah perusahaan membeli berbagai jenis unit fisik dari banyak orang di awal periode? Misalkan sebuah perusahaan dimulai pada 1 Januari dengan $ 1000. Membeli100 busana T-shirt dengan harga $ 10 masing-masing dan menjualnya pada tanggal 31 Januari sebesar $ 18 masing-masing, pada saat current cost telah meningkat menjadi $ 20 per T-shirt. Pada tanggal 1 Februari, mengisi ulang persediaan dengan 72 blus dengan biaya $ 25 masing-masing, mengalami peningkatan dari $ 20 pada tanggal 1 Januari. Dua pilihan yang mungkin untuk menentukan pendapatan.
Perusahaan benar-benar membeli t-shirt di awal. Oleh karena itu pendapatan harus ditentukan atas dasar itu. Baik awal dan modal akhir harus dalam satuan yang sama fisik yang sebanding: T-shirt, dalam kasus ini.
Laba setelah mempertahankan kemampuan operasional dari 100 T-shirt:
Beginning Capital $1000
Purchase of T-shirts (outflow of cash) -1000
Sale of T-shirts (inflow of cash) +1800
Needed at end to maintain Capital (100 T-shirts x $20) -2000
Loss $200
Perusahaan benar-benar diganti dengan persediaan blus dan , oleh karena itu. Pendapatan harus ditentukan atas dasar itu. Modal awal dan modal akhir harus dalam satuan yang sama fisik yang sebanding: blus, dalam kasus ini.
Beginning Capital $1000
Possible purchase of 50 blouses (50 x $20) -1000
Actual sale of 100 units (100 x $18) +1800
Needed at end to maintain Capital of 50 blouses (50 x $25) -1250
Profit $550

 

 

Laba setelah mempertahankan kemampuan operasional dari 50 blus:

Sales revenue (100 x $96) $9600
Current cost of sales (100 x $60) 6000
Profit $3600

 

Penurunan Biaya
Sterling berpendapat ketika menurunkan biaya, perusahaan mungkin masih menunjukkan keuntungan current cost bahkan jika produk tersebut dijual dengan harga kurang dari harga pembelian. Sebagai contoh, asumsikan bahwa pembelian Perusahaan X 100 unit sebesar $ 100 masing-masing pada tanggal 1 Januari. Pada akhir bulan, harga turun menjadi $ 60. Perusahaan mengurangi harga jual sesuai dengan itu, katakanlah dari $ 160 sampai $ 96 karena pengaruh kompetitif perusahaan lain yang membeli unit dengan harga yang lebih rendah dan menjual produk dengan harga lebih rendah. Asumsikan 100 unit yang dijual pada tanggal 31 Januari fo $ 96 masing-masing.
Perusahaan membeli barang dengan harga $ 100 masing-masing dan menjualnya sebesar $ 96 masing-masing. Ini adalah kurang dari harga pembelian, tetapi masih menunjukkan keuntungan sebesar $ 3600.
Perusahaan ini dimulai dengan modal $ 10.000, yang terdiri dari 100 unit dengan harga $ 100 per orang. Namun, karena penurunan biaya, penyesuaian pemeliharaan modal menyebabkan modal menurun sebesar $ 4000 (100 x $ 40), meninggalkan saldo akhir $ 6000. Jika seluruh keuntungan dibagikan sebagai dividen, Physical capital telah dipertahankan, karena perusahaan mulai dengan 100 unit dan berakhir dengan kemampuan pembelian 100 unit dengan $ 6000. Dari sudut pandang fisik, hal ini tidak berlaku untuk pemilik. Jika harga tetap konstan, keuntungan berikut akan telah dibuat:
Revenue ( 100 x $160) $16000
Cost of sales (100 x $100) 10000
Profit $6000
Bukan $ 6000, keuntungan yang sebenarnya adalah $ 3600, karena penurunan biaya. Penurunan biaya dengan penurunan bersamaan dalam harga jual telah menyebabkan pemilik menderita kerugian sebesar $ 2400 di dividen yang mereka bisa terima. Situasi ini, kemungkinan perusahaan adalah baik off di akhir periode seperti di awal tapi pemilik lebih buruk karena penurunan biaya, ini tidak benar, menurut Sterling.
Same markets
Bagaimana jika perusahaan membeli dan menjual di pasar yang sama, seperti reksa dana? Misalnya, sebuah perusahaan dimulai pada 1 Januari dengan $ 1000 dengan membeli 100 saham Perusahaan X sebesar $ 10 masing-masing. Ini menjual saham pada tanggal 31 Januari sebesar $ 18 masing-masing. Keuntungan akan menjadi:
Revenue ( 100 x $18) $1800
Current cost of sales (100 x $18) 1800
Profit 0
Perusahaan ini dimulai dengan $ 1000, memberikan kemampuan untuk membeli 100 saham Perusahaan X, dan berakhir dengan $ 1800, memberikan kemampuan untuk membeli 100 saham Perusahaan X. Hal ini juga-off pada akhir seperti pada awal.
Sekarang bandingkan perusahaan dengan salah satu perusahaan yang memiliki $ 1000 pada tanggal 1 Januari, tapi membeli 100 saham Perusahaan Y di $ 10 masing-masing, dan menjual saham pada tanggal 31 Januari untuk $ 9,00 per saham. Keuntungan akan menjadi:
Revenue ( 100 x $9) $900
Current cost of sales (100 x $9) 900
Profit 0
Profit adalah nol untuk perusahaan ini seperti awal pertama, karena current cost adalah sama dengan harga jual. Dengan demikian, kedua perusahaan melaporkan keuntungan nol, meskipun fakta bahwa salah satu mengalami kenaikan harga dan penurunan harga lainnya.
Setiap perusahaan yang membeli dan menjual di pasar yang sama akan melaporkan keuntungan nol, terlepas dari perubahan harga. Sterling menyimpulkan bahwa situasi ini tidak logis. Dia menyatakan, “Tidak ada gunanya dalam mengukur keuntungan jika ada yang tahu sebelumnya besarnya akan selalu menjadi nol ‘.
Investasi Parsial
Pengurangan current cost masukan dari pendapatan yang dikatakan untuk memberikan pembagian laba dan mempertahankan Physical capital. Tapi ini benar hanya jika perusahaan sepenuhnya diinvestasikan dalam unit fisik. Jika perusahaan tidak sepenuhnya diinvestasikan, masalah timbul.
Asumsikan bahwa perusahaan dimulai pada 1 Januari dengan $ 1000 dengan membeli 80 unit persediaan di $ 10 masing-masing, meninggalkan saldo kas sebesar $ 200. Perusahaan menjual unit/barang pada tanggal 31 Januari sebesar $ 16 masing-masing ketika current cost adalah $ 12,50 per unit. Laba akan menjadi:
Revenue ( 80 x $16) $1280
Current cost of sales (80 x $12.50) 1000
Profit $280
Jika keuntungan sebesar $ 280 itu akan dibagikan kepada pemilik, phisical capital tidak akan dipertahankan. Pada akhir periode, perusahaan akan memiliki $ 1200 ($ 200 cash balance + $ 1280 laba $ 280 dividen), yang hanya akan membeli 96 unit (= $ 1200 / $ 12,50) dibandingkan dengan 100 unit perusahaan bisa dibeli dengan $ 1000 di awal periode. Masalahnya adalah saldo kas $ 200. Ini bisa membeli 20 unit pada awal periode, tetapi hanya 16 unit di akhir. Dengan demikian, ada kerugian dari holding cash dan tidak membeli 4 unit atau $ 50 (4 x $ 12,50). Jika Physical capital harus dipertahankan, maka akan diperlukan untuk memasukkan kerugian sebesar $ 50 pada akun Laba Rugi, tapi ini tidak diusulkan oleh pendukung Physical capital.
Jika perusahaan menjual lebih dari satu produk, masalahnya menjadi lebih rumit. Asumsikan bahwa perusahaan memiliki saldo kas $ 200 dan menjual produk X dan Y. Asumsikan biaya X meningkat dari $ 10 sampai $ 12,50, mengakibatkan hilangnya 4 unit atau $ 50. Biaya Y menurun dari $ 10 sampai $ 8,00, menghasilkan keuntungan dari 5 unit atau $ 40. Harus kehilangan $ 50 dimasukkan dalam pendapatan untuk tidak membeli X pada awal periode, atau harus keuntungan $ 40 akan ditambahkan untuk tidak membeli Y, atau keduanya harus dimasukkan? Jawabannya tidak jelas.
1.4 Current Cost Dalam Praktek
1.4.1 Current Cost di Amerika Serikat
Latar Belakang
Pada tahun 1976, Securities Exchange Commission (SEC) telah mengubah Peraturan 3-17 dari Peraturan SX membutuhkan beberapa pendaftar untuk mengungkapkan data biaya penggantian tertentu dalam laporan 10-K, yang diajukan dengan SEC. Persyaratan ini diterbitkan dalam Accounting Series Release (ASR) 190. Data tambahan yang diperlukan hanya perusahaan yang persediaan dan aktiva produktif melebihi US $ 100 juta dan lebih dari 10% dari total aset.
Pada tahun 1979, FASB menerbitkan Statement 33 yang diperlukan dalam pengungkapan tambahan dolar konstan dan data current cost. Karena itu, SEC mengeluarkan ASR 271 pada tahun 1979, membatalkan ASR 190 yang mendukung Statement 33 aturan untuk laporan 10-K. Persyaratan untuk menyediakan data current cost bertemu dengan resistensi luar biasa dari perusahaan. Setelah banyak perdebatan tentang kegunaan dari informasi tambahan, FASB menerbitkan Statement 89 tahun 1986, membatalkan kebutuhan, tetapi perusahaan mendesak untuk terus mengungkapkan data.
Statement 33
Dalam Statement 33, FASB mewajibkan perusahaan mengungkapkan informasi mengenai:
Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan dari current cost berdasarkan tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan nominal dolar (unit skala dolar)
current cost persediaan dan aset tetap pada akhir tahun fiskal berjalan, dengan menggunakan dolar nominal
Perubahan dalam current cost untuk tahun fiskal saat ini dari persediaan dan aktiva tetap, dengan menggunakan dasar dolar konstan.
Perubahan-perubahan dalam biaya tidak dimasukkan ke dalam pendapatan dari operasi yang dilanjutkan. Perusahaan juga harus mengungkapkan informasi berikut current cost secara nominal dolar untuk masing-masing 5 tahun terakhir:
Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan
Laba per saham biasa dari operasi yang dilanjutkan
Aktiva bersih pada akhir tahun fiskal.
Perusahaan juga harus mengungkapkan perubahan dalam current cost persediaan dan aktiva tetap secara konstan dolar untuk setiap 5 tahun.
Statement 33 itu dimaksudkan untuk menjadi sebuah percobaan selama 5 tahun. Setelah mempertimbangkan bukti dan reaksi terhadap data tambahan, FASB., Dalam Statement 82 yang dikeluarkan pada bulan November 1984, menghilangkan persyaratan untuk melaporkan biaya historis / informasi dolar konstan bagi perusahaan yang mengungkapkan informasi current cost.
FASB ragu-ragu apakah akan mendukung pandangan finansial capital atau pandangan Physical capital. Karena ini, memutuskan dalam Statement 33 untuk meminta perubahan current cost ‘kenaikan atau penurunan current cost’, daripada holding gain (atau losses) atau penyesuaian modal maintenance. Namun, mengklaim bahwa pendapatan dari operasi yang dilanjutkan berdasarkan current cost adalah panduan untuk menilai pemeliharaan kemampuan operasi perusahaan. Ini, tentu saja, adalah argumen Physical capital. FASB mencatat bahwa pendapatan dari operasi yang dilanjutkan tidak mengukur kemampuan operasi tepat. Namun, percaya bahwa angka tersebut memberikan perkiraan yang memadai.
FASB memperbolehkan perusahaan untuk menggunakan berbagai metode untuk menentukan current cost. Informasi harga dapat dikumpulkan dan diterapkan secara internal maupun eksternal dan untuk item tunggal atau kategori. Selanjutnya, current cost aset dapat diukur dengan 3 prosedur alternatif:
Estimasi langsung dari harga pembelian aset pada usia yang sama dan kondisi sebagai aset yang dimiliki (misalnya menggunakan harga vendor ‘daftar atau kutipan lain atau perkiraan)
Perkiraan harga pembelian aset baru yang mirip dikurangi penyisihan penyusutan (misalnya menggunakan indeks harga eksternal yang dihasilkan / internal dihasilkan untuk kelas barang atau jasa yang diukur)
Perkiraan harga pembelian aset baru ditingkatkan dikurangi penyisihan untuk kerugian operasi aset yang dimiliki (biaya operasi yang lebih tinggi atau potensi output yang lebih rendah) dan penyisihan penyusutan.
1.4.2 Current cost di Belanda – Philips
Di Belanda, industri NV Philips, yang memproduksi komponen pencahayaan dan elektronik-listrik dan peralatan, telah menggunakan akuntansi pengganti nilai untuk keperluan internal dan eksternal sejak tahun 1951. Hal ini terjadi walaupun fakta bahwa pemerintah dan badan akuntansi profesional tidak menguraikan prinsip-prinsip akuntansi tertentu yang harus diikuti oleh perusahaan-perusahaan sampai 1980-an.
Dukungan teoritis dari sistem yang digunakan oleh Philips adalah nilai penggantian teori awalnya dirumuskan oleh Theodore Limperg. Dia percaya bahwa masyarakat secara ekonomi efisien ketika ada kontinuitas tugas, sebagai lawan dari orang atau perusahaan yang terus beralih dari tugas yang lain. Berdasarkan pengertian ini, tujuan perusahaan adalah untuk terus dalam bisnis. Dalam rangka untuk tetap dalam bisnis, perusahaan harus efisien. Informasi akuntansi harus membantu perusahaan menentukan apakah mereka efisien. Hal ini dilakukan terutama oleh pengukuran pendapatan didasarkan pada pandangan Physical capital. Perusahaan dipandang sebagai berkeinginan memproduksi produk selama produksi ekonomis. Kelayakan mensyaratkan bahwa hasil penjualan yang setidaknya sama dengan biaya, pada saat penjualan, menggantikan produk yang dijual. Biaya ini harus mencakup pengembalian kepada para pemegang saham untuk penggunaan dananya. Nilai penggantian dianggap sebagai nilai yang relevan.
Secara teori, nilai dari layanan ekonomi harus diganti yang menjadi masalah, bukan pengganti yang sebenarnya. Enthoven menunjukkan bahwa perbedaan antara penggunaan dan akuisisi adalah perbedaan antara:
pengganti nilai, yang merupakan jumlah pada saat penilaian, dan
pengganti harga, yang merupakan harga aktual pada saat penggantian.
Teori penggantian nilai tidak peduli dengan keduanya. Aset baru tidak harus identik dengan teknis yang lama, yang menggantikan.
Philips manajemen mengharapkan sistem akuntansi untuk menginformasikan segera ketika perusahaan menerima lebih atau kurang dari yang dikorbankan:
“Sistem tersebut harus membantu dalam mengkoordinasikan harapan perusahaan dan harus membantu dalam motivasi dengan menjaga manajer menginformasikan tentang biaya, nilai, dan gerakan keuangan lainnya. Sistem akuntansi seharusnya tidak diizinkan untuk menggabungkan data dan dengan demikian mengaburkan fakta-fakta saat ini …. Harapan saat ini harus diukur-baik dengan jumlah fisik maupun harga.”
“Philips beralasan bahwa pemegang saham dan manajemen harus membuat kira-kira jenis yang sama dari kebijakan-baik hal retrospektif dan prospektif harus diperiksa. Perbedaan penting antara laporan kepada manajemen dan pemegang saham untuk mereka harus berbaring hanya dalam jumlah rincian yang disajikan. Pada dasarnya, pemegang saham mendapatkan keuntungan dari dividen yang lebih tinggi dan harga saham ketika manajemen memiliki sistem yang baik. Sebuah sistem keberhasilan terbukti manajemen dalam menganalisis masa lalu dan menghadapi masa depan juga harus membuktikan manfaat kepada pemegang saham.”
Ekspektasi dari manajemen Philips mirip dengan yang dibahas oleh Edwards dan Bell.
Aset, peralatan dan persediaan didasarkan pada nilai penggantian, yang tidak mengabaikan perkembangan teknologi. Hal ini berbeda dengan current cost yang diserukan oleh FASB dalam Statement 33. Jika memungkinkan, saat ini harga aset tertentu digunakan, jika indeks jumlah kelompok aset dimanfaatkan. Pengumpulan ini membatasi kebutuhan untuk perhitungan biaya rinci. Revaluasi dilakukan secara teratur, setidaknya setiap tahun. Sebuah sistem biaya standar yang digunakan untuk persediaan dan termasuk biaya modal. Biaya modal didefinisikan sebagai biaya penggunaan alternatif yang hilang dari dana, serta hilangnya daya beli uang. Beban penyusutan dihitung sebagai persentase tetap dari nilai penggantian aset tetap. Menurut Enthoven, kedua manajer dari Philips dan masyarakat sangat senang dengan sistem current value. Para manajer percaya bahwa sistem ini tidak lebih mahal untuk beroperasi daripada sistem nilai historis dan bahwa manfaat lebih besar daripada biaya.
1.4.3 Current cost in the United Kingdom
Pada tahun 1975 Komite Sandilands, yang didirikan oleh pemerintah Inggris, fitur sistem akuntansi current cost. Komite menyimpulkan bahwa laporan biaya historis, termasuk yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum, dimana kegunaannya terbatas. Ini menyatakan pendapat bahwa laporan tingkat harga umum yang disesuaikan adalah kompleks dan membingungkan bagi pengguna. Dalam mempertimbangkan kebutuhan informasi dari berbagai pengguna, memutuskan bahwa penilaian dari manfaat masa depan diperoleh dari aktiva bersih perusahaan adalah relevansi khusus bagi pengguna. Informasi untuk penilaian semacam paling dikomunikasikan oleh nilai aset yang didasarkan pada konsep ‘nilai bisnis’. Penekanannya adalah pada perusahaan bisnis sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Aset milik badan usaha. Mereka adalah sarana yang menghasilkan keuntungan dan mampu meneruskan usahanya. Kecuali kapasitas operasi dipertahankan, tidak ada keuntungan. Pandangan Physical capital mendasari akuntansi current cost di Inggris.
Komite percaya bahwa keuntungan dari harapan operasi mungkin dipertahankan tanpa batas. Holding gain mencerminkan kondisi ekonomi saat ini yang umumnya di luar kendali manajemen, dan mungkin diindikasikan pada aktivitas normal. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang diajukan oleh Revsine. Komite memutuskan bahwa holding gain harus diungkapkan tapi tidak termasuk dalam pendapatan.
Proposal oleh Komite Sandilands disahkan oleh pemerintah dan diterima secara substansi oleh profesi akuntansi yang diwakili oleh Accounting Standards Steering Commitee (sekarang disebut Accounting Standars Committee). Telah disepakati bahwa pelaksanaan harus diserahkan kepada profesi akuntansi. Oleh karena itu, Inflation Accounting Steering Group (IASG) ditetapkan pada awal tahun 1976. IASG ini menghasilkan sebuah draf eksposur (ED 18) pada akhir 1976 sebagai pedoman yang akan digunakan oleh perusahaan. Setelah banyak perdebatan, revisi dan eksperimen, Accounting Standards Committee (ASC) mengeluarkan Statement (SSAP 16) current cost accounting pada Maret 1980. Persyaratan SSAP 16 bisa diyakinkan oleh data biaya tambahan saat ditampilkan secara jelas, dari current cost untuk laporan utama dan biaya historis sebagai data tambahan. Standar ini diterapkan pada perusahaan yang terdaftar dan besar.
1.4.4 Current cost in Australia- SAP 1
Latar Belakang
Di Australia, profesi akuntan mengeluarkan DPS 1.1, Pernyataan Provisional Accounting Standards (PAS), ‘Current cost Accounting’, pada bulan Oktober 1976. Perubahan versi dari pernyataan (PAS 1) dan panduan bekerja diterbitkan pada bulan Agustus 1978. Sistem yang direkomendasikan dari current cost didasarkan pada pemeliharaan kapasitas operasi perusahaan yang utuh. Pada saat itu, hal ini juga dipertimbangkan sistem baru yang benar-benar akan menggantikan pernyataan konvensional sekali pengguna menjadi akrab dengannya. Namun, karena kritik, lobi oleh perusahaan dan individu, dan kurangnya efek material oleh standar profesional pada praktek. Standards Accounting Practice (SAP 1). ‘Current Cost Accounting’, diterbitkan pada bulan November 1983.
Pelepasan SAP 1 menandakan perubahan yang signifikan dalam haluan. Di Australia, perbedaan dibuat antara ‘Statement of Accounting Practice’ dan ‘Statement of Accounting Standards’. Statement praktek merekomendasikan, sedangkan standar requires, kepatuhan. SAP 1 ‘strongly’ merekomendasikan bahwa semua entitas menyajikan laporan tambahan current cost accounting selain laporan konvensional biaya historis keuangan. Atau, laporan current cost dapat disajikan sebagai laporan keuangan utama, benar-benar menggantikan laporan biaya historis, undang-undang yang relevan pelaporan disediakan tidak dilanggar.
Fitur – fitur Utama dari SAP 1
Kapasitas Operasi
Current cost pada sistem Australia didasarkan pada konsep entitas yang mempertahankan keutuhan kemampuan perusahaan untuk terus memberikan jumlah yang sama barang dan jasa-nya -ini kemampuan operasi.
Jika tidak ada perubahan teknologi, pemeliharaan modal mensyaratkan bahwa stok fisik awal aktiva bersih dipertahankan. Hal ini dicapai dengan cara mencocokkan penggunaan sumber daya dengan menggunakan harga beli saat aktiva tetap, secara terus-menerus berubah. Dikatakan bahwa perusahaan harus menyesuaikan operasi untuk mengambil keuntungan dari perubahan terus-menerus dalam pasar faktor agar tetap kompetitif dan efisien. Logika ekonomi menunjukkan bahwa efisiensi operasional yang optimal terjadi dimana volume tertentu dari output diproduksi pada biaya pasar peluang minimum total contoh faktor input. Contohnya, jika biaya variabel (seperti upah) meningkat, metode intensif modal produksi maka akan lebih diminta untuk mengurangi input tenaga kerja dan meminimalkan biaya. Menggunakan biaya tetap sebagai contoh lagi, jika harga pasar tanah dan bangunan perusahaan meningkatkan mereka harus dimanfaatkan lebih intens dalam proses produksi, disewakan atau dijual dan operasi dipindahkan ke lokasi yang lebih murah. Membeli harga saat ini atau harga masuk adalah ukuran yang relevan dari biaya peluang di pasar faktor dan harus digunakan dalam sistem ini.
Penilaian Prinsip
Nonmoneter Item
Item moneter dan nonmoneter tunduk pada efek yang berbeda dan risiko selama inflasi. Item moneter adalah klaim ke sejumlah tetap dolar. Secara nominal tidak berubah selama inflasi harga. Sebaliknya, nilai item nonmoneter (seperti tanah dan bangunan) akan disesuaikan dengan kekuatan pasar dalam dolar nominal.
Untuk tujuan neraca, aset nonmoneter harus dihargai dan ditampilkan dengan biaya mereka saat ini. Nilai tersebut diperoleh dengan mengacu pada:
Harga pasar saat pembelian
Spesifik indeks di mana harga pasar tidak tersedia, atau
potensi pelayanan item identik atau seperti untuk digantikan atau aset khusus.
Untuk depresiasi aset, nilai baru dikurangi akumulasi penyusutan yang digunakan untuk menurunkan nilai aset tersebut.
Ketika aset nonmoneter disajikan kembali (biasanya pada tanggal neraca), penyesuaian dibuat untuk rekening Current Cost Reserve (Cadangan Biaya Lancar) pada bagian ekuitas di neraca. Namun, ketika penurunan nilai permanen mengurangi kemampuan operasi entitas, maka penyesuaian debit dibuat langsung ke Laba Rugi.
Monetary items and loan capital
Moneter item dan modal pinjaman Aktiva moneter disajikan dalam amouts di mana mereka awalnya dibawa ke rekening. Kewajiban moneter dinyatakan sebesar jumlah yang diharapkan akan dibayar.
Item moneter harus dipecah menjadi 2 komponen yang berbeda. Komponen pertama didasarkan pada konsep entitas dan terdiri dari semua item moneter yang bukan modal pinjaman. Ini terutama merupakan hutang usaha dan debitur, uang tunai, pembayaran dan jangka pendek cerukan(penarikan cek yg melebihi jumlah uang di bank). Keuntungan pos moneter atau kerugian harus dihitung dengan indeks yang tepat dari perubahan current cost barang dan jasa. Sebagai contoh, sebuah perusahaan bangunan akan menerapkan indeks biaya konstruksi untuk item moneter yang membiayai input operasi (seperti hutang usaha dan debitur). Untuk badan pembiayaan seperti bank, indeks yang relevan akan menjadi indeks harga umum. Dimana apllication indeks input tertentu tidak praktis atau biaya yang efektif, penggunaan indeks harga umum direkomendasikan.
SAP 1 biaya sistem operasi saat ini didasarkan pada konsep entitas. Semua jangka panjang sumber keuangan, seperti pinjaman, surat utang dan obligasi (baik berharga dan nonmarketable), serta kontribusi pemegang saham dan cadangan, yang dianggap merupakan modal dasar perusahaan. Keuntungan dan kerugian modal pinjaman dihitung terutama untuk menilai sejauh mana para pemegang saham telah diuntungkan dari entitas telah menggunakan modal jangka panjang pinjaman untuk operasi dana. Karena ukuran ini berhubungan dengan pemegang saham-yang sah(milik) konsep-disarankan agar indeks harga umum digunakan untuk perhitungan. Selanjutnya, setiap kali perdagangan kreditur dan kewajiban moneter lainnya melebihi aktiva dan persediaan, kelebihannya akan digunakan untuk mendanai aset nonmoneter. Dalam hal ini selisih tersebut diperlakukan sebagai modal pinjaman dan keuntungan atas kelebihan ini diperlakukan dengan cara yang sama sebagai modal pinjaman.
Secara umum, SAP 1 merekomendasikan bahwa saldo rata-rata barang moneter digunakan untuk perhitungan. Namun, akurasi yang lebih besar akan dicapai dengan menghitung saldo pada interval lebih sering. Namun, perlu dicatat bahwa ‘… biaya yang terlibat dalam membuat perhitungan akan jarang terjamin ‘.
Aset nonmoneter dibeli dan dijual di pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas, perak dan aset lainnya yang dimiliki sebagai aset spekulatif atau keuangan yang dibeli dan dijual di pasar yang sama. Aset ini tidak secara langsung menambah kemampuan operasi entitas. Aset juga tidak dikonsumsi atau digunakan selama proses render(pemberian) barang dan jasa. Aset biasanya diadakan untuk menghasilkan pendapatan atau tujuan untuk dijual kembali pada capital gain. Dalam kasus ini kemampuan operasi entitas ditingkatkan atau dikurangi dengan kemampuan reinvestasi aset. Kemampuan ini tetap tidak berubah dalam periode ketika harga pasar dari aset tertentu bergerak sejalan dengan inflasi umum. Namun, jika nilai aset meningkat pada tingkat yang lebih besar daripada inflasi umum, maka reinvestasi kemampuan atau kemampuan operasi dianggap ditingkatkan. Aset diperdebatkan dengan kenaikan harga, penyesuaian inflasi umum dikreditkan ke cadangan current cost dan keuntungan apapun, dan di atas inflasi, dikreditkan ke rekening Laba Rugi. Jika terjadi kerugian, maka entri yang terbalik.
1.5 Kritik Terhadap Current Cost
Kritik akuntansi current cost terutama berasal dari 2 kubu yang berbeda: mereka yang mengikuti biaya historis dan mereka yang percaya akuntansi exit price.
1.5.1 Para pendukung Biaya Historis
Para pendukung akuntansi biaya historis menolak akuntansi biaya, terutama karena melanggar prinsip realisasi tradisional. Adapun mereka khawatir, jika perusahaan bermaksud untuk menggunakan aset, sebaliknya menjualnya, perubahan dalam current cost memiliki kenaikan. Nilainya terletak pada potensi layanan, bukan di nilai pasar (tukar). Paling-paling, dapat dikatakan bahwa akuntansi current cost mengantisipasi laba usaha. Namun, yang terburuk mungkin terbukti benar, yaitu bahwa keuntungan diantisipasi tidak akan pernah terwujud.
Masalah terkait adalah subjektivitas dari menentukan jumlah kenaikan biaya. Jika tidak ada pasar bekas yang handal, maka dasar untuk menentukan current cost aset tetap yang digunakan oleh perusahaan harus menjadi aset baru diharapkan untuk menggantikan yang lama. Gagasan current cost menyeru penyesuaian harus dibuat untuk setiap keuntungan operasi atau kerugian antara aset yang sebenarnya dimiliki dan penggantinya untuk sampai pada current cost yang sedia kala. Ini bukanlah tugas yang mudah untuk menghitung jumlah keuntungan atau kerugian operasi. Sebuah editorial di Business Week meringkas masalah sebagai berikut:
“…. Untuk menghitung laba atas dasar biaya penggantian, akuntan harus bukan hanya lebih membebankan penyusutan, mereka juga harus menyesuaikan perbedaan dalam output dan biaya operasional. Ketika mereka melakukannya, mereka berakhir penasaran di dunia mimpi di mana perusahaan mengurangi tabungan mereka tidak menyadari biayanya tidak dikenakan untuk mendapatkan penghasilan yang tidak mereka buat.”
1.5.2 Para Pendukung Exit Price
Pendukung akuntansi exit price mengamati sejumlah kelemahan dalam current cost accounting. Pertama, mereka berpendapat bahwa istilah ‘cost’ menyiratkan opportunity cost atau pengorbanan alternatif terbaik berikutnya. Hampir semua kasus, current sacrifice dihadapi oleh perusahaan yakni untuk menjual aset daripada menggunakannya, tetapi tidak untuk membelinya karena perusahaan telah memiliki itu. Oleh karena itu, current cost, harga untuk membeli item, bukan jumlah yang relevan. Ini adalah exit price atau nilai realisasi yang merupakan ekspresi logis dari biaya peluang.
Masalah alokasi yang dibawa untuk diterangkan oleh Thomas yang selanjutnya menjadi isu. Alih-alih mengalokasikan biaya historis, alokasi adalah current cost. Tapi itu masih berubah-ubah dan kurang pas di dunia nyata. Tambahan poin pada masalah adalah kebutuhan untuk Penvusutan backlog. Apakah penyusutan simpanan dibebankan atau ke akun modal yang akan membuat perbedaan dalam jumlah penghasilan yang dilaporkan.
Lemke berpendapat bahwa peningkatan aset teknologi akan lebih mungkin mengganti aset yang ada, sehingga current operating profit, didasarkan pada modus produksi yang ada, akan menjadi prediksi yang lemah terhadap keuntungan masa depan. Ketika teknologi berubah, investor akan disesatkan oleh current operating profit sebagai dasar untuk memprediksi cash flow masa depan. Dalam banyak kasus, laporan keuangan akan mencerminkan harga pembelian saat ini dan beban penyusutan aset yang usang dan perusahaan yang tidak memiliki tujuan pembelian. Penghasilan akan mewakili fasilitas yang ada yang tidak diharapkan untuk dilanjutkan.
Pendukung exit price bersikeras bahwa current cost accounting memerlukan masalah matematika yang aditif karena model dianjurkan untuk praktek melibatkan berbagai metode pengukuran. Chambers menjelaskan masalah ini sebagai berikut:
“… jumlah aset harus dari jenis yang sama dengan jumlah kewajiban. Mereka harus berupa uang atau setara jumlah uang aset nonmoney pada tanggal neraca. Setara uang aset nonmoney adalah nilai kas bersih dari aset pada tanggal neraca.”
Chambers menyatakan bahwa total berikut ini berarti:
Cash $1000
Some assets at present value 2000
some assets at present NRV 3000
some assets at current cost 2000
Total $8000
Alasannya adalah bahwa total harus mewakili berapa banyak uang yang tersedia atau dapat diakses oleh perusahaan untuk membayar utang, upah, dividen, pajak dll. Present value hanyalah sebuah hipotetis. NRV juga berarti hipotetis karena kemungkinan jumlah yang dapat merealisasikan biaya kurang dari disposisi yang mungkin timbul ketika penjualan yang dibuat. Current cost mengacu pada harga pembelian aset yang sudah menjadi milik perusahaan. Agar aditif, angka harus dari sifat yang sama atau dari domain yang sama.
Untuk alasan yang sama, Chambers berpendapat resiko penggunaan indeks harga spesifik. Sebuah indeks harga hanya rata-rata harga. Hal ini tidak mungkin, kecuali secara kebetulan, bahwa sebuah perusahaan tertentu dipengaruhi oleh perubahan harga dengan cara yang sama pada setiap perusahaan lain. Dan jika aset tidak bisa lagi dibeli, itu tidak masuk akal untuk menghitung indeks biaya ‘seolah-olah’ harga ‘akan’ berubah ke tujuan yang sama dan pada tingkat yang sama seperti beberapa seri nomor indeks. Akhirnya, Chambers menyatakan bahwa gagasan nilai bagi bisnis menghadap sejumlah alasan lain untuk nilai. Aset berharga bagi pebisnis untuk:
Penggunaan yang dapat dibuat oleh mereka
Peminjaman yang didasarkan pada mereka
Kas mereka yang dapat dibawa
Pagar potensial terhadap inflasi dalam kasus aset nonmoneter.
Pendukung exit price accounting mempercayai bahwa informasi current cost secara umum tidak relevan dengan kebanyakan keputusan investasi karena itu tidak fokus pada kemampuan perusahaan untuk mengendalikan sumber daya financial dalam misi perusahaan untuk mengadaptasi diri dengan lingkungan.
1.6 Mendukung Current Cost
1.6.1 Prinsip Recognition
Pendukung dari historical cost berpendapat current cost accounting melanggar prinsip konvensional dalam mengakui gain pada pelepasan dari sebuah aset non moneter. Hal ini benar untuk unrealized holding gains, ketika sebuah pandangan modal financial diambil. Pendukung dari current cost mengabaikan unrealized holding gains yang menyajikan fenomena aktual ekonomi yang terjadi pada periode yang berlangsung, jadi seharusnya dapat diakui. Kemudian bukti objektif yang cukup dapat diperoleh untuk mendukung perubahan harga.
Pendukung ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam harga pasar aset tetap tidak relevan, karena perusahaan bermaksud untuk menggunakan aset, tidak menjualnya. Pendukung current cost akan berpendapat bahwa apakah perusahaan berniat untuk menggunakan atau menjual aktiva tetap tidak berhubungan. Apa yang relevan adalah bahwa harga aset telah berubah. Penentuan pendapatan periodik harus didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam periode berjalan, bukan pada apa yang mungkin terjadi yaitu, pada niat perusahaan.
1.6.2 Objectivitas dari Current Cost
Pendukung dari historical cost mengatakan bahwa kelemahan utama dari current cost accounting adalah subjektivitas. Objektivitas adalah hal yang relatif, ada beberapa figur dimana hari ini lebih objektif dari yang lain. Berkaitan dengan diri akuntan, keputusan akuntan berpengaruh kepada objektivitas suatu transaksi. Banyak akuntan menemukan ruang gerak dari current cost dalam area tertentu yang mengganggu. Jadi mungkin saja ada hambatan dan keterbatasan yang mungkin terjadi. Pertanyaannya, apakah current cost, pada umumnya, mencapai tingkat minimum tertentu objektivitas bahwa profesi akuntansi bersedia menerima. Sebagai contoh, akuntan tidak tampak tertekan dengan menggunakan harga pasar dalam metode yang lebih rendah dari biaya atau pasar untuk investasi pada efek ekuitas. Salah satu alasannya adalah karena standarisasi prosedur. Hal lainnya adalah tersedianya harga pasar yang berlaku.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk item yang harga pasar relatif mudah didapat, objektivitas current cost mereka akan diterima oleh akuntan. Persediaan bahan baku dan barang jadi yang dibeli dari orang lain akan jatuh ke dalam kategori ini. Bahkan, current cost persediaan lebih objektif, dalam arti dispersi kurang, dibandingkan dengan biaya historis ditentukan atas dasar aliran yang diasumsikan, seperti LIFO atau FIFO. Bagi kebanyakan perusahaan besar, di dalamnya hampir mustahil untuk menghitung aliran biaya aktual historis barang. Karena kesulitan ini, aliran diasumsikan untuk tujuan akuntansi digunakan yang mungkin tidak memiliki korespondensi dengan aliran fisik yang sebenarnya. Sebaliknya, akuntansi biaya saat ini menuntut bahwa persediaan akan berakhir harga pada biaya yang berlaku pada tanggal neraca, dan biaya penjualan dinyatakan pada current cost pada saat barang dijual. Memastikan biaya saat aktiva tetap melibatkan beberapa masalah yang kompleks. Untuk aset standar, namun, seperti kendaraan dan peralatan kantor, current cost dapat diperoleh dari dealer bekas dengan sedikit kesulitan. Bahkan untuk jenis aktiva tetap, current cost lebih mudah diakses dari banyak orang percaya. Revsine menyatakan:
“Pasar aset yang digunakan secara mengejutkan juga dikembangkan untuk berbagai jenis peralatan industri dan mesin. Sejumlah dealer baik yang terorganisir pasar informal yang ada untuk berbagai komponen manufaktur tujuan umum dan untuk item yang lebih khusus banyak di mana permintaan yang cukup akan tersedia dengan mengacu pada digunakannya daftar peralatan dealer harga dan sumber yang sama.”
Untuk aset tetap dimana tidak ada harga pasar yang tersedia, penilaian, perhitungan biaya reproduksi dan penggunaan angka indeks akan diperlukan. Metode ini memerlukan kesepakatan penghakiman. Banyak akuntan menemukan lintang current cost di bidang tertentu mengganggu. Namun, memaksakan kendala dan batas penerimaan adalah mungkin. Karena informasi current cost biasanya diperlukan hanya sebagai data tambahan dan tidak diaudit. Profesi belum membahas prosedur yang ditentukan untuk penentuan dari current cost.
1.6.3 Perubahan Teknologi
Berdasarkan pendapat Edwards dan Bell, current operating profit adalah sebuah indikasi dimana perusahaan memiliki kontribusi jangka panjang positif untuk ekonomi dan proses produksi dalam perusahaaan sudah efektif. Jika keuntungan adalah lebih dari bunga yang bisa saja diperoleh dari aktiva bersih pada current cost, proses produksi yang ada bernilai berkelanjutan. Laba operasional saat ini, oleh karena itu, terutama dalam pemikiran yang panjang yaitu kemampuan profit jangka perusahaan dalam proses produksi yang ada, dengan asumsi bahwa kondisi yang ada tetap relatif sama. Edwards and Bell percaya walaupun kondisi berubah, ada kemungkinan dimana proses produksi dapat menghasilkan laba yang lebih besar dari alternative proses bila perubahan dipengaruhi factor eksternal karena mereka akan mempengaruhi semua proses dalam hal yang serupa. Sebuah alternatif mode produksi seharusnya diadaptasi jika hanya jika memberikan profitabilitas yang diharapkan lebih tinggi dari yang telah ada sebelumnya. Current cost adalah sebuah pengukur dari biaya atas jasa berkaitan dengan aset aktual yang dimiliki oleh perusahaan. Bila lebih baru tapi aset yang serupa dipakai dalam dasar menentukan current cost, maka nilai dari aset lain juga harus disesuaikan untuk apa saja keuntungan atau kerugian operasi, yang dibandingkan dengan aset yang dimiliki untuk memperoleh current cost. Lemke dan lainnya berpendapat pemakaian current cost dari aset yang ada ketika ada pengembangan model yang terjadi dengan mengabaikan pengaruh dari perubahan teknologi dalam prospek dan operasi dalam perusahaan.
Revsine percaya bahwa ini adalah posisi yang dipertahankan, karena menghasilkan ukuran akuntansi berdasarkan pada tindakan yang belum diambil oleh perusahaan adalah penuh dengan kesulitan. Ini akan memerlukan membuat perkiraan tentang keputusan investasi. Membatasi ukuran akuntansi terhadap konsekuensi dari apa yang perusahaan telah benar-benar mengadopsi sesuai dengan peran konvensional dari informasi akuntansi.
Revsine berpendapat asersi ini tidak benar. Ketika sebuah mesin baru mengubah biaya produksi, harga dari mesin yang lama harus di sesuaikan. Hal ini dipengaruhi crosselasticity dari permintaan antara mesin lama dan mesin baru, mengasumsikan sebuah pasar yang memiliki halangan minim. Sekali penyesuaian dilakukan, harga dari aset lama akan merefleksikan perubahan teknologi.
1.6.4 Current Cost Versus Exit Price
Edward dan Bell percaya bahwa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut sangat penting yang menentukan apakah akan menggunakan current cost atau exit price: Di tahap mana dari siklus operasi harus menggunakan exit price (misalnya, NRV) mendominasi penilaian aset? Mereka menyimpulkan sebuah entry price, current cost, adalah metode normal dari penilaian dengan alasan-alasan sebagai berikut.
Penggunaan exit prices mengarah kepada revaluasi yang ganjil dalam akuisisi, karena biaya transportasi, biaya instalasi, dan biaya pelepasan dan akses tidak sempurna kepada pasar. Secara cepat setelah pembelian dari mesin baru, nilainya biasanya jatuh daripada biaya akuisisi.
Penggunaan exit prices menyatakan secara tidak langsung pendekatan jangka pendek dari bisnis operasi dimana ada nilai pelepasan dan likudasi. Sebuah laba positif dalam exit price accounting mengindikasikan kepantasan sebuah bisnis untuk berjalan dalam jangka pendek, bukan kepatutan dalam mengganti aset dan input dan menjalankan bisnis dalam jangka panjang. Penggunaan exit prices untuk persediaan barang jadi mengarahkan antisipasi dari laba operasi sebelum titik penjualan karena persediaan itu dinilai melebihi current cost.
1.6.5 Teori Dalam Aksi7.2Perubahan Ansett dalam Kinerja Keuangannya
Teori dalam aksi 7.2 membahas perubahan utama Ansett dalam kinerja keuangannya.
Ansett Menjadi yang ‘Terbaik Selama Bertahun-tahun’,
Oleh MARK DAVIS
Maskapai penerbangan kedua Australia, Ansett Holdings Ltd, telah direkayasa perubahan besar dalam kinerja keuangan, melaporkan kuat – daripada – diharapkan $ 156.800.000 laba bersih untuk 1998-99 kemarin.
Hal yang mendasari Ansett ini – hasil baris untuk tahun hingga Juni 1999 merupakan lompatan dari $ 127.100.000 pada pendapatan pada tahun 1997 – 98 dan mewakili hasil terbaik keuangan selama beberapa tahun.
Pemulihan tegas akan mengintensifkan pergumulan untuk menguasai Ansett yang mencapai kebuntuan awal tahun ini ketika 50 persen pemegang saham Air New Zealand diblokir sesuai rencana oleh setengah lainnya – pemilik News Corporation untuk menjual ke Singapura maskapai penerbangan.
Kemarin hasil untuk keuntungan maskapai Air New zealand ini yang SNZ214.3 juta ($ 172.500.000) untuk tahun 1998 – 99.
Kinerja Ansett yang berkembang cepat akan meningkatkan keinginan pembawa Kiwi untuk pindah ke kepemilikan penuh maskapai penerbangan Australia. Ketua Udara Selandia baru, Sir Selwyn Cushing, kemarin mengatakan dewan carrier telah memutuskan untuk menahan kembali dana yang seharusnya telah dibayarkan dalam dividen dalam hal kesempatan emereged untuk membeli saham News Corp.
Berbalik pada laba Ansett berarti berita sekarang mungkin untuk mencari jauh lebih dari tag harga $ 500 juta itu memakai 50 persen Carlier kepemilikan sahamnya tahun ini. Ketua eksekutif Ansett, Mr Rod Eddington, tidak akan mengomentari masalah kepemilikan kemarin. Mr Eddington mengatakan bahwa hasil peningkatan Ansett untuk 1998-1999 adalah campuran dari peningkatan pendapatan, peningkatan efisiensi dan kontrol biaya perusahaan. Dia mengatakan dua pendorong utama , berbalik itu kenaikan $ 90 juta dari laba usaha operasi penerbangan Australia Ansett domestik dan pengurangan $ 47 juta tahun kerugian Ansett Internasional. Total pendapatan Ansett ini maskapai penerbangan naik 4 persen menjadi $ 2,2 miliar, sedangkan biaya meningkat dengan hanya 0,7 persen. Lalu lintas penumpang tumbuh sedikit, sementara load factor Ansett yang propotion kursi yang diduduki oleh penumpang) meningkat dari 71,1 persen menjadi 72,5 persen. Bottom line Ansett profit dari $ 156.800.000 452.800.000 termasuk dalam keuntungan abnormal dari penjualan aset. Pengupasan keluar barang-barang normal, Ansett membukukan laba bersih sebesar $ 104.000.000 untuk 1998-1999 dibandingkan dengan hanya $ 7.200.000 pada tahun keuangan sebelumnya.
Laba operasional maskapai mewakili 4,6 persen dari omset, menjelang target internal dari 3 persen untuk 1998-1999 dan baik sampai pada marjin operasi 0,8 persen tercatat pada tahun 1997 – 98.
Sementara itu, hasil Udara Selandia Baru didorong oleh keuntungan abnormal dan hasil Ansett ditingkatkan.
Sementara itu, bottom line Air New Zealand memiliki profit dari SNZ214.3 juta naik 48 persen pada tahun sebelumnya, laba bersih sebelum hak minoritas dan ekuitas Ansett s – menyumbang kontribusi datar di $ NZ112.9 juta dibandingkan dengan $ NZ111.9 juta pada tahun 1997 – 98.
Air Selandia baru menderita pasar minggu domestik dan kondisi sulit pada rute untuk Asia dan Jepang. Tapi direktur mengatakan prospek itu positif dengan permintaan peningkatan di pasar Asia dan serangkaian peristiwa besar, seperti Olympies, di Australia diatur untuk menghasilkan peluang baru.

Sumber: Australian Financial Review: 8 September 1999
1.6.6 Perbandingan Hasil dengan Historical Cost
FASB mengumpulkan data dari semua subjek perusahaan dan merefleksikannya ke dalam hasil rata-rata pada tahun 1980. Perbedaan antara current cost income pada operasi yang berlajan dan historical cost sangatlah signifikan. Income pada current cost cenderung jauh lebih rendah disebabkan adanya beban penyusutan yang memungkinkan jauh lebih besar dibanding dalam historical cost. Hasil agregat diambil dari laporan tahunan dari 846 perusahaan industri ditunjukkan dalam tabel 7.1 di bawah ini.
Table 7.1 : Perbandingan pendapatan di bawah harga perolehan dan current cost
HISTORICAL COST (Nominal dollars) HISTORICAL COSTS (Constant dollars) CURRENT COST (Nominal dollars)
(US billions of dollars)
Income from continuiting operations (before taxes)
Taxes
Income from continuiting operations
$ 172
73
$ 99
$ 120
73
$ 47
$ 107
73
$ 34
Sumber: FASB, Highlights (14 Oktober 1981).
Perbedaan antara nilai historis dan pendapatan biaya saat ini dari operasi yang dilanjutkan (US $ 65 miliar) adalah karena keuntungan yang belum direalisasi. Jika kita mengikuti pemikiran Edwards dan Bell, kita dapat menyimpulkan bahwa dari US $ 99 miliar dari pendapatan biaya historis.
US $ 34 miliar akibat kegiatan operasi yang terutama di bawah kendali manajemen.
US $ 65 miliar akibat aktivitas memegang, yang biasanya jauh kurang tunduk pada kontrol manajemen.
Di bawah konsep modal fisik, yang US $ 34 miliar merupakan jumlah pembagian laba. Variasi industri menjadi jelas ketika pendapatan dari operasi continuiting dolar konstan dan basis biaya saat ini dinyatakan sebagai persentase dari yang di bawah harga perolehan. Hal ini ditunjukkan dalam tabel 7.2 pada halaman 190. Industri padat modal, seperti logam dasar dan fabrikasi, transportasi dan komunikasi dan utilitas, menunjukkan perbedaan besar antara laba current cost dari operasi berkelanjutan dan di bawah harga perolehan. Alasannya mungkin karena jumlah yang jauh lebih besar dari beban penyusutan di bawah current cost accounting.
Meskipun hasil di bawah biaya saat tampaknya memiliki kandungan informasi, apakah mereka lagi berguna bagi pengguna dari data biaya historis? Bukti empiris diperiksa pada halaman 190.
Table 7.2 : Earnings oleh industri dibawah historical cost and current cost
HISTORICAL COST (Nominal dollars) HISTORICAL COSTS (Constant dollars) CURRENT COST (Nominal dollars)
As a percentage of historical cost
Chemical
Food, tobacco, textiles
Timber, paper, allied products
Machinery
Mining and construction
Other nonmanufacturing
Other manufacturing
Proteleum and rubber
Primary and fabricated metals
Transportation and communication
Transportation equipment
Utilities
Wholesale and retail trade
Composite 100 %
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100 56 %
66
54
66
71
56
73
52
30
25
-221
-129
77
47 63 %
69
43
73
45
35
68
32
9
11
-473
5
69
34
Sumber : FASB, Highlights (14 October 1981)
Studi Empiris – USA
Menggunakan model simulasi komputer, sebuah tim peneliti di University of Texas meneliti perbedaan antara laba biaya historis dan pendapatan nilai saat ini. Model simulasi komputer operasi dari 4 perusahaan manufaktur hipotetis selama periode 17 tahun, dengan menggunakan nilai awal dari laporan Compustat pada 4 perusahaan yang sebenarnya. Hasil simulasi menyebabkan kesimpulan bahwa:
Tindakan nilai saat melakukan setidaknya serta pendapatan biaya historis bersih sebagai prediksi arus kas tahun depan beroperasi di hampir semua kondisi diperiksa. Nilai saat melakukan signifikan lebih baik daripada pendapatan nilai historis dalam kebanyakan situasi.
Dividen dibayarkan pendapatan melebihi current cost di seluruh spektrum yang luas dari kondisi inflasi. Perusahaan dengan meningkatnya biaya dikombinasikan dengan volume penjualan menurun sangat rentan untuk membayar dividen dari laba modal Rathen.
Di berbagai kondisi inflasi, kegagalan perolehan dan tren kinerja current cost (seperti tingkat return on equity).
Walaupun manfaat informasi current cost untuk pengguna dapat diakui, masih ada pertanyaan apakah manfaat tersebut melebihi biaya dari pengumpulan informasi. Dickerson menyelidiki kelayakan penerapan prosedur current cost accounting dalam sebuah perusahaan yang sebenarnya, produsen kecil artikel plastik. Dia menghitung bahwa ia mengambil 95 jam untuk menyelesaikan karyanya, namun, banyak jam yang dihabiskan dalam mengakrabkan diri dengan buku-buku perusahaan. Dia menyimpulkan bahwa untuk satu orang yang sudah dipekerjakan oleh perusahaan dan akrab dengan prosedur, itu akan memakan waktu sekitar 45 jam untuk menerapkan biaya saat ini pada tahun pertama dan sekitar 15 jam setelahnya. Tentu saja, hal ini tergantung pada ukuran perusahaan, tetapi ia percaya bahwa dengan penggunaan komputer waktu dan biaya yang tidak cenderung meningkat di propotion langsung ke ukuran. McKeown, yang melakukan studi banding model akuntansi yang berbeda, diperkirakan biaya aplikasi untuk menjadi kecil.
Ro melakukan studi empiris untuk menentukan apakah biaya sesuai dengan ASR 190 yang signifikan. Dia menyimpulkan bahwa beban sebenarnya ASR 190 biaya kepatuhan itu tidak relatif besar terhadap nilai perusahaan. Namun, penelitian didasarkan pada kontak langsung dengan jenis tertentu dari pengguna telah menghasilkan kesimpulan campuran. Misalnya, Garsomke mengamati reaksi dari 244 kepala pejabat keuangan untuk ASR 190 dan menemukan bahwa mayoritas menemukan pedoman tidak memadai. Dalam analisis lain tanggapan terhadap akuntansi biaya penggantian. Stanga menemukan bahwa petugas kredit komersial dianggap pengganti data biaya lebih dapat diandalkan bahwa data biaya historis. Schwarzbach dan Swanson mengirimkan kuesioner kepada pengendali perusahaan publik. Berdasarkan 280 balasan, mereka dipastikan bahwa sekitar 50% dari waktu, informasi current cost diberikan kepada manajer untuk menentukan harga jual dan mengalokasikan dana untuk keperluan internal, dan evaluasi dari efek memegang persediaan. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Louis Harris and Associates, 61% percaya bahwa biaya saat perlahan-lahan akan menjadi lebih penting daripada biaya historis jika inflasi terus, dan lebih dari tiga perempat percaya ini menjadi tren yang diinginkan. Hasil survei menunjukkan bahwa perusahaan melaporkan telah menggunakan informasi current cost dalam pengambilan keputusan manajerial mereka membuat. Sementara pedoman yang diberikan dalam ASR 190 tidak memadai, biaya mempersiapkan rekening current cost tidak mahal. Selanjutnya, ada tampaknya telah menjadi kepercayaan umum bahwa akuntansi current cost lebih berguna daripada informasi biaya historis. Namun, penelitian ini dilakukan ketika inflasi berada pada tingkat tinggi dan CCA model terlihat untuk memberikan informasi yang sangat berbeda dari dan lebih mencerminkan dampak inflasi dari informasi yang disediakan di bawah pelaporan nilai historis. Sejak itu, inflasi telah jatuh sangat dan minat dalam CCA telah memperingatkan sesuai Survei telah menunjukkan bahwa CCA Data memberikan informasi berguna bagi para manajer. Namun, studi tentang dampak dari data current cost pada pasar modal pada umumnya telah menemukan bahwa tidak ada kandungan informasi yang signifikan bagi investor. Dalam studinya, Ro menyimpulkan bahwa ASR 190 data yang tidak memberikan informasi baru kepada peserta pasar modal. Dalam penyelidikan kemudian menjadi apakah ASR 190 pengungkapan memiliki efek pada volume transaksi mingguan saham saham biasa, ia juga menyimpulkan bahwa informasi itu tidak penting bagi investor. Beaver, Christie dan Griffin menarik kesimpulan yang sama ketika mereka meneliti perilaku keamanan harga 553 perusahaan.
Gheyara dan Boastman melakukan sejumlah tes statistik untuk menentukan apakah pengungkapan biaya pengganti ke bawah ASR 190 memiliki efek di pasar modal. Sampel mereka terdiri dari 106 perusahaan yang telah mengajukan data tambahan dan 83 yang dikecualikan Kimia dari kebutuhan. Para peneliti membuat 200 pengamatan perubahan harga selama periode 30 hari sebelum tanggal pengajuan 10 – Laporan K pada tahun 1976 dan 19 hari setelah. Mereka juga menyimpulkan bahwa ASR 190 data yang tidak memiliki konten informasi tambahan. Berdasarkan pada sederhana lebih dari 700 perusahaan non-finansial yang dibutuhkan untuk melaporkan data tambahan biaya saat ini di bawah pernyataan 33, Beaver dan penghuni darat meneliti kemampuan pernyataan 33 data untuk menjelaskan perubahan harga saham relatif terhadap pendapatan biaya historis. Mereka menyimpulkan bahwa pendapatan tambahan variabel tidak memberikan informasi tambahan atas dan di atas yang sudah disediakan oleh pendapatan biaya historis. Richardson dan Brown mempelajari 99 perusahaan yang dipilih secara acak diminta untuk memberikan pernyataan 33 data untuk memastikan apakah peringkat profitabilitas mereka akan berbeda. Mereka mempekerjakan 4 jatah berikut:
Laba per saham
Pengembalian atas investasi
Return on equity
Marjin Laba bersih
Mereka menemukan bahwa peringkat dari perusahaan tidak berubah secara signifikan di bawah langkah-langkah alternatif pendapatan dibandingkan dengan biaya historis. Investigationof Schafer apakah biaya pendapatan saat ini dalam laporan 33 informasi yang terkandung di luar itu dividen dan pendapatan biaya historis menyimpulkan bahwa meskipun pendapatan biaya saat ini memiliki kandungan informasi, setelah dividen dan pendapatan biaya historis diperhitungkan mantan cenderung kehilangan maknanya. Hal ini didasarkan pada sampel dari 121 perusahaan untuk tahun 1980 dan 262 perusahaan untuk tahun 1981.
Berbeda dengan studi sebelumnya yang disebutkan. Friedman, Buchman dan Melicher menemukan reaksi pasar terhadap informasi penggantian biaya. Mereka menggunakan sampel dari 54 perusahaan dan mempelajari data mingguan antara periode Oktober 1976 ti pertengahan – 1977. Grossman, Krachman dan Welker menggunakan sampel 72 perusahaan dan juga menyimpulkan bahwa ada reaksi terhadap 190 pengungkapan ASR tidak memberikan kekuatan penjelas yang signifikan di luar yang disediakan oleh pendapatan biaya historis, tetapi pernyataan bahwa 33 data yang melakukannya. Studi Lobo dan lagu menyimpulkan bahwa biaya pendapatan operasional saat ini memiliki informasi tambahan atas pendapatan biaya historis dan komponen kas dan aktual. Menutupi 3 – periode tahun 1980 – 82, desain penelitian mereka mengambil keuntungan dari perbedaan waktu antara tanggal rilis laba biaya historis di Wall street Journal dan tanggal rilis Pernyataan 33 data dalam laporan tahunan dan 10 – K form.
Frishkoff dievaluasi studi penelitian pada dampak dari 190 data yang ASR, yang sebagian besar menunjukkan bahwa data tidak mengandung konten informasi. Dia berspekulasi apakah pasar sudah diperhitungkan informasi pada perubahan harga, atau mungkin tidak belajar bagaimana menggunakan data. Mengomentari mengapa analis keuangan tidak menemukan data biaya yang berguna. Norby menyatakan bahwa pendapatan current cost umumnya lebih bervariasi daripada laba biaya historis, karena inflasi dan perubahan tingkat inflasi yang tercermin cepat dalam current cost. Analis keuangan Banyak dibujuk dari menggunakan data current cost karena variabilitas ini. Norby percaya bahwa perbedaan yang signifikan dalam tren pendapatan antara current cost dan biaya historis yang terungkap hanya selama periode waktu lebih lama dari penggunaan analisis yang lebih. Data yang memadai mengenai tren belum tersedia. Meskipun tren muka akhirnya dapat muncul dalam laporan biaya historis, laporan biaya saat ini akan memberikan pengguna sebuah peringatan dini dari masalah yang akan datang. Karena penelitian telah horizon waktu yang relatif singkat, biaya tambahan informasi saat ini telah minim. Setelah meninjau efek dari pernyataan 33, FASB dalam pernyataan 89 memutuskan untuk menghentikan kebutuhan data tambahan current cost, meskipun mendorong pengungkapan tersebut.
Empirical studies Diluar USA
Australia
Sebuah studi oleh impirical barton telah menunjukkan bahwa selama tahun 1970-an harga saham Australia, ketika tertinggal satu tahun, sangat berhubungan dengan pendapatan current cost perusahaan dan bukan dengan pendapatan nilai historis dan rasio keuangan yang diturunkan menyediakan data berkualitas tinggi keuangan dan informasi akuntansi yang relevan yang diperlukan untuk memberikan umpan balik pada penilaian saham dan keadaan umum ekonomi. Karena itu ia berpendapat: Jika perusahaan untuk melaporkan informasi yang berguna untuk investor di saham harga dan untuk keputusan investasi mereka, laporan biaya maka saat ini keuangan nyata unggul pada laporan biaya historis. Barton lebih jauh berpendapat bahwa kegagalan untuk melaporkan angka akuntansi current cost memaksa pasar untuk menanggung biaya tambahan untuk menyesuaikan data akuntansi historis. Ferguson dan Wines telah memberikan data survei pada pertanyaan empiris berapa banyak perusahaan menggunakan SAP data yang saya current cost dalam penyusunan laporan keuangan utama dan tambahan. Mereka mengirim kuesioner pos dengan sampel acak dari 200 perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Sydney selama tahun 1984 dan menerima balasan 135 digunakan. Hanya 5 responden (3,7%) telah menggunakan segala bentuk akuntansi current cost dalam laporan keuangan tahunan mereka dan 94% dari perusahaan menunjukkan niat untuk tidak menyajikan data tersebut di masa depan. Survei juga meneliti alasan nonpresentation. Hampir setengah responden (48%) menganggap bahwa manfaat tidak berharga. 34,6% dikutip dalam kurangnya kesepakatan dari model current cost dengan profesi akuntansi dan 32,2% menyatakan bahwa current cost saat ini tidak memberikan cerminan yang realistis dan akurat dari kinerja keuangan dan posisi perusahaan. Alasan lainnya memberikan adalah bahwa itu terlalu mahal, perusahaan tidak terpengaruh secara material oleh inflasi dan akuntansi inflasi bahkan tidak dianggap. Para penulis menyimpulkan bahwa SAP I dan akuntansi current cost belum diadopsi oleh komunitas bisnis dan ada sedikit dukungan untuk diadopsi masa depan.
Selandia Baru
Duncan dan Moores menguji pernyataan oleh direksi perusahaan Selandia Baru bahwa informasi current cost tidak berguna untuk pengambilan keputusan investor. Hal ini dilakukan dengan mengambil 120 relawan, mahasiswa akuntansi akhir tahun dan secara acak menugaskan mereka untuk 3 kelompok. Setiap kelompok kemudian diberi laporan keuangan dan akuntansi ransum berdasarkan biaya historis mereka, current cost atau kombinasi dari biaya historis dan data current cost, serta pembayaran dividen dan catatan harga pasar 1979-81. Para siswa kemudian diminta untuk membuat keputusan prediksi investasi tentang 2 perusahaan nyata untuk tahun 1982-1984. Menerapkan tes ANOVA nonparametic, Duncan dan Moores menemukan bahwa perusahaan yang berbeda dipilih sebagai investasi lebih, dan peringkat dan memprediksi tingkat pengembalian berbeda sesuai dengan set informasi yang digunakan. Mereka lebih lanjut menemukan bahwa hasil current cost di tingkat akurat yang berbeda dan peringkat yang menguntungkan ‘baik’ dan lebih sedikit dari prediksi kembali. Mereka menyimpulkan bahwa current cost accounting memberikan informasi yang lebih relevan yang dianggap hanya dapat diandalkan, dan mungkin lebih dapat diandalkan, dari laporan biaya historis. Wong mengadopsi pendekatan yang berbeda ketika ia menyelidiki mengapa beberapa perusahaan di Selandia Baru, perusahaan yang terdaftar secara sukarela menyajikan laporan biaya keuangan saat ini. Untuk periode di mana pilihan akuntansi diperiksa (1979 – 1981), pemerintah Selandia Baru berfikiran bahwa adopsi prosedur current cost untuk tujuan perpajakan. Menurut Wong lagi, Oleh karena itu meramalkan bahwa perusahaan dengan beban pajak yang berat akan paling mungkin untuk menggunakan akuntansi current cost untuk mempengaruhi kebijakan pajak. Dia juga meramalkan bahwa perusahaan dengan pengaruh yang rendah lebih mungkin untuk secara sukarela mengungkapkan laporan keuangan yang saat ini biaya perusahaan dengan pengaruh yang rendah. Sekali lagi, alasan untuk hipotesis ini adalah pajak – driven: perusahaan dengan keuntungan laporan pengaruh yang tinggi pada item moneter, dan kecil kemungkinannya untuk mendapatkan keuntungan dari penerapan CCA dari kurangnya pengaruh perusahaan. Menggunakan beberapa wakil untuk biaya politik. Wong juga hipotesis bahwa perusahaan di bawah pengawasan untuk perilaku rupanya monopoli akan menggunakan laporan current cost. Dia berargumen bahwa perusahaan-perusahaan ini akan menggunakan akuntansi current cost untuk mengurangi tingginya keuntungan biaya historis dan untuk meminimalkan kemungkinan regulasi yang akan mengurangi nilai mereka. Hasil uji empiris Wong menunjukkan bahwa insentif pajak baik biaya dan politik termotivasi dan presentasi sukarela laporan CCA. Dia menemukan bahwa presenter sukarela memiliki:
Tinggi tarif pajak yang berlaku
Turunkan memanfaatkan
Rasio pasar yang lebih besar konsentrasi
Apakah modal lebih intensif bahwa perusahaan-perusahaan yang tidak sukarela mengadopsi current cost accounting.
Bukti Wong sehingga mendukung pandangan bahwa angka akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan tidak peduli untuk yang metode akuntansi yang mereka mengadopsi.
Inggris
Inggris Peasnell, Skerrat dan Ward meneliti dampak dari standar biaya eksperimental saat ini (SSAP 16) pada pengembalian saham di pasar saham London. Mereka menguji 208 perusahaan dari sektor industri utama yang melaporkan informasi current cost dalam setidaknya 2 tahun antara tahun 1980 dan 1984. Mereka menemukan bahwa sinyal saat ini disita dalam harga saham dan memiliki dampak yang kecil tapi signifikan terhadap return saham di hari-hari menjelang pengumuman mereka. Hal ini menunjukkan bahwa investor menggunakan informasi current cost dalam pemikiran sementara atau pendek yaitu keputusan jangka portofolio. Namun, studi ini juga menyimpulkan bahwa informasi current cost tampaknya tidak akan menimbulkan kekuatan pendorong di belakang panjang – kembali panjang. Berbagi kembali dalam jangka – jangka yang lebih erat terkait dengan data biaya historis dibandingkan dengan data keuangan saat ini. Thompson dan Watson menguji kandungan informasi dari data current cost dengan menganalisis keputusan manajemen dividen. Mereka berpendapat bahwa manajemen memiliki akses ke berbagai informasi internal yang tidak tersedia bagi pengguna eksternal. Oleh karena itu, dalam dunia pasar modal tidak sempurna, perubahan dividen akan bertindak sebagai sinyal kepada investor mengenai penilaian mereka tentang tingkat sekarang dan masa depan panjang – laba panjang atau permanen. Menggunakan 180 perusahaan yang pertama kali diungkapkan data current cost selama tahun 1981, dan model time series, Thompson dan Watson menemukan bahwa sejarah biaya keuntungan umumnya memberikan penjelasan terbaik untuk perubahan dividen. Selanjutnya, tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa individu saat penyesuaian biaya memainkan peran penting dalam keputusan dividen. Studi empiris menyelidiki insentif perusahaan untuk mengadopsi persyaratan CCA pengungkapan umumnya menunjukkan bahwa perusahaan mengadopsi kebijakan pelaporan sebagai upaya untuk mengurangi keuntungan mereka relatif terhadap data biaya historis. Hal ini, pada gilirannya, mengalihkan perhatian dari perusahaan. Insentif tampaknya selaras dengan upaya manajer untuk mengurangi kemungkinan perusahaan menjadi sasaran pengawasan politik selama lebih – harga barang atau jasa, atau kegiatan lain yang mendapatkan keuntungan monopoli. Perusahaan-perusahaan mengadopsi CCA telah diadopsi untuk tujuan perpajakan, seperti yang kemudian diusulkan. Sama seperti Wong diselidiki mengapa Selandia Baru perusahaan secara sukarela mengadopsi pelaporan current cost, Sutton diselidiki mana perusahaan Inggris yang paling mungkin untuk memberikan masukan tertulis kepada Komite Standar Akuntansi (ASC) dalam kaitannya dengan draf eksposur pada akuntansi biaya saat ini, ED 18. Seperti Wong, ia menyelidiki apakah perusahaan mendukung akuntansi bcurrent cost cenderung untuk melihat sistem sebagai cara untuk mengurangi keuntungan dan karenanya mengurangi kemungkinan sampel datanya menarik perhatian regulasi. Temuan Sutton mendukung prediksi bahwa perusahaan-perusahaan yang telah menjadi subjek dari peraturan pemerintah di masa lalu karena mereka juga tidak diproduksi ‘secara politik sensitif’ produk atau karena mereka monopoli atatutorily didefinisikan) lebih mungkin dibandingkan perusahaan lain untuk mendukung akuntansi current cost. Juga, perusahaan yang baru saja melakukan revaluasi aset mereka lebih mungkin untuk mendukung akuntansi current cost dibandingkan perusahaan lain, ini konsisten dengan laporan preferensi yang didasarkan pada biaya sesuai dengan ED 18. Lemke dan Page memberikan kontras yang menarik untuk temuan Sutton. Hasil dari penyelidikan mereka kepatuhan perusahaan ‘dengan SSAP 16, Inggris wajib CCA standar, menemukan bahwa ketidakpatuhan dengan standar itu tidak didorong oleh tingkat biaya persiapan. Konsisten dengan hasil Sutton dan Wong, mereka menemukan bahwa motivasi utama untuk kepatuhan adalah kemampuan untuk melaporkan pendapatan yang lebih rendah, terutama sebagai argumen untuk penggunaan CCA untuk tujuan pajak dan peraturan.
1.7 Kesimpulan
Pendukung current cost accounting yakin bahwa current cost menyediakan informasi yang lebih berguna daripada akuntansi konvensional. Namun, mereka tidak setuju pada semua masalah. Menanggapi permasalahan antara historical cost dan current cost, pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kubu, yaitu :
1. Mereka yang mempercayai konsep financial capital
2. Mereka yang mempercayai konsep physical capital
Secara kuantitatif, perbedaan antara 2 sudut pandang adalah bahwa holding gain termasuk dalam pendapatan di bawah modal keuangan dan dikecualikan dalam modal fisik. Pendukung konsep physical capital menekankan kebutuhan untuk mengetahui bahwa kemampuan operasi perusahaan telah diselenggarakan dalam rangka untuk melanjutkan bisnis itu sendiri.
Ini adalah posisi yang populer, dan telah dipromosikan oleh SEC di ASR 190, FASB dalam pernyataan 33, Comitte Sandilands di Inggris dalam laporannya, serta Standar Akuntansi Comitte di SSAP 16 dan oleh kelompok akuntansi profesional di Australia, Selandia Baru dan Kanada.
Beberapa pembela historical cost menyatakan bahwa current cost accounting melanggar prinsip pengakuan pendapatan yang tradisional dengan mengakui kenaikan nilai aset sebelum dijual. Mereka menilai banyak subyektifitas dalam current cost accounting. Meskipun ada kesulitan dalam menentukan current cost dari beberapa item secara obyektif, dengan adanya prosedur yang terstandar dapat meminimalkan susbyektifitas.
Pendukung exit price menyatakan bahwa pendekatan current value harus menggunakan exit price dibanding current cost, karena opportunity cost adalah pengorbanan alternatif terbaik berikutnya, dan bagi perusahaan itu sendiri yang menjual aset-asetnya, bukan membelinya, karena mereka telah memilikinya. Oleh karena itu yang seharusnya digunakan adalah exit price dan bukan current cost, karena perusahaan tidak sedang menjual asetnya. Dari awal, perusahaan-perusahaan juga sudah berargumen bahwa manfaat dari informasi yang dihasilkan oleh current cost tidak meberi data yang cukup. Mereka menegaskan bahwa metode current cost mempertahankan pandangan tradisional menggunakan current cost daripada historis. Mereka juga berpendapat bahwa exit price memberikan informasi tentang menjual keputusan tidak diambil oleh perusahaan sedangkan entri (biaya) harga memberikan informasi tentang isu yang lebih relevan: biaya pemeliharaan operasi tahun berjalan. Banyak studi empiris di pasar modal menunjukkan bahwa pengguna tidak menemukan data tambahan biaya saat ini di bawah kedua 190 ASR dan pernyataan 33 berguna. Watts dan Zimmerman menawarkan empat interpretasi alternatif yang digambarkan sebagai berikut:
Data dari current cost tidak mengandung informasi, karena (a) mereka tidak relevan dengan penilaian sekuritas atau (b) pasar modal memiliki informasi lain tentang current cost.
Data dari current cost berisi informasi, tetapi informasi itu tidak cukup spesifik untuk perusahaan dalam mengungkapkan data. Artinya, informasi yang berguna hanya secara umum.
Data dari current cost adalah baru dan pelaku pasar belum mengetahui bagaimana mengevaluasinya atau memprosesnya.
Penelitian empiris menggunakan metode statistik tidak cukup kuat untuk menunjukkan dampaknya.
Sejak awal, perusahaan berpendapat bahwa manfaat informasi current cost tidak membenarkan biaya mereka mengumpulkan dan melaporkan data tersebut. Diambil bersama-sama bukti terbatas pada manfaat informasi current cost keuangan di luar Amerika Serikat menunjukkan bahwa:
Dalam jangka Panjang – keuntungan ekonomi jangka yang lebih erat terkait dengan pengembalian akuntansi biaya historis.
Keputusan dividen didasarkan pada pendapatan biaya historis
Informasi current cost telah terbukti berguna untuk jangka pendek dalam jangka pengambilan keputusan dan disita harga saham pada hari-hari menjelang pengumuman.
1.8 Lampiran 7.1 EDWARDS AND BELL SYSTEM
1.8.1 Contoh Masalah
Ada 2 cara di mana laba rugi account dan neraca dapat dihitung dan disajikan dalam sistem ini. Salah satu cara adalah dengan menyesuaikan current cost dalam dolar nominal. Cara kedua adalah untuk menyesuaikan current cost yang juga mencerminkan perubahan dalam tingkat harga umum. Kami akan menggunakan pendekatan yang kedua untuk merekam asumsi kami bahwa inflasi khusus dan umum keduanya penting bagi pengambilan keputusan. Pencatatan rekening current cost dilakukan dengan menjaga rekening tambahan. Ini didasarkan pada sistem akuntansi biaya asli bersejarah. Rekening Ajun memungkinkan biaya historis diperbarui untuk current cost nyata dan memfasilitasi perbandingan dengan catatan biaya bersejarah. Prosedur untuk membuat penyesuaian terhadap current cost pada tahun – akhir melibatkan 2 langkah:
Membuat ayat jurnal untuk mencatat perubahan biaya saat aktiva atau kewajiban, dan
Membuat entri jurnal untuk menyesuaikan biaya yang terkait dengan dasar biaya riil saat ini
Karena harga saat tertentu dan inflasi umum dapat dan melakukan perubahan dari waktu ke waktu, perbedaan disebut holding gain realisasi nyata (atau kerugian). The realisasi Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari keuntungan dan kerugian yang timbul dalam akuntansi biaya historis, yang hanya diakui pada saat aset atau kewajiban direalisasikan, atau dijual. Edwards, Bell dan Johnson mengembangkan formula untuk menentukan holding gain realisasi nyata atau rugi untuk suatu periode akuntansi seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Untuk aset:
Increase (decrease) in real market value Real realisable holding gain (loss)
Of assets while held by the firm = for the period
= –

= + + +

 

Untuk liability :
Decrease (increase) in the real market value Real realisable holding gain (loss)
Of assets while held by the firm = for the period
= –

= + + +

 

Keuntungan dari menggunakan rumus ini untuk perhitungan riil holding gain realisasi adalah bahwa rumus relatif sederhana. Ini menghasilkan semua informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan biaya riil saat ini keuangan. Dalam rangka untuk menggambarkan aplikasi praktis dari formula, informasi berikut dari Perusahaan Kawasan Travel muncul sukses. Namun, karena inflasi meningkat, manajemen memutuskan untuk menganalisis kinerja menggunakan biaya saat riil (modal finansial) akuntansi untuk tahun 2000 dan 2001 Tampil bawah 31 Travel Zona ini Desember 2000 pasca – neraca saldo dan 31 Desember 2001 pra – sidang keseimbangan dalam biaya historis. Perjalanan Zona Perusahaan 31 Desember 2001 31 Desember 2000 pre – trial keseimbangan di historical costs.
Travel Zone Company
31 December 2001 31 December 2000
Debit Credit Debit Credit
Cash
Account Receivable
Merchandise Inventory
Land
Building
Accumulated Depreciation
Equipment
Accumulated Depreciation
Accounts Fayable
Other Payables
6% Bonds Payable
Common equity
Retained Earnings
Sales revenue
Costs of Goods Sold
Depreciation Expense
Other Expenses
Interest
Dividends
$ 45000
180000
210000
80000
500000

250000

 

 

 

1800000
60000
50000
25000
50000
$ 3250000

 

$ 20000

100000
70000
40000
400000
300000
70000
2250000

 

$ 3250000 $ 80000
60000
210000
80000
500000

250000

 

 

 

 

 

$ 1180000

 

$ 10000

50000
260000
90000
400000
300000
70000

 

 

$ 1180000
Diperlukan
Siapkan Profit saat ini nyata Travel Zona dan akun Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan terkait komparatif saat pernyataan posisi nyata pada tanggal 31 Desember 2000 dan 31 Desember 2001, semua dalam hal tanggal 31 Desember 2001 dolar.
Informasi Tambahan
Kedua bangunan dan peralatan yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2000 dan sedang disusutkan lurus – metode garis selama estimasi masa manfaat 50 tahun dan 5 tahun masing-masing. Baik diharapkan memiliki nilai sisa bersih pada akhir hidupnya.
The 31 Desember 2000 persediaan terdiri dari 6000 unit yang telah dibeli dengan harga $ 1.850.000. Pada akhir tahun, 6500 unit tetap di tangan. Travel Zona menggunakan dasar FIFO akuntansi biaya historis untuk persediaan.
Obligasi 6% diterbitkan sejak 1 Januari 1999 sebesar nilai nominalnya dan dewasa 10 tahun dari tanggal penerbitan. Bunga obligasi dibayarkan setiap enam – setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.
Semua penjualan, koleksi piutang, pembelian barang dagangan, pembayaran hutang, dan incurrences biaya lain yang dibuat merata di seluruh tahun.
Hutang lainnya adalah kewajiban moneter
Pembagian dividen dan dibayarkan pada 31 Desember 2001
Selama periode sejak operasi dimulai, tingkat harga umum telah meningkat sebagai berikut;
General price – level index
1 January 1997
1 January 1999
31 December 2000
Averaged for period from 1 January to 30 June 2009
Mid – year 2001 and average for 2001
Average for period from 1 July to 31 December 2001
31 December 2001
At date of acquisition of merchandise inventory on hand at :
31 December 2000
31 December 2001 85
90
100
104
112
118
124

98
120
Pemeriksaan modus daftar harga tersedia dari pemasok menunjukkan bahwa jika 31 Desember 2000 persediaan barang dagangan telah dibeli pada tanggal tersebut, itu akan memiliki Zona Travel biaya telah membeli 31 perusahaan Desember 2001 persediaan pada tanggal tersebut, itu akan menelan biaya $ 292.500.
Sebuah studi real – estate catatan mengenai pembelian terbaru dan penjualan properti di dekatnya menunjukkan bahwa harga pembelian tracts tanah mirip dengan Perjalanan Zona yang diperkirakan $ 95.000 pada akhir tahun 2000 dan $ 105.000 pada akhir tahun 2001.
Tidak ada data current cost tersedia mengenai bangunan, sebagai yang serupa tidak teratur dibeli dan dijual. Namun, pemeriksaan data biaya konstruksi saat ini menunjukkan bahwa telah membangun sebuah bangunan yang identik akan biaya sekitar $ 600.000 pada tanggal 31 Desember 2000 dan $ 680.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Ketika diterapkan pada biaya konstruksi saat ini, lurus – depresiasi sejalan dengan tanpa nilai sisa yang diharapkan pada kehidupan yang diharapkan 50 tahun diperkirakan menghasilkan pendekatan yang wajar dari nilai pasar dari bangunan yang digunakan.
Jenis peralatan yang Travel Zona memiliki secara luas digunakan dan memiliki berbagai aplikasi yang berbeda. Dengan demikian, ada pasar aktif untuk peralatan tersebut, baik data harga baru dan bekas, yang berikut:
Current price to purchase on 31 December
2000 2001
New
One year old
Two years old
Three years old $ 290000
240000
196000
160000 $ 320000
265000
215000
180000

Pada tanggal 31 Desember 2000, obligasi jatuh tempo yang sama dan kualitas sebagai Travel Zone sedang aktif diperdagangkan dengan harga untuk menghasilkan 8% secara majemuk setiap tengah tahunan. Selama tahun 2001, suku bunga obligasi tersebut naik bahwa seperti tahun – akhir mereka menghasilkan 16% secara majemuk setengah – tahunan. (Catatan: berasumsi bahwa kenaikan suku bunga terjadi secara merata sepanjang tahun)
SOLUSI
(Catatan: Mungkin ada kesalahan pembulatan kecil)
Awal Jurnal Penyesuaian
Ini adalah entri jurnal dibuat dalam rangka untuk mengubah catatan sejarah Travel Zona ini biaya dasar biaya saat ini pada akhir tahun keuangan 2000.
Entri jurnal untuk mengkonversi tanah dan bangunan ke dasar current cost pada tanggal 31 Desember 2000.
Land – Current Cost Increment $ 15000
Building – Current Cost Increment $ 100000
Accumulated Depreciation – Building $ 2000
Retained Earnings $ 113000 Penyesuaian :
Meningkatkan jumlah tanah dan bangunan yang muncul dalam neraca dengan kenaikan tersebut.
Sesuaikan untuk penyusutan backlog
Meningkatkan laba ditahan untuk mencerminkan keuntungan total tahun sebelumnya memegang.
Jurnal untuk mengkonversi persediaan barang dagangan untuk dasar cost accounting sebagai pada 31 Desember 2000
Inventory – Current Cost Increment $ 24000
Retained Earnings $ 24000
Penyesuaian ini mencerminkan biaya saat meningkatnya persediaan barang dagangan.
Jurnal untuk menyajikan kembali nilai peralatan untuk dasar biaya saat ini pada tanggal 31 Desember 2000.
Equipment – Current Cost Increment $ 40000
Equipment – Accumulated Depreciation $ 0
Retained Earnings $ 40000
Nilai peralatan sekarang $ 290.000 dikurangi $ 50.000 akumulasi penyusutan yang sama dengan harga pasar satu – tahun – sepotong tua peralatan ($ 240.000) yang diperoleh dari industri – daftar harga yang luas.
Jurnal untuk menyajikan kembali nilai obligasi yang berdasarkan nilai saat ini pada tanggal 31 Desember 2000.
Bonds Payable – Current cost Decrement $ 46071
Retained Earnings $ 46071
Penyesuaian ini mencerminkan fakta bahwa suku bunga telah meningkat dari 6% menjadi 8% dan nilai obligasi telah jatuh. Manajemen berpotensi menebus obligasi di pasar terbuka untuk $ 353.392 yang $ 46.071 kurang dari jumlah kontrak, perhitungan adalah:
VOB pada Desember 2000
= 400000 (0.53391) + 12000 (11.6523) = $ 353392
Jurnal untuk mengakui bahwa keuntungan memegang realisasi yang sebagian disebabkan inflasi yang spesifik dan sebagian untuk inflasi umum. Keuntungan memegang nyata realisasi (kerugian) hanya:
Retained Earnings $ 52940
Common Equity $ 52940
Perhitungan Untuk 2001
Penyesuaian untuk tanah dan bangunan.
Hitung RRHG (L) atas tanah selama tahun 2001. (Catatan: current cost (CC), biaya saat riil (RCC), awal tahun (BOY), pertengahan tahun (MOY) dan akhir tahun (EOY).)

+ – +

 

= –

= ($ 12800) RRHL
Perhatikan bahwa untuk aset tanah tidak ada beban penyusutan atau akuisisi lanjut sepanjang tahun. Penyelenggaraan kerugian yang nyata realisasi (RRHL) laporan $ 12.800 bahwa harga pembelian tanah tertentu tidak mengikuti inflasi secara umum. Dengan kata lain, Dengan menggunakan financial capital concept (konsep modal keuangan), kerugian mempengaruhi aset tanah selama tahun 2001, sehingga suatu manajemen perusahaan lebih baik membeli tanah pada akhir tahun. Jika RRHG ada, maka hal ini menunjukkan bahwa manajemen akan lebih baik membeli tanah pada awal tahun di bandingkan dengan membeli tanah pada akhir tahun. Karena dengan cara menggunakan RRHG, suatu sistem akan mengukur kemampuan manajer untuk mengelola waktu pemasaran.
Ayat jurnal penyesuaian untuk akun real current cost dibuat sebagai berikut:
Land $ 10.000
RRHL $ 12.800
Common Equity $ 22.800
Untuk mengetahui current cost of land (current cost tanah), RRHL dalam akun laba rugi dan komponen inflasi umum (95.000 x 24/100) terhadap ekuitas yaitu:
Perhitungan RRHG (L) pada bangunan untuk 2001

– – –

 

= [652.800-14.170]- [729.129]
= ($62.150) RRHL
Perhatikan nilai bangunan saat ini di EOY dan BOY, diperkirakan mengurangi penyusutan pada tingkat estimasi untuk akhir periode. Beban Penyusutan dihitung dengan rata-rata nilai baru (perhatikan asumsi bahwa semua biaya terjadi secara merata sepanjang tahun) Mengalikannya dengan tingkat depresiasi dan kemudian ulangan untuk memperhitungkan inflasi secara umum. Jurnal penyesuaian yang dibuat dengan mendebet rekening bangunan dan penyusutan pertambahan. Pengkreditan ekuitas umum untuk penyesuaian inflasi dan mendebet laporan laba rugi untuk RRHL tersebut. Sebagai peraturan, ini relatif mudah. Mulai sekarang mereka tidak menulang untuk setiap perhitungannya.
Caculation RRHG (L) on inventory
Menggunakan :

+ – +

Perhitungan RCC of goods sold
Hasil yang terjual yaitu (6.000 + 46.250) – 6500 = 45.750
Rata – rata dari CC of inventory $ 850.000/46250 = $ 40 (mengasumsikan pembelian terjadi secara merata sepanjang tahun)
Real current cost of goods yang sudah terpakai :
45.750 x 40 x 124 /112 = $ 2.026.707
Rumus untuk menghitung RRHG (L)
[(292.500)+ (2026.070)]- [(234.000 ×124/100)+(1.850.000×124/100)]=2318570-2338374=($ 19.804)RRHL
Perhitungan of RRHG (L) on equipment
First caculate real current cost depreciation on equipment :
[((CC of one-year-old equpment at BOY)/(CC of new equipment BOY))-((CC of two-year-old equpment at BOY)/(CC of new equipment EOY))×(Average value of new equipment during tHe year) ]×[Adjustment for year-end dollars]
[(240.000/290.000)-(215.000/320.000)×((290.000+320.000)/2) ]×[124/112]
Catatan
Ekspresi pertama untuk menghitung depreciation rate
Kedua mengasumsikan bahwa equipment dikonsumsi secara merata sepanjang tahun
Terakhir menyesuaikan penyusutan ke akhir tahun dalam dolar.
=[(82,75%-67,19%) ×305.000] × (124/112)=$ 52.545
Perhitungan RRHG (L) on equipment.
(catatan : tidak ada akuisisi lebih lanjut)
Menghitung RRHG (L) on the bond liability :
[(RCC of bons BOY)+(Real interest changes)]-[(CC of bonds at EOY)+(real value of cash paid for interest)+ (cash paid for bond retirements)]
Pertama, menghitung nilai pada bonds BOY, MOY and EOY. Nilai-nilai ini akan digunakan untuk perhitungan selanjutnya.BOY = 400.000 P16/0,40 + 12000 A16/0,04
Sama dengan : [present value of maturity amount] + [present value of future cash interent payments]
Catatan :
Pembayaran bunga yang dilakukan setiap 6 bulan
Nomor periode yang tersisa dihitung dengan mengalikan tahun yang tersisa pada masa berlakunya obligasi
Tingkat bunga untuk 6 bulan adalah setengah dari tingkat tahunan.
Ini sama dengan :
BOY = 400.000 (0,53391) + 12.000 (11.6523) = $ 353.392
MOY = 400.000 P15/0,06 + 12.000 A15/0,60
400.000 (0,41727) + 12.000 (9,71225) = $ 283.455
EOY = 400.000 P14/0,08+12.000 A14/0,08
= 400.000 (0,34046) + 112.000 (8,24424) = $ 235.115
Perhatikan hubungan antara value of the bond dan interest rate. interest rates increase, value of the bond decreases, interest rates fall, value of the bond increases.
Perhitungan real interest charger.
(353.392 x 0,04 x 124/104) = 16.854
Untuk semester tahun pertama : .
(283.455 x 0,08 x 124/118) = 23.829
Untuk semester tahun kedua.
Total = $40.683
Kenaikan suku bunga diasumsikan terjadi pada pertengahan tahun. Perhitungan dari asumsi ini erat mendekati untuk real value dengan menggunakan poin kuartalan: yaitu, setengah jalan melalui 6 bulan atau setengah tahun.
Perhitungan the real value of cash interest payments.
(12.000 + 124/112) + (12.000 x124/124) = $25.286
Cash interest in paid dibayar setiap 6 bulan terakhir dan penyajian kembali real value merupakan suatu fakta.
Perhitungan RRHG (L) dengan rumus keseluruhan.
[(353.392 x 124/100) + (40.683)] –[(235.1150 + (25.286)]
= $218.488 RRHG
Perhitungan ini mengukur keuntungan bersih yang diperoleh oleh kontraktor utang pada awal tahun dengan biaya bunga yang lebih rendah sebelum naiknya inflasi dan suku bunga.
Menghitung purchasing power gain or loss on net current monetary assets untuk tahun yang berakhir 31 December 2001 dengan menggunakan flow method
(Net current monetary asset balance BOY)/([(80.000 +60.000)- (260.000+90.000)]×124/100) -$ 260.400
(Add∶sources of net current monetary assets)/(sales 2250.000 ×124/112) 2.491.070
$ 2.230.670
Less : Uses of net current monetary assets
Purchases of merchandise
1.850.000 x 124/112 $ 2.048214
Other Expenses
50.000 x 124/112 55.357
Interest payment
(12.000 x 124/112) +12.000 25.286
Payment of dividens 50.000
2.178.857

Required net current monetary asset balance at end
of year of year to avoid purchasing power loss $ 51.813
(Less∶actual net current monetary asset balance 31 Desember 2001)/((45.000+180.000)- (70.000+40.000))
115.000
Purchasing power gain $ 63.187
TRAVEL ZONE COMPANY
Current real Profit and Loss Account
For the year anded 31 december 2001
(in 31 december 2001 dollars)
Revenues :
Sales $ 2.491.070
Expenses :
Cost of goods sold $ 2.026.070
Depreciation 66.715
Other 55.357 2.148.142

Current operating income $ 342.928

Realisable real holding gains (losses) on assets :
Purchasing power gain on net current monetary asset $ 63.187
(Loss) on merchandise inventory (19.804)
(Loss) on land (12.800)
(Loss) on Building (62.150)
(Loss) on equipment (30.055) (61.622)

Current entity income $ 281.306
Less current interest changes 40.683

$ 240.623
Add realisable real holding gain on bonds 218.488

Current ownership income (loss) $ 459.111
Less common dividend charges 50.000

Increase (decrease in real retained earnings $ 409.111

TRAVEL ZONE COMPANY
Comparative Current Real Balance Sheets
As at 31 December 2000 and 31 december 2001
(in 31 December 2001 Dollars)
31 december 2001 31 December 2000
Assets
Current
Cas 45000 99200
Accounts Receivable 180000 74400
Merchandise Inventory 292500 517500
290160
463760
Fixed
Land 105000
Building 680000 744000
Less Accum.depreciation
27200
652800
14880
729120
Equipment 320000 359600
Less Accum.depreciation
105000

215000

972800
62000 297600
1143280

1490300 1607040

Equitas
Current liability
Account payable 70000 322400
Other Payable 40000 110000
111600
434000
Long Term Liability
Bond Payable (maturity
amount (400000)
235115
345111
438206
872206

Owner Equity
Commont equity 437647 437647
Retained Earnings
707538

1145184

297187
734834
1490300 1607404

Desember 2000 disajikan neraca komparatif yaitu sebagai berikut :
Cash at 31 december 2000 $ 80.000 ×124/100=$ 99.200
Accounts receivable at 31 December 2000 $ 60.000 ×124/100=$ 74.400
Merchandise inventory at 31 December 2000 $ 234.000 ×124/100=$ 290.160
Land at 31 December 2000 $ 95.000 ×124/100=$ 116.560
Building (and accumulated depreciation)
at 31 Dec 2001 $ 600.000 ×124/100=$ 744.000
$ 12.000 ×124/100= $ 14.880
$ 729.120
Equipment (and accumulated depreciation)
at 31 Dec 2001 $ 290.000 ×124/100=$ 359.600
$ 50.000 ×124/100=$ 62.000
$ 297.600
Accounts Payable at 31 December 2000 $ 260.000 ×124/100=$ 322.400
Other Payable at 31 December 2000 $ 90.000 ×124/100=$ 111.600
Bonds Payable at 31 December 200 0 $ 353.392 ×124/100=$ 438.206
Owners equity Payable at 31 December 2000
And at 31 December 2001 $ 352.940×124/100=$ 437.646
1.8.2 SAP 1 – Current Cost in Australia
Ringkasan dari transaksi brumbles Ltd untuk tahun 2001 adalah:
Sales (all credit) $ 4.200.000
Purchase (all credit) $ 2.800.000
Cash operating cost 919.000
Tax paid 105.000
Dididend Paid 85.000
Cash paid to creditors 2.760.000
Cash received from debitots 4.052.000
Terdapat informasi tambahan dalam laporan berupa :
Straight-line depreciation (depresiasi garis lurus) yang akan diubah pada tanaman pada 12,5% per tahun pada biaya saat ini dan membangun di 2% per tahun pada biaya saat ini. Tanaman ini dibeli pada tanggal 1 Januari 1999 sebuah bangunan pada 1 Januari 1991.
Pajak tambahan perusahaan $ 138,000
Dividen tahunan 20% pada paid-up capital
History Cost per 31 Desember 2001 inventories sebesar $ 482,000, sedangkan biaya mereka saat ini adalah $ 490,000
Per 30 Juni 2001 current cost of opening inventories adalah sebesar $ 515,000 dan untuk closing inventories sebesar $ 460,000
Per tanggal 31 Desember tahun 2001 current cost lainnya adalah : Plant (as new) $ 560.000
Building (as new) 690.000
Land 180.000
Share investments 125.000
Harga persediaan perusahaan meningkat sebesar 14% selama 2001 dan CPI meningkat dari 100 pada awal sampai 155 di akhir.
Berikut adalah neraca brambles Ltd pada 31 December
BRUMBLES LTD
Balanced Sheet
As at 31 December 2001
Current asset Current liabilities
Accounts receivable $ 302.000 Bank overdraft $ 290.000
Inventories 480.000 Account Payable 310.000
Share Investments 100.000 Tax Payable 105.000
$ 882.000 Dividen Payable 85.000
$790.000
Long term assets Long Term Liability
Plants $ 520.000 Term Loan 500.000
Less Accumulated
Depreciation 30.000 $ 390.000 Shareholders equity
Building 660.000 Paid up Capital 500.000
Less Accumulated Current Cost reserve 185.000
Depreciation320.000 528.000 Retained Earnings 24.000
Land 200.000 $ 1210.000

$ 1118.000

TOTAL $ 2000.000 TOTAL $ 2000.000

Diperlukan :
Terdapat satu set laporan keuangan sesuai dengan persyaratan SAP 1 untuk periode pelaporan 2001
Menampilkan semua perhitungan general journal (jurnal umum) dan ledger entries (buku besar).
SOLUTION
Financial Statement (Laporan Keuangan)
BRUMBLES LTD
Profit and Loss Account
For the year ended 31 December 2001
Sales $ 4.200.000
Less Cost of goods sold
Opening inventory 515.000
Purchases 2.800.000
$ 3.315.000

Closing inventory 460.000

Cost of goods sold 2.855.000
Gross profit $ 1.345.000
Less cash operating costs $ 919.000
Depreciation of plant 67.500
Depreciation of building 13.500 1.000.000
Current cost operating profit before tax $ 345.000
Add gain on holding monetory items 53.295
Current cost operating entity profit $ 398.295
Less tax 138.000
Current Cost entity after tax 260.295
Less dividend 100.000
Retained entity income for 2001 $ 160.295
Add retained income, 1january 2000 24.000
RETAINED INCOME CARRIED FORWARD $ 184.295
Hasil kepemilikan dapat dihitung sebagai berikut :
Current cost operating (entity) profit after tax $ 260.295
Add gain on loan capital 75.000
Current cost proprietary profit after tax $ 335.295
BRUMBLES LTD
Balanced Sheet
As at 31 December 2001
Current asset Current liabilities
Accounts receivable $ 450.000 Bank overdraft $ 107.000
Inventories 490.000 Account Payable 350.000
Share Investments 125.000 Tax Payable 138.000
$ 1.065..000 Dividen Payable 100.000
$ 695.000
Long term assets Long Term Liability
Plants $ 560.000 Term Loan 500.000
Less Accumulated
Depreciation 210.000 $ 390.000 Shareholders equity
Building 690.000 Paid up Capital 500.000
Less Accumulated Current Cost reserve 253.905
Depreciation 151.800 328.200 Retained Earnings 184.295
Land 180.000 $ 1438.200
$ 1068.200
TOTAL $ 2133.200 TOTAL $ 2133.200
Catatan
Pernyataan Pendapatan :
Inventories : Persediaan dinilai pada tengah biaya periode pengganti untuk kedua pembukaan dan penutupan saham. Karena ada pasar yang umumnya aktif untuk persediaan, nilai-nilai harus diperoleh dari daftar transaksi atau harga. Dan dapat diperkirakan dari indeks tertentu jika harga pasar tidak tersedia.
Building and aquipment : Biaya penyusutan dari aset-aset ini didasarkan pada biaya pembelian rata-rata di daerah, dengan valuasi atau dengan menerapkan indeks yang relevan dari biro statistik Australia.
Monetary items : monetary items dibagi menjadi 2 komponen yang berbeda. Satu komponen pertama didasarkan pada konsep entitas dan terdiri dari semua Monetary items yang yang bukan modal pinjaman. Terutama Hutang usaha dan debitur, uang tunai, pembayaran dan cerukan bank jangka pendek. Keuntungan pos moneter atau kerugian harus dihitung dengan indeks yang tepat dari perubahan biaya saat barang dan servise. Komponen kedua dari monetary items (item moneter) adalah pemasukan untuk keuntungan modal pinjaman. SAP 1 biaya sistem operasi saat ini didasarkan pada konsep entitas. Semua sumber jangka panjang keuangan seperti pinjaman, surat utang dan obligasi (baik berharga dan non berharga) serta kontribusi pemegang saham dan cadangan, yang dianggap merupakan modal dasar perusahaan. Tujuan utama menghitung keuntungan dan kerugian modal pinjaman ini adalah untuk menilai sejauh mana para pemegang saham telah diuntungkan dari entitas telah menggunakan modal pinjaman jangka panjang untuk membiayai operasi. Karena ukuran ini berhubungan dengan kepemilikan pemegang saham disarankan agar indeks harga umum digunakan untuk perhitungan. Selanjutnya, juga harus dicatat bahwa setiap kali perdagangan dan kreditur lainnya moneter kewajiban aset. Dalam hal ini kelebihan diperlakukan sebagai modal pinjaman keuntungan atas kelebihan yang diperlakukan dengan cara yang sama sebagai modal pinjaman.
Balance sheet
Land, building, equipment, inventories : Semua aset non moneter yang dihitung atas dasar harga berlaku mereka beli pada tanggal neraca.
Goodwill : karena tidak ada nilai pasar terpisah untuk goodwill tersebut tidak diakui.
Debenture assets : Sebagai aset berharga, setiap variasi harga diakui dan keuntungan atau kerugian dihitung dalam akun laba rugi. Sebagai kewajiban mereka dianggap menjadi bagian dari kolam dana yang digunakan untuk membiayai operasi lanjutan dari perusahaan. Akibatnya, variasi harga diabaikan dan mereka dibawa ke account di neraca sebesar nilai nominal (lihat juga pengobatan dalam laporan laba dan rekening rugi).
Supporting Calculations
Perhitungan gain/loss on monetary items excluding loan capital
Perhitungan loss holding monetary assets using average holding
Accounts receivable ((302.000 +450.000 ))/2 ×14%=$ 52.640
Loss on monetary assets $ 52.640
Perhitungan gain on monetary liabilities using average holding (excluding loan capital)
Overdraft ((290.000+107.000))/2 × (115-100)/100 = $ 29.775
Accounts payable ((310.000 +350.000 ))/2 ×14% = 46.200
Other payable ((190.000 +238.000 ))/2 ×14% = 29.960
Gain on menetary liability $ 105.935
Net gain on monetary items $ 53.295
Note : Index inventory digunakan untuk payable and receivables di dalam asumsi yang mereka gunakan dalam finance the purchase and sale of inventory.
Perhitungan gain on loan capital menggunakan average holding
Term loan ((500.000+500.000))/2 × (115-100)/100 $ 75.000
Total gain on holding monetory items
(-52.640 – 105.935 + 75.000) $ 128.295
General Journal entries (Perhitungan Jurnal Umum
a. 31 Dec Current cost reserve $ 128.295
Profit and loss account $ 128.295
(total gain and holding monetary items)
b. 31 dec Profit and loss account $ 75.000
Gain on loan capital reserve $ 75.000
(Mentransfer keuntungan modal pinjaman untuk cadangan (meninggalkan keuntungan entitas pendapatan))
a. 30 june Opening inventory (480-515) $ 35.000
Current cost reserve $ 35.000
(revaluation of opening inventory from middle of year values)
b. 31 dec Closing inventory (460-490) $ 30.000
Current cost reserve $ 30.000
(revaluation dari closing inventory dari pertengahan akhir tahun nilai)
c 31 Dec Plant (520 – 560) $ 40.000
Building (660 – 690) $ 30.000
Share investment (100 – 125) $ 25.000
Accum.depr.plant (195,5-210) $ 125.000
Accum.depr.building (145,5-151,8) $ 6.300
Land (200 – 180) $ 20.000
Current cost reserve $ 56.200
(Revaluation asset pada akhir tahun nilai)
Ledger Accounts (Buku Besar)
Catatan :
Backlog depreciation on plant
3 year at 12,5 % on $ 560.000 $ 210.000
Less depreciation changed (130.000 + 67.500) 179.500
Backlog 12.500
Backlog depreciation on Building
11 year 2 % on $ 690.000 $ 151.800
Less depreciation changed (132.000 + 135.000) 145.500
Backlog $ 6.300
Biaya akun cadangan saat dibukukan yaitu sebagai berikut :

Current Cost Reserve Ledger Account

Inventory
Inventory
Plant
Building
Plant
Building
Land
Shares
Gain on monetary items Debit

 

 

12.500
6.300
20.000

53.295 Kredit
186.000 balance b/f
35.000
30.000
40.000
35.000

 

25.000

253.905
Permasalahan
Company ABC had the following transaction in 2001. The perpetual FIFO inventory system is used
Dibeli secara kredit 4000 unit persediaan seharga $ 5,00 .
Terjual 3000 Unit sebesar $ 12,00 pada kredit. Penggantian biaya saat ini adalah $ 7,00 . 1000 unit persediaan awal seharga $ 4,00 per unit .
Pada akhir tahun bangunan adalah $ 150.000. Nilai biaya kotor adalah $ 100.000. Bangunan ini berusia 2 tahun pada akhir tahun dan disusutkan 10% per tahun. Biaya laba kotor pada saat tahun berjalan adalah $ 125.000
Pada akhir tahun nilai tanah adalah $ 50,000 nilai historis adalah $ 30.000 dan $ 30.000 pada awal tahun.
Pada akhir tahun harga pasar obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan pada awal tahun adalah $ 40.168. Obligasi dijual seharga $ 44.000 pada tingkat suku bunga 8%. Tingkat bunga pada tanggal 31 desember adalah 10%. Rata-rata untuk tahun ini adalah 9%. Sisa umur obligasi pada tanggal 31 desember adalah 6 tahun.
Pada akhir tahun biaya obligasi adalah $ 8.00
Pada tanggal 31 Desember, biaya operasional dari $ 12.000 dibayar bunga $ 3.520 juga dibayar.
Diperlukan :
Catatlah transaksi dibawah ini kedalam jurnal umum :
Conventional accounting (historical cost) / konvensional akuntansi (biaya historis)
Current cost accounting (Akuntansi biaya lancar)
Pertimbangkan current cost balance sheet of reflex. Batas sampai akhir tahun :
REFLEX LIMITED
Balance Sheet
Is at 1 January 2001
Cash $ 20000 Accounts Payable $ 20000
Inventory (1000 x $5) 5000 Bonds Payable, 10% 50000
Investment in Y shares 20000 Paid up Capital 75000
Building $100000
Accum.Dept 10000 90000
Land 10000
TOTAL $ 145000 TOTAL $ 145000
Dengan menggunakan LIFO sistem perpetual. Diasumsikan biaya saat persediaan, biaya historisnya pada awal 2001. Bangunan dibeli seharga $ 100.000, tanah sebesar $ 10.000 dan obligasi dijual pada nilai nominal ketika indeks harga umum adalah 90, pada tanggal 1 Januari 2000, Bangunan disusutkan sebesar 10% per tahun. Semua barang-barang lainnya diperoleh pada awal tahun 2001. Indeks harga umum adalah 100 pada awal tahun. Peristiwa berikut ini disebutkan adalah urutan kronologis untuk tahun 2001.
Dibeli secara kredit 5000 unit persediaan seharga $ 6,00 per unit. Indeks harga umum adalah 105
Dijual 5000 unit persediaan untuk 15% per unit. Biaya saat ini adalah $ 9,00 . Indeks harga umum adalah 105
Pada akhir tahun biaya bangunan saat ini adalah $ 200.000 dan nilai tanah adalah $ 20000. Biaya persediaan adalah $ 12 masing-masing. Harga pasar dari saham investasi adalah $ 25000. Harga pasar obligasi adalah $ 45.032 pada tanggal 31 Desember. Tingkat bunga saat ini adalah 12%. Tingkat pasar rata-rata bunga 11% untuk tahun ini. Sisa obligasi adalah 8 tahun pada tanggal 31 Desember 2001.
Pada tanggal 31 Desember setengah dari tanah tersebut dijual seharga $ 10.000
Pada tanggal 31 Desember beban usaha yang sudah dibayar $ 15.000 . Bunga sebesar $ 5000, yang tidak termasuk dalam $ 51000, juga dibayar.
Indeks harga umum pada akhir tahun adalah 120. Rata-rata untuk tahun ini adalah 108
Diperlukan :
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat peristiwa yang disebutkan di atas lembar dan sebaliknya, serta perhitungan laba rugi dan saldo pada tanggal 31 Desember dengan metode berikut :
Conventional accounting (konvensional akuntansi) : historical cost, financial capital, nominal dollars.
Current cost accounting (Biaya Akuntansi saat ini): current cost, financial capital, nominal dollars. Bedakan antara holding gain yang sudah terealisasi atau belum serta kerugiaannya
Mengkonversi laporan biaya keuangan saat ini ke dalam mata uang dollar (awal dan akhir tahun) dasar
Murrary Rty Ptd mulai beroperasi pada tahun pertama
Pada tahun ke 2. Informasi berikut mengenai persediaan yang relevan yaitu:
Saldo awal terdiri dari 40 unit yang telah dibeli pada awal tahun pertama sebesar $ 400 per unit. Biaya saat ini pada bulan Januari, tahun ke 2 adalah S480 per unit.
Dibeli dari 100 unit yang dibuat pada awal tahun ke 2 untuk $ 480 per unit.
Penjualan 50 unit dibuat sama sepanjang tahun. Rata-rata untuk biaya saat ini tahun adalah $ 500 masing-masing. Asumsikan dengan menggunakan metode FIFO.
Persediaan akhir terdiri dari 100 unit. Biaya saat ini pada akhir tahun adalah $ 520 per unit
Land was purchased in january year 1, for $50000. The current cost at the end of year 1 was $60000 and at the end of year 2 was $68000
Equipmeant was purchased in january year 1 for $10000. The estimated life on that date was 10 year. The gross current cost on 1 January, year 2 was $12000 and on 31 december, year 2 $15000.
The general price index showed the following :
Year 1 Year 2
Beginning of year 100 Beginning of year 115
Average for year 112 Average for year 123
End of year 115 End of year 130
Diperlukan :
Tentukan holding gain / kerugian untuk tahun 2, setelah dikurangi inflasi (yang ada di dasar dolar konstan) untuk tanah, persediaan dan peralatan. Gunakan rata-rata pertahun dolar. Bedakan antara holding yang terealisasi dan belum yang belum direalisasikan (atau kerugian)
Sharp Ltd secara tradisional mempertahankan sistem akuntansi berdasarkan nilai historis. Namun karena terus inflasi, telah memutuskan untuk menyusun laporan keuangan atas dasar nilai sekarang. Berikut biaya historis neraca pada tanggal 31 Desember 2001.

SHARP LTD
Balance Sheet
As at 31 December 2001
Current asset
Bank $ 46000
Inventories 172000
Accounts receivable 112000 $ 330000
Long term assets
Motor vehicles (at cost, acq.jan.2000 $ 85000
Less Accum.Depr.(20% p.a.straight-line) 34000 51000
Plant (at cost acquired jan 1998) 188000
Less Accum.Depr. (10% p.a.straight-line) 75200 112800
Building (at cost acquired jan 1992) 220000
Less Accum.Depr.(2% p.a.straight-line) 44000 176000
Land (at cost acquired jan 1992) 160000
Goodwill (at cost acquired jan 1992) 40000 539800
$ 869800
Current liabilities
Account Payable 110000
Tax Payable 60000
Dividen Payable 50000 220000
Long Term Liability
Debentures 50000
Shareholders equity
Paid up capital (300000 shares of of $ 1 par value) 300000
Share premium reserve 50000
General reserve 40000
Retained Income 9800 399800
TOTAL $ 869800
Perusahaan memiliki aset senilai harga pembelian theur saat ini pada tanggal 31 Desember 2001, dengan hasil sebagai berikut :
Inventories $ 182000
Motor vehicle (as new) 115000
Plant (as new) 260000
Building (as new) 400000
Land 380000
Transaksi untuk tahun 2002 terdiri dari :
Sales (all credit) $ 2330000
Purchases (all credit) 1490000
Wages paid 416000
Other cash operating costs 227000
Interest paid 25000
Cash paid to creditor 1444000
Tax paid 60000
Dividend paid 50000
Plant purchased for cash (30 june) 70000
Motor vehicles purchased for cash (30 December) 30000
Share issue for cash : 100000 shares at
a premium of 20 cents (30 june) 120000
Berikut ini adalah akun yang juga harus diperhitungkan.
Kendaraan bermotor dan tanaman dengan harga yang sama dengan penyusutan yang sama
Pajak yang harus disediakan adalah $ 75.850
Dividen dari 15% pada nilai nominal saham (termasuk isu baru) harus disediakan.
Biaya historis persediaan 31 Desember adalah $ 236.000
31 Desember membeli aset fisik setara yang dimiliki oleh perusahaan adalah:
Inventories $ 284000
Motor vehicles, as new, including nw vehicles 160000
Plant as new : owned on 1 january 294000
Purchased in june 750000
Building, as new 420000
Land 400000
30 juni membeli persedian yang ada pada tanggal 1 january seharga $ 204000, sedangkan tanggal 30 juni membeli suatu harga persediaan pada tanggal 31 december seharga $ 220000
Secara keseluruhan biaya persediaan meningkat 35% selama 1992 dan the CPI meningkat dari 100 sampai 110
Diperlukan :
Adanya laporan keuangan sesuai dengan persyaratan SAP 1 untuk periode pelaporan 1992
Cantumkan semua perhitungan dalam jurnal umum dan buku besar
Jelaskan mengapa Anda menghitung penyesuaian untuk depresiasi backlog dan keuntungan / kerugian item moneter dengan cara yang Anda pilih
1.8.4 Studi Kasus Artikel berikut membahas hasil keuangan dan proyeksi operasi BHP
BHP mengatakan masa-masa sulit ada di depan mata
Oleh STEWART OLDFIELD

Baru-baru ini BHP melakukan tindakan untuk meredam minat investor baru terhadap sahamnya, dengan mengatakan bahwa prospek pasar global tetap sulit. Untuk mengatasi pemegang saham pada pertemuan umum tahunan perusahaan di Melbourne, ketua badan eksekutif BHP, Mr.Paul Anderson mengatakan bahwa “tren jangka panjang untuk semua komoditas kita akan turun”. Harga saham perusahaan telah melonjak 60 persen dalam 7 bulan karena perputaran dalam beberapa harga komoditas dan restrukturisasi besar-besaran terjadi pada beberapa kelompok pertambangan yang berbeda. Pasar mulai menaikkan saham pada hari Jumat ketika perusahaan mengumumkan laba $ 354.000.000 yang jumlahnya ternyata lebih baik dari yang diharapkan khususnya untuk kuartal pertama. Saham perusahaan naik 0,6 persen menjadi $ 18,42 bertolak belakang dengan penurunan yang dialami pasar yang lebih lemah. Tapi, sementara Mr.Anderson dan ketua baru, Mr Don Argus, waspada dengan harga komoditas, mereka kembali melakukan penanaman saham untuk mengubah perusahaan menjadi pemain global yang besar khususnya dalam bidang mineral. Mr Anderson mengatakan bahwa BHP sedang memasuki fase baru restrukturisasi. Kami sekarang bergerak ke era yang lebih sulit di mana kami tidak hanya melihat pergantian aset, tapi kami juga ingin memaksimalkan peluang nilai. Mr. Anderson menekankan bahwa konsolidasi besar antara sumber daya global akan terus berlanjut. Kami dapat melihat adanya konsolidasi antar perusahaan, antar institusi dan antar negara.
Mr Argus juga menyatakan beberapa pandangannya tentang prospek perusahaan. Dia mengatakan bahwa tahun lalu perusahaan telah didominasi oleh permintaan komoditas yang cukup longgar tetapi perusahaan telah berupaya untuk mengembangkan lahan yang dapat digunakan untuk mencapai peningkatan yang berkelanjutan. Dia menolak untuk memberikan jaminan bahwa BHP tidak akan mengulangi kejadian yang menghebohkan lagi, tetapi Mr. Argus akhirnya mengatakan: saya yakin bahwa tim manajemen saat ini tidak akan terlepas dari hal-hal yang berhubungan dengan kejadian di masa lalu.
Mr.Argus mendeteksi catatan dewan saat ini dan mengatakan bahwa prioritas untuk tahun mendatang adalah untuk:
Memperkuat hubungan kerja yang kuat yang dibangun bersama dengan manajemen
Memastikan BHP menjadi pemimpin dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan negara yang baik
Fokus pada strategi dan bentuk perusahaan
Melanjutkan peningkatan dalam menghadirkan neraca keuangan yang “bagus”.
Menyetujui rencana suksesi untuk memastikan berbagai pilihan bagi perusahaan.
Mr Argus mengatakan bahwa dividen fiskal (keuangan negara) untuk tahun 2001 diharapkan dapat terbuka. BHP juga merilis rincian dari program obligasi domestik yang bernilai sampai $ 3 miliar yang akan memberikan akses ke pendanaan jangka panjang. Tidak ada kerangka waktu yang ditetapkan untuk masalah ini. Mr Anderson mengatakan bahwa operasi perusahaan Indonesia diharapkan untuk melanjutkannya, meskipun evakuasi karyawan asing perusahaan terus berlangsung. Dia juga mengatakan bahwa BHP itu memang muncul sebagai organisasi yang kurang besar. “Saya memiliki keyakinan besar tentang masa depan perusahaan ini, tapi dunia tidak akan membuatnya semudah itu,” katanya. AGM dihadiri oleh sekitar 1000 pemegang saham. Mr.Anderson mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa ada dua jenis perusahaan yang berhasil yakni pemain besar/mega dan pemain niche. “Niche tidak berarti kecil – Niche berarti fokus beradaptasi dan efektif,” katanya.

Sumber: Australian Financial Review, 21 Sepetember 1999
Studi Kasus Baca artikel berikut, kemudian presentasikan dan evaluasi argument-argumennya untuk penggunaan biaya akuntansi saat ini oleh Dewan Perairan Sydney.
How an Auditor-general went against the flow
Oleh Professor R.G.WALKER
Dari Universitas New South Wales

Dokumen yang diperoleh dari laporan ABC 7.30 (salah satu program TV) menunjukkan bahwa General-Auditor NSW (New South Wales), Tony Harris, menyetujui perubahan $ 100 juta pada neraca keuangan Dewan Perairan Sydney untuk merekam transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca. Tapi tindakan ini bertentangan dengan persyaratan Standar Akuntansi Australia, AAS 8, yang mengatur bahwa rekening harus disusun berdasarkan kondisi diluar tanggal neraca. Ekstrak dari catatan dewan perairan Sydney menyatakan bahwa perubahan dilakukan setelah General-Auditor menyatakan puas dengan versi akun sebelumnya. Tampaknya perubahan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa akun dewan konsisten/sesuai dengan Pembukuan Anggaran meskipun mayoritas dewan awalnya tidak setuju dengan cara akun tersebut dirubah. Dalam laporan Program siaran 7.30 pada tanggal 16 Februari 1993 itu dijelaskan bahwa Dewan Perairan Sydney telah membayar kas NSW sebesar $ 100 juta untuk mengakuisisi sistem distribusi air dan daerah resapan air di Oberon, Sydney barat.
Note: Tanggal neraca (balance date) adalah tanggal dimana pembukuan keuangan mencapai keseimbangan
Sistem sungai/ pengairan ikan ini; sudah digunakan untuk memompa air untuk para konsumen di daerah Pegunungan biru dimana Mantan Perdana Menteri Nick Gremer mengadakan perjanjian kesepakatan, dan ada juga korespondensi pada waktu itu di mana Greiner setuju bahwa dewan harus menerima aset sebesar $100 juta (dikutip dalam Sydney Morning Herald pada 24 Februari 1993).Uang senilai $ 100 juta tersebut sebagaimana mestinya dibayarkan sebelum 30 Juni 1992, di akhir tahun setelah dewan meratifikasi pembelian aset yang diusulkan. Namun pada bulan September 1992, Pemerintah Fahey memutuskan bahwa pembayaran $ 100 juta harus lebih cenderung diperlakukan sebagai dividen khusus daripada sebagai pembayaran untuk transaksi pembelian. Berdasarkan keputusan itu, Dewan Perairan Sydney memungut pajak pada masyarakat sebesar $ 80 per properti sebagai Pajak Lingkungan khusus untuk mempercepat 20 tahunnya Program $ 7,1 miliar Saluran Air Bersih, penggunaan dividen khusus untuk meningkatkan hasil anggaran pemerintah adalah sebuah masalah sensitif. Pada tanggal 15 September 1992-hari dimana Perdana Menteri Fahey dijadwalkan untuk mempresentasikan anggaran pertamanya, anggota dewan diberi tahu tentang perintah/arahan untuk membayar dividen khusus, dan mereka sama sekali tak senang dengan hal itu. Mereka secara resmi mencatat bahwa kesepakatan asli dividen khusus sebagai pengganti aset telah disetujui oleh mantan Perdana Menteri Nick Greiner dan para mantan menteri, pada pertemuan di mana ketua dan tiga anggota dewan lainnya hadir. Kemudian, pada hari itu sang ketua, Davis Hurley, mengundurkan diri dari posisinya karena perubahan arah secara total oleh pemerintah. Dalam surat pengunduran dirinya kepada Menteri Perencanaan dan Menteri Perumahan Robert Webster, Hurley mencatat keterkejutan dewan tentang General-Auditor “yang merubah keputusannya yang pada awalnya mendukung rekening/ akun para dewan dan kemudian meminta semuanya untuk diubah”. Pada pertemuan untuk para dewan yang diselenggarakan pada tanggal 29 September 1992 ketua pertemuan mengajukan surat dari webster yang menyatakan bahwa uang sejumlah $ 100 juta yang harus dibayarkan selama setahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 1992 akan diperlakukan sebagai dividen khusus. Webster juga mengusulkan bahwa akun untuk tahun 1991/92 harus diubah dengan sesuai. Surat Webster selanjutnya melaksanakan permintaan dari perdana menteri Fehey untuk memastikan bahwa rekening/ akun tersebut telah diubah. Fahey sebelumnya memperingatkan bahwa General-Auditor telah menunjukkan bahwa berdasarkan tinjauannya terhadap ketidaksesuaian antara perlakuan akuntansi pada pembayaran $ 100 juta pada tahun 1991/92 pada rekening perbendaharaan dan Dewan perairan, ia akan menguasai rekening/akun para dewan jika akun-akun tersebut tidak diubah.
(Agaknya referensi pada rekening Departemen Keuangan terkait dengan pembukuan anggaran tahun 1991-1993, yang seperti telah diketahui di atas memang telah disampaikan kepada parlemen pada bulan september, 15 1992. Klaim nantinya akan dibuat mengenai kenaikan dividen dari perusahaan perdagangan pemerintah mewakili hasil dari peningkatan manajemen keuangan pemerintah, tapi itu cerita lain).
Hasil untuk tahun 1991-1992 sebagaimana disajikan pada pembukuan anggaran tidaklah diaudit. Sejalan dengan itu, dasar dari ancaman General-Auditor untuk mengubah account dewan perairan adalah untuk memastikan konsistensinya/kesesuaiannya dengan laporan kas berbasis kekayaan yang tidak taeraudit, karena tampaknya rekening/akun dasar para dewan yang sebenarnya telah disusun sesuai dengan standar akuntansi Australia, dan konsisten dengan bukti dokumenter (salah satu contohnya adalah korespondensi dari Greiner kepada menteri saat itu, dan catatan para dewan sendiri) tentang tujuan awal transaksi. Peristiwa Standar Akuntansi Australia AAS 8 yang terjadi setelah tanggal neraca jelas menyatakan bahwa rekening harus disusun atas dasar kondisi diluar tanggal neraca. Dalam hal ini, pada tanggal 30 Juni 1992 Dewan air telah membayar $ 100 juta dalam harapan bahwa dewan akan menerima aset sebagai gantinya dan dewan perairan pun telah mendokumentasikan pemahaman dalam catatannya. AAS 8 menyediakan hanya satu pengecualian dari aturan menyajikan akun atas dasar kondisi keluar dari tanggal neraca. Dimana peristiwa terjadi setelah tanggal neraca yang tidak berhubungan dengan kondisi keluar pada tanggal neraca, tetapi efek dari peristiwa-peristiwa itu bersifat material, dalam hubungannya dengan laporan keuangan maka harus diungkapkan dengan cara lain yakni berupa deskripsi acara dan indikasi efek keuangannya, pernyataan bahwa peristiwa tersebut terjadi setelah tanggal neraca dan pernyataan bahwa dampak keuangan dari peristiwa tersebut belum dipertimbangkan. Dengan jelas keputusan menteri pada bulan september 1992 dan keputusan mayoritas berikutnya oleh dewan pada tanggal 29 September 1992 menyatakan untuk secara prospektif menganganggap nilai uang $ 100 juta sebagai dividen khusus, keduanya merupakan peristiwa tanggal keseimbangan material dan dengan demikian seharusnya dicatat dalam sebuah catatan pada akun para dewan. Sebaliknya rupanya atas desakan dari General-Auditor, akun Dewan perairan Sydney untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 1992 hanya menggambarkan pembayaran $ 100.000.000 sebagai dividen khusus tanpa penanaman sebelumnya untuk pembelian aset. Sertifikat audit rekening dewan perairan yang ditandatangani oleh Auditor Jenderal Harris menyatakan bahwa akun telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Australia.
Note: Peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca (Events after the balance sheet date) adalah peristiwa keuangan penting yang terjadi setelah tanggal neraca, tetapi sebelum tanggal laporan keuangan yang dikeluarkan itu. Misalnya, tanggal pada laporan keuangan itu adalah tanggal 31 Desember 2007 maka pembukuannya tidak mungkin diselesaikan dan didistribusikan sampai 1 Februari 2008.
Sertifikat Audit itu sudah pasti tidak dibenarkan karena telah gagal untuk menggambarkan hasilnya pada Departemen direktif pada bulan september sebagai acara tanggal neraca terakhir dan dengan demikian dengan tidak mengungkapkan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengekstrak dividen tambahan dari dewan perairan, rekening/akun yang telah diubah mungkin telah berhasil menghindari rasa malu karena politik jangka pendek terhadap pemerintah. Namun manfaat politik tentu telah diatasi oleh media dan minat para masyarakat dalam transaksinya – minat tersebut didorong oleh kekhawatiran bahwa pembayar pajak dividen $ 100,000,000 khusus diperkirakan jumlahnya meningkat sepanjang tahun berlakunya pemungutan pajak lingkungan khusus. Setelah perselisihan antara dewan dan menteri atas dividen 1991/92 khusus, masa jabatan anggota dewan berakhir dan pertemuan dewan berikutnya tidak dilaksanakan sampai Februari 1993. Sedangkan pada Januari 1993 dewan melakukan pembayaran lanjutan sebesar $ 100.000.000 kepada pemerintah. Korespondensi sebelumnya telah mengacu pada pembayaran pada tahun 1992-1993 ini sebagai satu “dividen khusus”. Namun direktur Bob Wilson memberi tahu Akuntan Baru bahwa pembayaran ini telah dibuat dengan harapan akan transfer/ pengalihan aset masa depan.Memang, itulah yang terjadi.
Setelah media mempertanyakan mengenai dividen $ 100.000.000 kedua, menteri mengatakan pada Paola Totaro dari Sydney Morning Herald pada tanggal 22 Februari 1993 bahwa pembayaran $ 100 akan ditukarkan dengan asset/ modal. Portofolio $ 100 juta dari aset yang akan diteruskan ke badan perairan Sydney termasuk:
Sebuah reservoir air dan lahan (termasuk lapangan golf Doon bonnie di botani) bersama-sama senilai $ 50 juta
The Alexandra Canal di jalan Gardeners, yang merupakan botani berharga senilai $ 25 juta.
Atribusi dari nilai jutaan $ 25 untuk kanal stormwater menimbulkan pertanyaan techincal menarik tentang dasar penilaian aset jenis ini:
Apakah $ 25 juta harga yang wajar?
Haruskah aset yang berikutnya harus dicatat adalah rekening/ akun milik Dewan Perairan?
Untuk beberapa saat pemerintah perusahaan perdagangan NSW telah menilai infrastruktur dengan nilai penggantian saat dituliskan.
Basis aset serupa tengah dipertimbangkan untuk diadopsi secara luas oleh perusahaan dagang pemerintah yang berpartisipasi dalam Skema Pemantauan Kinerja Nasional yang disetujui oleh perdana menteri pada konferensi khusus tahun 1991.
Perlu dipahami bahwa pendekatan untuk tujuan ini adalah untuk menilai apakah aset sejalan dengan garis prosedur pernyataan praktik akuntansi SAPI “Akuntansi biaya yang saat ini berlaku”. Hal tersebut menandakan bahwa kanal Alexandra stormwater harus dihargai dengan “jumlah yang dapat dipulihkan”. Tapi bagaimana dengan jumlah yang dipulihkan untuk saluran pembuangan? Penerapan CCA-style aturan akuntansi belum menerima dukungan dari pihak negara. Sementara itu, akun dewan perairan Sydney yang seharusnya dipersiapkan dalam jangka standar akuntansi Australia. AAS 21 Akuntansi untuk akuisisi aset memberikan banyak petunjuk yang baik tentang bagaimana nilai aset harus dicapai.
Meskipun bahwa menteri telah menyarankan sosok $ 25million, tampaknya pertimbangan $ 100 juta yang dikaitkan dengan berbagai aset harus dialokasikan secara proporsional dengan nilai wajar aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi. Sekarang “nilai wajar” didefinisikan dalam ASS 21 sebagai jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan antara pembeli yang berpengetahuan, pembeli yang sangat berminat dan penjual bersedia berpengetahuan dalam transaksi panjang yang cukup panjang. Agaknya aset tersebut akan dilihat secara ndividual dengan dasar berdiri sendiri bukan sebagai tambahan pada infrastruktur luar yang dimiliki oleh dewan-sehingga kedua dewan perairan sydney dan auditor umum Tony Harris harus mengalihkan perhatian mereka pada apa yang pembeli bersedia ketahui mungkin membayar untuk saluran pembuangan. Bisakah kanal diberi air dan digunakan sebagai kolam ikan atau peternakanYabby? Note: Yabby adalah salah satu hewan air di Australia
Atau. Mengingat bahwa Sydney akan digunakan sebagai tempat untuk Olimpiade, kanal bisa digunakan/ dikembangkan sebagai fasilitas kano arung?
Apakah orang berpengetahuan siap untuk membayar apa-apa untuk saluran pembuangan? Apakah nilainya hanya nol? Dengan jelas tugas untuk menentukan apakah $ 25 juta adalah nilai yang sesuai untuk kanal alexandra stormwater menempatkan General-Auditor pada situasi politik yang sulit lainnya. Pemerintah mungkin ingin mengembalikan figure sebesar $ 25 juta. Tapi menurut akal sehat/ pemikiran logis dan AAS 21 menyarankan sebaliknya. Sumber : Akuntan Baru, 4 March 1993