TEORI POSITIF DAN PASAR MODAL

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat rahmat yang dilimpahkan kepada penyusun sehingga resume ini dapat diselesaikan dengan baik. Resume ini membahas “Teori Positif dan Penelitian Pasar Modal”. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dosen mata kuliah Teori dan Seminar Akuntansi yang telah dengan tulus memberikan penjelasan tentang meteri yang berkaitan dengan Teori Akuntansi
  2. Teman-teman kelompok lain yang juga dengan tulus memberikan masukan-masukan dan saran dalam penyusunan resume ini.

Kami telah berupaya secara maksimal untuk menyusun resume ini, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa resume ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Penyusun berharap, semoga resume ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dalam mempelajari dan memahami materi Teori dan Seminar Akuntansi, khususnya tentang Teori Positif dan Penelitian Pasar Modal..                

 

       Bandung,  Oktober  2012

                                                                                                                                                                                                              

                                                                                         Penyusun

 


 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

1.     Filosofi Dari Teori Akuntansi Positif. 2

2.     Ketidakpuasan Dengan Akuntansi Normatif. 4

3.     Ruang Lingkup Teori Akuntansi Positif. 6

4.     Penelitian Pasar Modal 7

4.1   Penelitian Yang Mendukung Teori Akuntansi Positif. 10

5.          Model Pasar. 10

6.1   Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan. 18

6.2   Ekstensi Mikrostruktur Untuk Ukuran Perusahaan. 20

6.3   Laba Tetap Dan Sementara. 22

6.4   Perubahan Versus Tingkat Laba. 25

6.5   Dibayar Versus Arus Kas. 27

6.6   Volatilitas. 29

6.7   Metodologi Masalah. 30

6.8       Efisiensi Pasar Modal 35

7       Mekanistik atau Efek Perilaku. 37

KESIMPULAN.. 40

DAFTAR PUSTAKA.. 41

                                                                                                                         

 


 


 

TEORI POSITIF DAN PENELITIAN PASAR MODAL

 

Awal perkembangan teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan. Pendekatan klasikal yang lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an, tetapi dalam tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi. Alasan yang mendasari pergeseran ini adalah bahwa pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai didalam praktek sehari-hari. Design system akuntansi yang dihasilkan dari penelitian normatif dalam kenyataannya tidak dipakai dalam praktek. Sebagai akibatnya muncul anjuran untuk memahami secara deskriptif berfungsinya sistem akuntansi didalam praktek nyata. Harapannya dengan pemahaman dari praktek langsung akan muncul design sistem akuntansi yang lebih berarti (Imam G.,2000)

Pada awal perkembangannya teori akuntansi menghasilkan teori normative yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai (value judgement) yang mengandung minimum sebuah prem is (Wolk & Tearney, 1997). Teori normatif pada awalnya belum menggunakan pendekatan investigasi formal, baru pada perkembangan berikutnya mulai digunakannya pendekatan investigasi terstruktur formal, yaitu pendekatan deduktif (dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dengan dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai dasar untuk mengembangkan teknik-teknik akuntansi (Anis dan Imam,2003). Selain itu perkembangan akuntansi juga mengarah pada teori akuntansi positif atau deskriptif yang investigasinya sudah lebih terstruktur dengan menggunakan pendekatan induktif (didasarkan pada konklusi yang digeneralisasikan berdasarkan hasilobservasi dan pengukuran yang terinci (Anis dan Imam,2003). Berbagai teori positif atau deskriptif berkembang dengan pesat dalam akuntansi. Perkembangan teori mengarah pada teori positif (deskriptif) ini dibarengi dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan oleh lembaga akuntansi, misalnya FASB yang menekankan pada kegunaan dalam pengambilan keputusan dan tidak lagi terfokus pada postulate seperti terlihat pada kerangka konseptual yang diterbitkan oleh FASB mulai tahun 1979 yang dimulai dengan perumusan tujuan pelaporan keuangan (SFAC 1,1979 dalam Anis dan Imam,2003).

 

  1. 1.             FilosofiDari Teori Akuntansi Positif

Konsensus atas kebijakan ekonomi yang benar kurang tergantung pada kemajuan ilmu ekonomi normatif daripada pada kemajuan ilmu ekonomi positif yang menghasilkan kesimpulan yang diterima secara has. Tujuan pokok dari suatu ilmu pengetahuan positif adalah perkembangan teori atau hipotesis yang menghasilkan prediksi yang valid dan bermakna tentang fenomena yang belum diamati. Konsep ilmu positif populer di abad ke sembilan belas. Konsep ini dikaitkan dengan filsafat positivisme yang berpandangan bahwa hanya metode ilmu pengetahuan alam yang memberikan pengetahuan positif tentang “apakah ini /what is.” Namun filsafat ini kemudian mati.

Kematian positivisme logis sebagian disebabkan oleh kegagalan programnya dalam menetapkan dogmapositivisme tradisional seperti proposisi apakah ini/”what is” ilmu yang mapan (seperti fisika, kimia, dan biologi). Ilmu-ilmu pengetahuan ini menggunakan teori. Proposisi teoretis bukan positif juga bukan normatif, juga bukan pernyataan aktual maupun ideal. Melainkan pernyataan dari hal-ha1 yang mungkin.

Perhatian Akuntansi terbaru telah difokuskan pada pengembangan teori positif yang berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati dengan mencari alasan bahwa peristiwa terjadi. Ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa menggambarkan, dan dari teori normatif, yang mengatur apa yang harus terjadi.

 Milton friedman memperjuangkan teori positif di bidang ekonomi. Dia menyatakan bahwa: Tujuan akhir ilmu positif adalah perkembangan ‘teori “atau” hipotesis “yang menghasilkan valid dan bermakna (yaitu tidak truistic) prediksi tentang fenomena yang belum diamati.

Sama hal nya dengan pandangan Friedman, watts dan Zimmerman yang menyatakan bahwa :

Tujuan (positif) teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi explaination berarti memberikan alasan untuk praktek diamati. Misalnya, teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan mengapa perusahaan terus menggunakan akuntansi biaya historis dan mengapa perusahaan centain beralih di antara sejumlah teknik akuntansi. Prediksi praktik akuntansi berarti bahwa teori memprediksi fenomena teramati.

Fenomena teramati tidak selalu fenomena masa depan, mereka termasuk fenomena yang telah terjadi, tetapi berdasarkan bukti sistematis belum dikumpulkan. Sebagai contoh, penelitian teori positif berusaha untuk mendapatkan bukti empiris tentang atribut perusahaan yang berkelanjutan menggunakan teknik akuntansi yang sama dari tahun ke tahun dibandingkan dengan atribut perusahaan yang terus beralih teknik akuntansi. Kami juga mungkin tertarik dalam memprediksi reaksi dari perusahaan dengan standar akuntansi yang diusulkan, bersama dengan penjelasan mengapa perusahaan akan melobi dan terhadap standar tersebut, meskipun standar telah dirilis. Pengujian teori ini memberikan bukti yang dapat digunakan untuk memprediksi dampak dari peraturan akuntansi sebelum mereka dilaksanakan. 

Teori positif berusaha memahami fenomena akuntansi dengan mengamati peristiwa empiris dan menggunakan hasil pengamatan untuk membuat pediksi mengenai seperangkat pengamatan yang lebih luas dan atau untuk memprediksi kejadian di masa depan. Milton Friedman mendukung teori positif dalam ekonomi. Dia menyatakan : “tujuan akhir dari ilmu positif adalah pengembangan teori atau hipotesis yang menhasilkan prediksi yang valid dan bermakna mengenai fenomena yang tidak teramati.”

Fenomena yang tidak teramati, tidak selalu peristiwa masa depan, tetapi termasuk peritiwa yang telah terjadi, tetapi bukti sistematiknya belum dikumpulkan. Teori akuntansi positif memiliki fokus ekonomi dan berusaha menjawab pertanyaan seperti :

1)       Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh dalam pemilihan metode akuntansi alternatif ?

2)       Apakah biaya yang diperoleh sebanding dengan manfaat yang diperoleh dalam regulasi dan proses penentuan standar akuntansi ?

3)       Apa dampak laporan keuangan yang dipublikasikan pada harga saham ?

4)       Metode perhitungan akuntansi mana yang paling superior dalam memprediksi harga masa depan, return earnings atau arus kas?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, teori akuntansi positif menggunakan beberapa asumsi mengenai tingkah laku individual :

1)        Manajer, investor, pemberi pinjaman, dan individual lainnya diasumsikan rasional, mengevaluasi utilitas keuangan maximiser.

2)        Manajer memiliki kebijaksanaan untuk memilih kebijakan akuntansi yang secara langsung memaksimalkan utilitas mereka atau untuk merubah pembiayaan, investasi, dan kebijakan produksi perusahaan untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan pribadi.

3)        Manajer akan mengambil tindakan yang akan memaksimalkan nilai perusahaan.

Para ahli teori positif akuntansi berpendapat bahwa setiap model akuntansi normatif yang diusulkan harus diuji dan diverifikasi untuk menilai pengaruhnya sebelum dibuat menjadi standar akuntansi.

Teori positif dipandang lebih ilmiah dalam metodologi dan, secara eksplisit maupun implisit, itu menggari sbawahi kebanyakan studi empiris di bidang ekonomi.

  1. 2.                    KetidakpuasanDengan AkuntansiNormatif

Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):

1)        Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.

2)        Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.

3)        Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.

 

 

Teori akuntansi kadang-kadang dibingungkan dengan pengertian normatif dan positif. Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan teori normatif sebagai berikut: teori normative berusaha menjelaskan informasi apa yang seharusnya dikomunikasikan kepada para pemakai informasi akuntansi dan bagaimana akuntansi tersebut akan disajikan. Jadi teori normative berusaha menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam proses penyajian informasi keuangan kepada para pemakai dan bukan menjelaskan tentang apakah informasi keuangan itu dan mengapa hal tersebut terjadi. Menurut Nelson dalam Anis dan Imam (2003) teori normatif sering dinamakan teori a priori (dari sebab ke akibat dan bersifat deduktif).

Teori normatif bukan dihasilkan dari penelitian empiris tetapi dihasilkan dari kegiatan semi research. Sebaliknya tujuan pendekatan teori positif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada para pemakai informasi akuntansi atau dengan kata lain pendekatan teori positif bukanlah untuk memberikan anjuran mengenai bagaimana praktik akuntansi seharusnya, tetapi untuk menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya sekarang. Selain itu pendekatan teori positif sangat menekankan pentingnya penelitian empiris untuk menguji apakah teori akuntansi yang telah dikemukakan dalam banyak literatur teori akuntansi dapat menjelaskan praktik akuntansi yang berlaku (Arif,1999).

Usaha pemahaman secara empiris dan mendalam adalah adanya move dari komuniti peneliti akuntansi yang menitik beratkan pada, pendekatan ekonomi dan perilaku (behavior). Perkembangan financial economics dan khususnya munculnya hipotesis pasar yang efisien (effisient market hypothesis) serta teori agensi (agency theory) telah menciptakan teori suasana baru bagi penelitian empiris manajemen dan akuntansi. Beberapa pemikir akuntansi dari Rochester dan Chicago mengembangkan apa yang disebut dengan Positive Accounting theory yang menjelaskan why accounting is what it is, why accountants do what they do, dan apa pengaruh dari fenomena ini terhadap manusia dan penggunaan sumber daya (Jensen,1976 dalam Anis dan Imam, 2003).

Pendekatan normatif maupun positivist hingga saat ini masih mendominasi dalam Penelitian akuntansi. Artikel-artikel yang terbit di Jurnal The Accountin? Review maupun Journal of Accounting Research, Journal of Business Research hampir semuanya menggunakan pendekatan mainstream dengan ciri khas menggunakan model matematis dan pengujian hipotesa. Walaupun pendekatan mainstream masih mendominasi penelitian manajemen dan akuntansi hingga saat ini, sejak tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha baru untuk menggoyahkan pendekatan mainstream. Pendekatan ini pada dasarnya tidak mempercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan mainstream. Sebagai gantinya, mereka meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial yang lain seperti filsafat, sosiologi,antropologi untuk memahami akuntansi (Imam G,2000).

Dari uraian di atas, harus jelas mengapa teori akuntansi positif, di tahun-tahun pembentukannya, dikembangkan sebagai paradigma yang berusaha untuk memperbaiki cacat teori normatif akuntansi.

1)      Bahwa teori harus mampu menghasilkan hipotesis mampu fasifikasi melalui pengujian empiris.

2)      Untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi daripada resep pasokan. Pendekatan ini mengatasi kebutuhan untuk memasok suatu tujuan, mengingat bahwa tujuan tidak ada adalah superior apriori dengan yang lain.

3)      Untuk merasionalisasi prinsip akuntansi yang ada, yang normatif teori akuntansi gagal dilakukan. Akhirnya, itu adalah salah satu keharusan teori akuntansi positif bahwa ada beberapa upaya untuk memodelkan hubungan antara akuntansi, perusahaan dan pasar dan menganalisis masalah dalam kerangka ekonomi.

 

  1. 3.                  Ruang LingkupTeori AkuntansiPositif

Merupakan suatu yang instruktif untuk melihat pengembangan teori akunatansi positif dalam dua tahap. Tahap pertama dan secara kronologis merupakan tahap awal yang melibatkan penelitian dalam akuntansi dan perilaku pasar modal. Literatur dari tahap ini tidak menjelaskan praktekakuntansi. Melainkan, menginvestigasi hubungan antara pengumuman data akuntansi dan reaksi pasar.

Tahap literatur kedua berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi seluruh perusahaan. Ada dua fokus utama di sini. Yang pertama, ada upaya untuk menjelaskan apakah perusahaan membuat piihan akuntansi tertentu untuk alasan oportunis, seperti mentransfer kekayaan dari claimholder lainnya ke manajer. perspektif oportunis seringkali dinamakan ex post, karena mengasumsikan bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi setelah kejadian untuk memaksimalakn kepentingan pribadi mereka. Perspektif kedua mengasumsikan bahwa perusahaan memilih praktek akuntansi untuk alasan efisiensi, kebijakan akuntansi ditempatkan dalam ex ante untuk mengurangi biaya kontrak antara pemilik dan claimholder.

 

  1. 4.                  Penelitian Pasar Modal

Ada dua jenis penelitian pasar modal yang penting dalam teori akuntansi positif yaitu :

1)      Penelitian yang berusaha menentukan pengaruh dikeluarkannya informssi keuangan terhadap share return, dan

2)      Penelitian yang mempertimbangkan efek perubahan kebijakan akuntansi pada harga saham. Kebanyakan riset pada wilayah ini telah dilakukan dengan menguji bentuk semistrong dari hipotesis pasar efisien (EMH). EMH memiliki implikasi yang signifikan untuk kedua aspek teori akuntansi positif dan pengaturan standar akuntansi secara keseluruhan. Studi peristiwa, studi asosiasi, dan pendekatan perilaku mekanistis adalah beberapa contoh penelitian yang diuji hubungannya dalam pasar modal. Hipotesis pasar efisien mengacu pada teori harga mikroekonomi, yang karateristiknya adalah menekankan pada penawaran dan permintaan indformasi pada pasar. Pada pasar modal yang kompetitif, marginal cost informasi sama dengan marginal revenuenya.

EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi pada penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar modal, dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama dengan pendapatan marjinal. Oleh karena itu, tidak mungkin, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi murni dengan perdagangan pada informasi ini. Ball menunjukkan bahwa pekerjaan empiris awal, seperti karya fama, Fisher, Jensen dan Roll dalam kaitannya dengan reaksi harga saham terhadap stock split.

 Fama dan rekan-rekannya yang pertama kali menciptakan istilah “Efisiensi Pasar” sebagai sebuah “pasar yang menyesuaikan dengan cepat terhadap informasi baru” Fama kemudian diformalkan definisi pasar yang efisien, sebagai salah satu “di mana harga ‘sepenuhnya mencerminkan’ informasi yang tersedia” . Untuk Fama kondisi cukup pasar yang efisien adalah bahwa:

Ada biaya transaksi tidak ada efek yang diperdagangkan :

1)   Semua informasi yang tersedia bebas biaya untuk semua pelaku pasar

2)   Semua setuju pada implikasi dari informasi terkini untuk harga saat ini  dan distribusi dari harga masa depan keamanan masing-masing.

 

Implikasi dari asumsi ini adalah bahwa dalam pasar modal yang efisien, informasi sepenuhnya disita dalam harga saham ketika dilepaskan. Dengan demikian, adalah mustahil, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi pure oleh perdagangan pada informasi. Untuk mengakomodasi berbagai jenis set informasi dan untuk memungkinkan pengujian empiris, menurut Fama informasi terbagi menjadi 3 set informasi (pergerakan harga masa lalu, informasi publik yang tersedia, dan semua informasi, baik negeri maupun swasta) sebagai berikut:

1)   “Bentuk yang lemah” dari efisiensi pasar menyiratkan bahwa harga sekuritas pada waktu tertentu sepenuhnya mencerminkan informasi yang terkandung dalam urutan atas harga masa lalu – yaitu, ada strategi perdagangan tidak didasarkan pada siklus harga (dow teori), pola harga ( kepala dan bahu) atau peraturan lain seperti aneh-banyak perilaku, moving averages dan kekuatan relatif yang akan memberikan keuntungan berlebih

2)   “Bentuk semi kuat” menegaskan bahwa harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, selain harga masa lalu. Ini berarti bahwa ada strategi perdagangan tidak tersedia untuk membuat keuntungan lebih dari menganalisis publik ekonomi, politik. Data hukum atau keuangan.

3)   Kuat” menunjukkan bahwa harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan semua informasi, termasuk informasi yang tidak tersedia untuk umum-misalnya, insider dan informasi pribadi.

 

Pada no 3, semi kuat dari adalah yang paling langsung berkaitan dengan profesi akuntansi, karena informasi akuntansi, ketika dirilis, merupakan bagian dari subset informasi yang tersedia untuk umum. Teori akuntansi normatif dan penetapan standar akuntansi memberikan upaya yang cukup untuk berdebat manfaat dari bentuk di mana pernyataan akuntansi diungkapkan kepada publik. Namun, jika harga sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia untuk publik (yang mencakup nilai-nilai saat ini dan inflasi umum), argumen mereka untuk pengukuran ‘tepat’ yang jauh melemah.

Perhatikan bahwa, ketika kita berbicara tentang pasar sebagai efisien (sejauh harga penuh merefleksikan informasi), kita tidak mengacu pada bentuk-bentuk lain dari efisiensi yang diakui di bidang ekonomi, seperti efisiensi pertukaran (aset yang tersedia adalah perdagangan sehingga tidak ada penataan ulang klaim yang akan meningkatkan utilitas yang diharapkan dari satu orang tanpa mengurangi efisiensi yang lain) atau produksi (apakah alokasi sumber daya akan pareto-optimal jika perusahaan memaksimalkan nilai). Kami juga tidak menyarankan bahwa setiap investor, atau memiliki pengetahuan tentang semua informasi. Efisiensi pasar tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah ‘benar’ disajikan oleh perusahaan atau ‘benar’ ditafsirkan oleh para pembuat keputusan individu. Juga tidak menyiratkan bahwa manajer membuat keputusan manajemen yang optimal atau investor dapat memprediksi kejadian masa depan dengan presisi mutlak. Efisiensi pasar dalam konteks EMH hanya berarti bahwa harga sekuritas mencerminkan dampak agregat dari semua informasi yang relevan, dan melakukannya dalam cara-harga pasar objektif dan cepat adalah ‘permainan yang adil’.

Sementara EMH adalah teori propsed tentang mekanisme harga pasar keamanan, pasar modal penelitian (CMR) merupakan penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis tentang perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan model pasar, yang berasal dari model harga aset modal (CAPM), untuk memperkirakan (atau abnormal) kembali tak terduga pada saham biasa perusahaan pada saat pengumuman pendapatan. Dalam pengujian apakah akuntansi nomor pasokan informasi yang digunakan oleh pasar modal saham nilai, studi CMR umumnya menganggap EMH semi kuat dan kemudian berusaha untuk memperkirakan hubungan antara (tak terduga) laba akuntansi dan (abnormal) kembali. Dengan demikian, tes yang bergabung tes EMH. Perkiraan harapan informasi. Dan pemodelan normal (dan, karena itu, tidak normal) kembali.

 

 

 

4.1              Penelitian Yang Mendukung Teori Akuntansi Positif

Banyak riset yang telah membuktikan ketiga hipotesis yang dikemukakan oleh Watt & Zimmerman , adapun riset-riset tersebut adalah Scott (2000):

1)        Healy,1985 dengan hipotesis perencanaan bonus, yang menghasilkan bukti para manajer yang mendasarkan bonusnya pada income netto dilaporkan secara sistematis menggunakan kebijakan akuntansi accrual untuk pelaporan pendapatannya sehingga dapat memaksimalkan bonus.

2)        Sweeney,1994 dengan hipotesis perjanjian hutang, dihasilkan bukti bahwa perusahaan sering melanggar perjanjian hutang dalam bentuk pemeliharaan modal kerja dan ekuitas pemegang saham.

3)        Jones,1991 mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income netto yang dilaporkan untuk keringanan impor. Pemberian keringan impor pada perusahaan tidak adil karena dipengaruhi oleh kompetisi asing, sebagian merupakan keputusan politik.

4)         Lev (1979) dalam hipotesis bonus — debt convenant adanya kecenderungan manajer menjadi opportunistik dengan menyelamatkan bonus dan mengabaikan perubahan debt convenant ketika effisiensi pasar yang diharapkan bereaksi negatif.

 

  1. 5.          Model Pasar

Menurut CAPM, kembali saham dipengaruhi oleh peristiwa tertentu pasar yang luas dan informasi perusahaan. Oleh karena itu, jika kita mencoba untuk meneliti dan mengidentifikasi dampak dari perusahaan-unik informasi seperti sebuah rilis tentang penghasilan, bagian pasar terkait pengembalian harus dikontrol. Misalnya, jika kembali keamanan pada hari pengumuman laba adalah +2,0%, hal ini bisa disebabkan oleh informasi pasar yang menguntungkan mempengaruhi semua saham. Favourable perusahaan-informasi spesifik, atau kombinasi keduanya. Untuk mencoba untuk mengisolasi bagian dari kembalinya keamanan yang unik untuk acara perusahaan saja, para peneliti akuntansi umumnya menggunakan model pasar. Yaitu:       

 

 

Konstan return rata-rata harian

Raw Return on day  t

Konstan return rata-rata harian

Kembali karena pasar bergerak

                                      

                     ═                                 +                                  +                                          

       

               =                                +                      +            

Dimana :

        = Tingkat pengembalian pada periode ke t

        = Pengembalian konstan rata (terlepas dari return di pasar)

     = Estimasi beta perusahaan saya (yang merupakan ukuran kepekaan untuk pengembalian pasar

     = Kembali pada portofolio pasar agregat selama periode t

      = Kesalahan residu pada periode t, bagian dari kembalinya baku karena perusahaan-unik peristiwa (laba individu atau pengumuman dividen)

Perkiraan α_i dan β_i biasanya ditemukan dengan menggunakan biasa paling-square regresi yang berhubungan tingkat perusahaan sejarah kembali dengan pengembalian pasar sejarah. Regresi biasanya dijalankan dengan menggunakan 60 return bulanan (t = 0 sampai -59) selama periode 5 tahun.

Model pasar memiliki sejumlah asumsi (kesamaan dengan CAPM) yang harus dibuat jelas. Mereka adalah bahwa:

1)      Investor menghindari risiko

2)      Pengembalian biasanya didistribusikan (mean dan deviasi standar yang cukup deskriptif atau kembali keamanan) dan investor memilih portofolio mereka atas dasar ini

3)      Investor memiliki harapan yang homogeny.

4)      Pasar lengkap dan sempurna (semua peserta adalah pengambil harga, tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak, dan bahwa ada ekspektasi rasional oleh investor)

Menurut konsepsi Fama tentang pasar yang efisien, tingkat abnormal return pada perusahaan i untuk periode t (μ _ (itu)) sama dengan tingkat realisasi pengembalian (R _ (itu)) dikurangi tingkat pengembalian yang diharapkan untuk periode t, untuk aset i (E (R _ (itu))) diberikan informasi yang ditetapkan tersedia pada saat t-1, (θ_ (t-1)). ini dinyatakan secara matematis sebagai:

 =  – E

mengambil harapan

E  =  +

Tingkat normal pengembalian estimasi untuk saham untuk periode t adalah perbedaan antara return aktual dan hasil yang diharapkan:

 =  – –

Dalam pasar yang efisien, harga normal seperti pengembalian akan rata-rata ke nol, melintasi berbagai periode (T):

 

Abnormal return yang berasal dari μ model pasar menangkap bahwa bagian dari abnormal return total tidak disebabkan faktor yang mempengaruhi portofolio pasar melainkan, untuk perusahaan-spesifik faktor. Ini adalah alasan inilah abnormal return,  dipelajari dalam penelitian pasar modal ketika para peneliti yang tertarik pada reaksi dari harga saham menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan tertentu (seperti pengumuman pendapatan).

Konsep ini dapat diilustrasikan dengan contoh berikut. Asumsikan Anda diberi 1-periode data berikut model pasar pada BHP untuk kuartal kalender berakhir Juni 2001:

 

                                       = 12.0%

= 0.7       =10.0%

Data-data yang ditampilkan dalam gambar 9.1. jika indeks pasar (misalnya, Australia semua Ordinaris) memiliki return dari 0%, maka hasil yang diharapkan dari BHP akan menjadi 2%. Namun, pasar memiliki return 10%. The β_BHP dari 0,7 menunjukkan bahwa return indeks 10% diharapkan dapat menghasilkan return 7% pada BHP di atas 2% konstan. Menambahkan hasil 2% dan 7% dalam hasil yang diharapkan dari 9%. Namun, pengembalian aktual BHP adalah 12%. Perbedaan antara% 12 aktual dan diharapkan menjadi nol selama jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, abnormal return akan cenderung menuju nol, menunjukkan pasar yang efisien.

 

 

Dua langkah tambahan yang diambil sebelum data dari CMR dianalisis. Pertama, pengembalian perusahaan-unik rata-rata (AR) ditemukan untuk setiap bulan (Atau periode diskrit dipilih untuk penelitian) untuk seluruh perusahaan dalam sebuah studi, sebagai berikut:

Pasar model rata sisa dalam bulan i:  =

Dimana :

 

= Rata-rata tingkat pengembalian periode ke t  

= Tingkat pengembalian saham periode ke t

N   = Jumlah perusahaan diperiksa pada bulan tertentu

Kedua, rata-rata akumulatuf normal perusahaan-unik return (CAR) ditemukan setiap bulan dengan menjumlahkan semua perusahaan-unik pengembalian rata-rata untuk bulan tertentu. Secara matematis, dengan menggunakan 18 observasi (6 setelah acara tertentu dan 12 sampai hari acara) kami telah

Pasar model Kumulatif sisa dalam bulan ke t : =

dimana -11≤  t  ≤ E

Untuk empiris mengevaluasi dampak harga informasi akuntansi, baik    atau  Nilai dapat diperiksa. Secara konvensional, meskipun, abnormal return kumulatif rata-rata diterapkan dan dibahas paling. Jika pasar modal efisien semi kuat, adalah mustahil untuk mendapatkan abnormal return dengan perdagangan pada informasi setelah menjadi publik. Kedua abnormal return dan abnormal return kumulatif ketika informasi menjadi publik harus sama dengan nol.

Memiliki pemahaman yang diperlukan dari model pasar, yang pada awalnya digunakan untuk mempelajari dampak dari pendapatan tak terduga pada abnormal return pada saham biasa, sekarang kita beralih ke pertimbangan studi.

  1. 6.                  Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham

Studi oleh Ball dan Brown merupakan dasar akuntansi positif. Seperti yang telah disarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan isi informasi yang dimiliki keuntungan akuntansi pada pasar saham.

1)       Perilisan keuntungan pada historical cost memiliki kandungan informasi untuk pasar dalam hal CARs (cumulated average abnormal firm-unique return) dan pengaruhnya terhadap volatilitas dan jumlah perdagangan.

2)       Asimetri informasi (yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan : semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan keuangannya) mempengaruhi respon terhadap perubahan harga, sifat perubahan harga, dan jumlah perdagangan yang mengikuti pengumuman keuntungan.

3)       Ada seperangkat rangkaian informasi yang berkelanjutam yang digunakan oleh pasar, dan oleh karena itu, pelaporan launtansi bukanlah satu-satunya sumber informasi.

4)       Studi asosiasi jangka panjang menunjukkan sejumlah faktor termasuk resiko dan ketidakpastian, ukuran perusahaan, industri, tingkat bunga, financial leverage, pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen memiliki peran dalam menentukan nilai perusahaan.

5)       Menambahkan tingkat keuntungan (serta perubahan keuntungan), menguraikan keuntungan ke dalam komponen yang berbeda, menambahkan arus kas, komponen neraca dan akrual, serta mempertimbangkan faktor makroekonomi yang luas lebih lanjut akan meningkatkan kekuatan penjelas dari variabel akuntansi.

Sebuah studi oleh ball dan Brown adalah batu fondasi akuntansi positif dan literatur keuangan. Seperti sudah menyarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan laba konten informasi akuntansi memiliki untuk pasar saham, dalam terang kritik oleh normativis metode biaya historis penghitungan penghasilan. Pandangan umum dari pendapatan biaya historis adalah bahwa hal itu berarti, karena agregat hasil penerapan prosedur yang berbeda untuk berbagai jenis data ekonomi. Pada titik ini Ball dan Brown mencatat:

Nilai upaya analitis untuk mengembangkan pengukuran mampu interpretasi yang definitif tidak pada masalah. Apa yang menjadi masalah adalah kenyataan bahwa model analitik sendiri tidak menilai pentingnya penyimpangan dari pengukuran yang tersirat. Oleh karena itu berbahaya untuk menyimpulkan, dalam ketiadaan atau pengujian empiris lebih lanjut, bahwa kurangnya makna substantif tersirat kurangnya utilitas.

Ball dan brown menguji kegunaan dari jumlah bersih biaya pendapatan historis untuk keputusan investasi. Berdasarkan teori pendukung EMH, mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terkandung dalam angka laba bersih yang berguna dan informatif dalam membuat keputusan investasi, maka harga saham akan menyesuaikan untuk mencerminkan informasi tersebut.

Ball dan brown berpendapat bahwa kenaikan tak terduga dalam pendapatan mewakili informasi baru untuk pasar tentang saham perusahaan dan bahwa peningkatan ini akan, segala sesuatunya sama, meningkatkan nilai perusahaan. Dalam pasar modal yang efisien, setiap perubahan dalam ekspektasi arus kas perusahaan akan menyebabkan perubahan dalam harga saham jika harga saham merupakan kapitalisasi arus kas masa depan. Selanjutnya, jika pasar efisien, keuntungan ekonomi yang positif dapat diharapkan untuk berhenti pada tanggal pengumuman, karena dalam semi kuat-dari pasar efisien kita tidak dapat memperoleh abnormal return dengan perdagangan pada informasi publik yang tersedia. Sebaliknya, ketika pendapatan untuk perusahaan tiba-tiba menurun, kami berharap untuk mengamati pengembalian kontemporer yang abnormal negatif.

Ball dan brown menggunakan data untuk 261 perusahaan untuk periode 1946-1966 meneliti dampak harga pengumuman pendapatan tak terduga. Mereka mengidentifikasi pengumuman masing-masing sebagai ‘favourable’or’ menguntungkan ‘. Pengumuman Favourable adalah kasus di mana melaporkan laba lebih besar dari yang diperkirakan oleh model peramalan naif mekanik. Pengumuman yang kurang baik adalah kasus yang melaporkan pendapatan kurang dari yang diperkirakan. Untuk setiap kelompok, bola dan CAR dihitung cokelat untuk bulan 12 sebelum dan 6 bulan setelah pengumuman laba. Hasil yang ditampilkan dalam gambar 9.2 pada halaman 258.

 

Perhatikan bahwa pasar mengantisipasi laporan laba menguntungkan atau tidak menguntungkan, dan harga disesuaikan. CAR meningkat sepanjang tahun untuk keuntungan baik dan jatuh untuk keuntungan kurang baik. Ini adalah bukti bahwa pasar mampu peramalan laba perusahaan ‘(lebih akurat dari model profit naif) dan menyesuaikan harga saham sesuai. Selanjutnya, beberapa baik, atau tidak menguntungkan, pengumuman tidak sepenuhnya diantisipasi, dan harga terus menyesuaikan setelah pengumuman. Meskipun pasca-pengumuman drift harga tidak seketika, mereka w kembali cukup kecil dan mungkin belum cukup besar untuk mengimbangi biaya transaksi (komisi dan pencarian cost0. Secara keseluruhan, Ball dan Brown menyimpulkan bahwa banyak penyesuaian harga terhadap perubahan laba ( 85-90%) terjadi sebelum bulan pengumuman, dan bahwa ini disebabkan oleh rilis terus informasi ke pasar di kedua akuntansi (misalnya laba kuartalan) dan format non-akuntansi (analis misalnya, jurnalis keuangan). hasil Ball dan Brown memiliki beberapa implikasi teori akuntansi keuangan. Pertama, ada informasi konten yang signifikan dalam sejarah profit figure meskipun cara serampangan tampaknya itu dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada rilis terus informasi ke pasar dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan-sebenarnya cukup kecil dan hanya dapat berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga, pasar tampaknya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak mungkin untuk perdagangan pada informasi akuntansi, setelah rilis, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut diperhitungkan.

Studi yang diikuti kebanyakan didukung Ball dan Brown mereka kesimpulan. Pada tahun 1970, Brown direplikasi studi bagi perusahaan Australia. Hasilnya adalah serupa, meskipun ia menemukan bahwa penyesuaian selama tahun itu lambat dan bahwa ada lebih merupakan penyesuaian harga di ‘Bulan pengumuman’ itu. Watts dan Zimmerman menyarankan bahwa ini mungkin disebabkan fakta bahwa laporan masalah perusahaan Australia setengah-tahunan, bukan laporan triwulanan seperti di Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa, di Australia, laporan tahunan merupakan sumber lebih penting dari informasi tentang perusahaan daripada mereka di Lain Serikat. Watts dan Zimmerman juga menyarankan bahwa ini adalah karena perusahaan perdagangan di New York Stock Exchange dan bahwa, selain dari laporan tahunan, ada cenderung lebih sedikit sumber informasi mengenai perusahaan-perusahaan kecil.

Foster mencari bukti lebih lanjut tentang menemukan Ball dan Brown bahwa hanya 10-15% dari nilai informasi laba disampaikan oleh pengumuman tahunan. Dia bertanya apakah ini disebabkan oleh fakta bahwa laba triwulan telah diumumkan sementara. Masalah lain yang diselidiki adalah apakah angka 10-15% understated kenyataan, karena sebagian atau seluruh pengumuman yang sebenarnya. Ia menganalisis pengumuman laba triwulan dan setiap hari daripada tingkat pengembalian bulanan. Sebuah hal penting adalah bahwa sekitar 32% dari abnormal return kumulatif ditemukan lebih dari 60 hari perdagangan yang dialami pada tanggal pengumuman. Ini adalah peningkatan signifikan atas 10-15%. Ball dan Brown melaporkan dan menunjukkan bahwa laba akuntansi triwulanan tepat waktu merupakan sumber informasi bagi pasar modal. Foster temuan telah didukung dalam studi selanjutnya menggunakan data Australia.

Besarnya
Studi baru saja dibahas terkonsentrasi pada arah keuntungan tak terduga dan abnormal return, yaitu, positif / abnormal return negatif yang berhubungan dengan kenaikan tak terduga / deceases keuntungan. Namun, juga memungkinkan untuk menyelidiki hubungan antara besarnya perubahan tak terduga dalam keuntungan abnormal return. Teori yang mendasari tes-tes ini adalah bahwa jika sebuah rilis laba akuntansi memiliki kandungan informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak terduga. Karya yang diterbitkan pertama untuk menyelidiki pertanyaan ini adalah dengan Beaver, Clarke dan wright. Perusahaan yang diperdagangkan di New York Stock Exchange dibagi ke dalam 25 portofolio, berdasarkan besarnya keuntungan yang tak terduga masing-masing perusahaan (sebagai persentase dari keuntungan yang diharapkan). Tingkat rata-rata tahunan abnormal pengembalian selama 12 bulan yang berakhir 3 bulan setelah tahun buku perusahaan dihitung untuk masing-masing portofolio. Langkah-langkah ini, bersama dengan keuntungan tak terduga, kemudian peringkat dari yang tertinggi positif dan negatif hubungan yang paling kuat ditemukan dengan besaran. Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan Morse menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1-0,15% berhubungan dengan laba tak terduga 1%. Salah satu alasan untuk ukuran respon kecil kemungkinan bahwa tes tidak mengijinkan kemungkinan bahwa perusahaan mungkin memiliki hubungan proporsional berbeda antara keuntungan tak terduga dan abnormal return. Artinya, mereka tidak memungkinkan untuk fakta bahwa sensitivitas hubungan antara abnormal return dan keuntungan tak terduga (koefisien respon produktif, ERC) dapat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.

6.1              Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan

Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi. Diferensial proposisi ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain dari laporan akuntansi adalah fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori biaya transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya pencarian informasi yang tetap dan konstan di seluruh perusahaan, maka insentif untuk melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan besar dan pasar yang lebih likuid bahwa pasar lebih mudah untuk menjual dan menyembunyikan aktifitas perdagangan atasan Anda. Dengan demikian, bersenjata dengan pengetahuan mispricing di sebuah perusahaan kecil. Namun, Freeman berpendapat bahwa kemungkinan biaya pencarian meningkat terkait dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan besar diimbangi oleh:

1)      Lebih besar perusahaan menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan kecil

2)      Lebih besar perusahaan memiliki derajat yang lebih tinggi eksposur dengan melaporkan konstan dalam pers keuangan dan oleh kegiatan mencari analis keuangan.

Perusahaan besar lebih mungkin untuk memiliki informasi tambahan yang dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan interim, perkiraan analis, perkiraan industri, prakiraan manajemen dan litigasi. Penjelasan lain untuk hipotesa informasi diferensial adalah bahwa perdagangan oleh investor informasi mengungkapkan informasi pribadi. Atiase berpendapat bahwa wahyu parsial informasi pribadi oleh investor informasi mengurangi potensi keuntungan di perusahaan-perusahaan kecil untuk tingkat yang lebih besar karena informasi pribadi lebih terlihat di saham diperdagangkan tipis. Faktor ini membatasi potensi untuk mengeksploitasi pengetahuan tentang mispricing di sebuah perusahaan kecil dan merupakan insentif tambahan untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan besar daripada perusahaan kecil.

Akhirnya, investor institusi lebih mungkin untuk perdagangan perusahaan besar karena likuiditas dan kendala kontrak. Misalnya, lembaga-lembaga tidak dapat berisi sebuah persentase besar dari saham di perusahaan-perusahaan kecil dan berharap untuk dapat menjual saham segera tanpa diskon harga. Selanjutnya, karena lembaga adalah sumber utama permintaan untuk informasi, maka analis keuangan dapat berkonsentrasi kegiatan pencarian mereka pada perusahaan besar. Secara ringkas, hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang terdapat dalam rilis akuntansi harus lebih penting bagi perusahaan-perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Penelitian empiris menunjukkan bahwa rilis laba berdampak informasi yang lebih besar bagi perusahaan kecil. Grant pertama membandingkan kandungan informasi pengumuman laba tahunan untuk yang lebih kecil over-the (OTC) counter perusahaan terhadap New York Stock perusahaan Efek. Ia menemukan bahwa reaksi pasar untuk pengumuman laba tahunan ini jauh lebih besar bagi perusahaan OTC. Atiase menganalisa dampak yang berbeda dari pengumuman laba kuartalan dari American Stock Exchange dan Bursa Saham New York perusahaan. Dia menyimpulkan bahwa tingkat perubahan harga keamanan perusahaan ‘s yang terkait dengan pengumuman keuntungan berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan.

Freeman difokuskan pada perbedaan waktu dalam proses penyesuaian perusahaan kecil dan besar untuk pengumuman pendapatan. Dia diperiksa proposisi bahwa:

1)       Keamanan harga perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga keamanan perusahaan kecil.

2)       Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi perusahaan kecil daripada perusahaan besar.

Abnormal return kumulatif dari perusahaan kecil portofolio melebihi orang-orang dari portofolio perusahaan besar dan harga perusahaan besar lebih mungkin telah memasukkan informasi baru dalam pengumuman laba sebelum harga keamanan perusahaan kecil.

Penelitian di atas dikonfirmasi oleh Shores yang menggunakan data lebih halus setiap hari untuk memeriksa reaksi pasar. Hasil Shores ini mendukung hipotesis dari diferensial ukuran perusahaan. Namun, ia mengingatkan bahwa hal itu mungkin terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan saja adalah penjelasan lengkap untuk tingkat informasi dalam pengumuman pendapatan.

 

6.2              Ekstensi Mikrostruktur Untuk Ukuran Perusahaan

Penelitian tentang dampak harga mikrostruktur baru-baru ini mendapat perhatian yang lebih besar karena kemajuan dalam kemampuan komputasi dan peningkatan ketersediaan dat. Penelitian mikrostruktur sangat berharga karena perilaku agregat pasar di tingkat intraday mungkin berbeda dari perilaku jangka panjang, dan dekomposisi reaksi pasar dapat mengungkapkan fitur yang sebelumnya tidak jelas. Secara khusus, kecepatan di mana investor menganalisis informasi dapat terungkap melalui pola intraday.

The microstudy dampak rilis laba telah diperiksa di Australia oleh Aitken, Frino dan Wong yang digunakan semua transaksi dicatat oleh Bursa Efek Australia (KURSI) sistem data untuk periode November 1989 hingga September 1992 untuk 78 besar 78 perusahaan kecil. Hasil Te menunjukkan bahwa perusahaan kecil dan besar memiliki reaksi harga yang sama awal untuk pengumuman pendapatan, namun perusahaan-perusahaan kecil memiliki periode penyesuaian lagi, dengan bukti revisi harga lebih lanjut yang signifikan berlangsung hari setelah pengumuman.

Hodgson dan McCall mengusulkan tes alternatif untuk studi intraday dengan membandingkan distribusi continuations perubahan harga dan pembalikan sekitar acara rilis laba, dengan distribusi continuations dan pembalikan selama periode rilis non-laba. Harga yang pertama diklasifikasikan acourding apakah ada perubahan harga atau tidak ada perubahan harga. Selanjutnya, arah perubahan harga lebih rahasia, tergantung pada arah perubahan harga terbaru. Sebuah perubahan harga dalam arah yang berlawanan disebut kelanjutan. Distribusi proporsional pembalikan dan continuations sebagai pengukuran kadar imformation didasarkan pada gagasan bahwa informasi ekonomi baru menyebabkan revisi dalam kepercayaan investor tentang harga keamanan. Informasi yang kurang baik mengakibatkan revisi ke bawah dalam harga keamanan, dengan informasi yang menguntungkan sehingga revisi atas. Akibatnya, harga di disequilibrium akan menunjukkan proporsi yang lebih tinggi dari harga continuations dalam keseimbangan. Selain itu, proporsi relatif dari continuations merupakan indikasi imformation mengalir ke pasar.

Hudgson dan MnCall menemukan bahwa untuk perusahaan kecil ada peningkatan signifikan secara statistik pada continuations dari 10,7% selama periode pengumuman menjadi 13,8% selama periode pengumuman laba. Sebaliknya, proporsi continuations antara non-pengumuman dan periode pengumuman dengan rasio 1,073,, 1,240 2,255 1,546 dan masing-masing. Akhirnya, rasio volume untuk perusahaan kecil lebih dari 4 kali lebih tinggi dari biasanya pada setengah jam pertama setelah pengumuman laba, dibandingkan dengan hanya 2 kali lebih tinggi untuk perusahaan besar, diamati. Secara keseluruhan, hasil ini konsisten dengan hipotesis bahwa ukuran perusahaan laba laporan berisi informasi lebih untuk perusahaan kecil.

 

6.3              Laba TetapDanSementara

Karya terbaru di bidang ERC telah mengaitkan teori keuangan pada arus kas diskonto dan pengukuran akuntansi dengan cara berikut:

1)       Laba pengumuman dianalisis oleh investor yang memperkirakan berapa banyak dari setiap penghasilan yang tak terduga akan permanen (yaitu mereka memperkirakan persistensi laba).

2)       Dengan keyakinan bahwa permanen (persisten) peningkatan pendapatan pada akhirnya akan muncul sebagai peningkatan permanen dalam dividen. Investor menghargai saham dengan harapan revisi mereka dari arus kas diskonto disebabkan saham.

Dengan demikian, jika jumlah (kecil) besar pendapatan tak terduga diharapkan bertahan, besar (kecil) abnormal return yang diharapkan. Oleh karena itu ada hubungan positif antara ukuran revisi yang diharapkan produktif ‘permanen’ dan ERC. Namun, sensivity hubungan cenderung bervariasi antara perusahaan sesuai dengan faktor risiko yang digunakan dalam mendiskontokan arus kas yang diharapkan revisi terkait dengan saham (e.g.β). semakin tinggi tingkat risiko dan ERC. Semakin tinggi faktor diskonto dan semakin rendah abnormal return. Cateri paribus. Dengan demikian, ada s hipotesis menjadi hubungan negatif antara risiko dan ERC. Bukti tampaknya konsisten dengan prediksi ini.

Fokus saat ini adalah pada CMR persistensi laba dan membangun faktor-faktor penentu ERC. Ali dan Zarowin meneliti pemodelan baik persistensi laba dan ERC, dengan alasan bahwa ketika perkiraan biasa penghasilan tak terduga sebagai perbedaan antara laba tahun berjalan dan laba tahun sebelumnya digabungkan dengan asumsi biasa bahwa penghasilan tak terduga adalah murni permanen, hasilnya adalah sebuah melebih-lebihkan dari komponen permanen pendapatan tahunan. Pada gilirannya, hal ini menyebabkan bias ke bawah (meremehkan) dalam ukuran ERC.

Dalam studi lain, Choi dan dokumen Jeter bahwa respon pasar terhadap pengumuman pendapatan menurun secara signifikan setelah isu laporan audit yang berkualitas. Hasilnya mereka konsisten dengan hipotesis bahwa kualifikasi audit yang mengurangi respon pasar terhadap pengumuman pendapatan dengan mengubah persepsi pasar kebisingan pendapatan, kegigihan laba, atau keduanya. Sebuah interpretasi lebih lanjut dari temuan mereka adalah bahwa penurunan ERC saya terjadi karena kualifikasi audit yang terjadi lebih sering pada perusahaan-perusahaan yang telah mengalami perubahan struktural atau ekonomi. Perubahan ini, daripada kualifikasi per se, dapat menyebabkan penurunan ERC (e.g. due perubahan dalam β), atau kebisingan meningkat.

Dalam sebuah studi yang terkait, Parkash membusuk pendapatan tak terduga tahunan menjadi tak terduga pendapatan sementara tetap tak terduga. Parkash berpendapat bahwa manajemen dikontrol (MC) werw perusahaan lebih cenderung untuk memanipulasi produktif dalam rangka meningkatkan manajer pembayaran bonus dibandingkan dengan pemilik dikontrol (OC) perusahaan, di mana akrual lebih mungkin untuk mencerminkan arus kas yang sebenarnya. Parkash menegaskan bahwa komponen sementara MC rendah reaksi harga firmshas maka komponen sementara perusahaan OC. Selanjutnya, dalam perusahaan MC, komponen sementara perusahaan bonus tinggi yang terkandung proporsi yang lebih besar dari komponen transitory. Pasar saham reaksi komponen sementara MC bonus tinggi firmswas mendekati nol. Metode studi menyiratkan 2 proposisi lanjut:

1)       Mungkin ada hubungan linier antara non produktif tak terduga dan kembali. Hal ini mungkin berbeda di seluruh struktur perusahaan dan industri dan berhubungan dengan tingkat manipulasi akrual.

2)       Saham dapat melihat melalui dan menyesuaikan untuk manipulasi laba oleh manajemen (proposisi ini diperiksa dalam detai lebih besar kemudian dalam bab ini).

Penelitian di atas diterapkan teknik statistik linier untuk memperkirakan ERC. Beberapa penelitian telah dianggap membenci teknik nonlinier. Sebuah hubungan nonlinier bertumpu pada premis bahwa nilai absolut dari pendapatan yang tak terduga berkorelasi negatif dengan kejutan laba adalah permanen akan menurun. Secara pragmatis, pengetahuan tentang hubungan ini penting, karena teori valuasi memprediksi bahwa analis dan investor harus menempatkan penekanan lebih besar pada peramalan persistensi laba tinggi daripada persistensi laba rendah. Hal ini karena pendapatan ketekunan yang tinggi memiliki dampak valuasi lebih besar dari jumlah yang sama dari persistensi laba yang rendah.

Freeman dan Tse berpendapat kembali produktif tak terduga akan lebih baik dijelaskan oleh hubungan arctan S-berbentuk yang cembung untuk perusahaan berita buruk dan cekung untuk perusahaan kabar baik. Gambar 9.3 memberikan ilustrasi dari beberapa hubungan arctan hipotesis. Mengukur laba tak terduga sebagai penyimpangan dari meadian perkiraan analis triwulanan, Freeman dan Tse menemukan bahwa penerapan model arctan nonlinier menghasilkan ERC meningkat dan daya prediksi yang lebih besar dalam bentuk yang lebih tinggi disesuaikan-kotak R. Mereka menyimpulkan bahwa penelitian sebelumnya yang hipotesis dan diterapkan model linear sederhana mungkin ketinggalan ditentukan hubungan pengembalian laba.

Model arctan dari hubungan antara pendapatan dan return saham mendalilkan hubungan simetris antara pendapatan yang tak terduga positif dan negatif. Hal ini, bagaimanapun, mungkin kabar baik memiliki dampak yang berbeda pada saham bila dibandingkan dengan berita buruk. Misalnya, peningkatan pendapatan yang tak terduga mungkin berarti dana internal yang lebih besar tersedia untuk ekspansi dana, yang mengarah ke penurunan leverage dan risiko keuangan dan harapan yang lebih besar dari permanen kenaikan pendapatan. Di sisi lain, pendapatan tak terduga yang lebih rendah dapat memaksa perusahaan untuk mengambil hutang tambahan atau resor untuk peningkatan ekuitas meningkat, dengan biaya tambahan berikutnya. The menyanjung hubungan antara pendapatan yang tak terduga negatif dan hasil yang tak terduga juga merupakan fakta bahwa, sebagai nilai menurun perusahaan, ekuitas mengambil lebih dari atribut pilihan dan juga menyediakan manajemen dengan insentif untuk meningkatkan kinerja. Hubungan ini direpresentasikan sebagai fungsi eksponensial dalam gambar 9.3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 9.3:

Hipotesisnonlinearfungsiyang berhubungankembali tak terduga(UR) untuk hargadeplated pendapatan yang tak terduga(UE). Hasil yang tak terdugaadalah0,04arctan(300 UE) untukgaris panjangputus-putus, 0,03arctan(400 UE) untukjalurpadat, 0,10arctan(10 UE) untukgaris pendekputus-putus, danfungtioneksponensial.

 

6.4              PerubahanVersus TingkatLaba

Penjelasan lain yang diajukan oleh Lev untuk kekuatan penjelas rendah asosiasi kembali-laba adalah kelemahan metodologis dalam spesifikasi dan estimasi hubungan. Lebih khusus, parameter laba biasanya diukur dalam bentuk Perbedaan pertama, yaitu, perubahan harga saham dimodelkan sebagai reaksi terhadap perubahan laba. Pekerjaan teoritis oleh Ohlson memeriksa kemungkinan bahwa perubahan harga saham didorong oleh kedua komponen gigih dan sementara laba-yang ERC terkait dengan arus kas diskonto dan akrual akuntansi sebagai berikut:

 

  (9.6)

Dimana:
Kapitalisasi ekuitas perusahaan j pada waktu t

Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham ekuitas pada periode t

 Laba yang dilaporkan dari perusahaan j pada periode t

 Rasio nilai pasar perusahaan j untuk nilai buku ekuitas

k ∅  : Koefisien untuk b diperkirakan.

 

Mengandalkan argumen teoritis Olhson ini, Easton dan Harris menggunakan data dari periode 1968-1986 untuk menguji secara empiris dampak dari kedua tingkat pendapatan ang laba perubahan pada stockprices di Amerika Serikat. Regresi univariat menunjukkan bahwa kedua tingkat dan variabel perubahan secara signifikan terkait dengan pengembalian, namun pendapatan baku memiliki daya penjelas yang lebih tinggi. Misalnya, untuk regresi dikumpulkan pada tingkat pendapatan, R-squared adalah 7,5% dibandingkan dengan R-squared dari 4% untuk perubahan laba. Pada tahun oleh regresi tahun, R-kuadrat dari model tingkat pendapatan lebih tinggi dalam 14 dari 19 tahun. Ketika dikombinasikan dalam model regresi multivariat, analisis menunjukkan hasil yang serupa Koefisien tingkat signifikan (pada tingkat 0,05) dalam semua 19 tahun, dan koefisien perubahan signifikan dalam 8 dari 19 tahun. Easton dan Haris menyimpulkan bahwa kedua variabel laba yang relevan untuk menjelaskan return saham. Selain itu, mereka melengkapi dan bukan pengganti, dalam arti bahwa secara signifikan lebih dari variasi cross-sectional dalam pengembalian dijelaskan oleh efek gabungan dari kedua variabel laba kemudian dijelaskan oleh salah bila dianggap sendiri.

Analisis serupa direplikasi oleh data menggunakan kuat dari Inggris diekstraksi dari aliran data selama periode 1968-1969. Bertentangan dengan bukti dari Amerika Serikat. Kuat menemukan bahwa R-kuadrat dari persamaan tingkat pendapatan dikumpulkan (9%) adalah kurang dari perubahan dalam persamaan pendapatan (13%), dan hubungan ini sangat bervariasi dari waktu ke waktu. Dalam persamaan multivariat, R-squared meningkat menjadi 15%, menunjukkan bahwa kedua variabel tambahan daya penjelas tambahan. Hal ini menunjukkan lebih lanjut bahwa pasar berusaha untuk membedakan antara ponents sementara dan permanen dari pendapatan. Akhirnya, perubahan laba koefisien (18 dari 21 tahun) memiliki signifikansi statistik lebih besar daripada koefisien tingkat pendapatan (8 dari 21 tahun).

Penjelasan atas hasil berbeda ditemukan oleh para peneliti di ditawarkan oleh Ali dan Zarowin, yang menemukan bahwa sifat semakin fana pendapatan, semakin besar kekuatan penjelasan yang diharapkan dari dimasukkannya variabel tingkat pendapatan.

 

6.5              DibayarVersusArusKas

Ali dan Paus gabungan sejumlah inovasi terbaru adalah pengembalian laba literatur tentang menentukan apakah informasi arus kas menambah kekuatan penjelas untuk return pasar saham di Inggris. Mereka menggunakan:

1)      Sebuah arctan model nonlinier untuk menentukan hubungan fungsional

2)      Saat ini tingkat dalam hubungannya dengan perubahan

3)      Waktu berbagai parameter yang memungkinkan hubungan bervariasi antar tahun.

 

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa arus kas dan arus dana tambahan informasi yang sangat sedikit yang diberikan oleh pendapatan. Ali dan Paus menemukan bahwa, dengan mengadopsi inovasi ini, kekuatan dari kedua aliran dana kembali model dan arus kas model yang kembali meningkat secara signifikan. Namun sementara dana aliran dan arus kas keduanya memiliki kandungan informasi tambahan, pendapatan masih ditambah informasi terbesar. Selanjutnya, koefisien pada arus kas yang stabil tak terduga dalam hal itu bervariasi dari positif ke negatif di periode waktu. Hasil ini diperkuat dengan studi sebelumnya oleh Ali yang menggunakan data dari Perusahaan Amerika Serikat.

Modal riset pasar baru-baru ini telah diselidiki tidak hanya respon pengembalian perusahaan untuk pengumuman mereka sendiri pendapatan, tetapi juga respon dari ‘Pengembalian ke perusahaan lain’ pengumuman pendapatan perusahaan. Ini ‘informasi transfer’ penelitian berbasis atau keyakinan bahwa tak terduga positif (negatif). Laba untuk satu perusahaan dalam industri tertentu dapat mencerminkan baik meningkatkan (memburuk) kondisi industri yang atau kenaikan (penurunan) dalam pangsa pasar yang relatif perusahaan ke perusahaan lain dalam industri. Jika komponen laba tak terduga adalah positif dan itu ditafsirkan sebagai mencerminkan perbaikan kondisi untuk industri secara keseluruhan, itu sinyal kabar baik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam industri. Akibatnya, mereka cen diharapkan untuk memiliki abnormal return yang positif. Jika komponen laba tak terduga adalah positif dan itu ditafsirkan sebagai mencerminkan dan peningkatan pangsa pasar dari perusahaan pelapor, di leaste satu perusahaan lain dalam industri (perusahaan (seperti) kehilangan pangsa pasar) harus mengalami abnormal return negative.

Foster memeriksa transfer informasi menggunakan U $ data untuk 10 industri di 1963-1978 dan menemukan bahwa varians pengembalian ubnormal bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing meningkat ketika perusahaan lain dalam industri yang sama membuat pengumuman laba. Foster tidak ingin bias terhadap menemukan adanya efek informasi transfer tetapi memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi tanda efek (e.g .apakah transfer informasi industri berita baik versus berita pangsa pasar buruk). Dengan demikian, hitested untuk perubahan dalam varians pengembalian abnormal yang independen dari desain sebuah abnormal return. Ia menemukan bahwa varians perusahaan yang bersaing abnormal return tidak meningkat bila perusahaan lain dalam industri membuat pengumuman pendapatannya, khususnya ketika variabilitas abnormal return dari perusahaan pengumuman meningkat sedikit pun pengumuman.

Clinch dan Sinclair laporan hasil mirip dengan asuh, tetapi menggunakan data Australia mengenai perkiraan manajemen dalam manfaat dari pengumuman produktif. Selanjutnya, mereka meramalkan bahwa perusahaan terakhir di industri untuk mengumumkan pendapatannya untuk jangka waktu tertentu menunjukkan reaksi smalls harga saham. Prediksi Thin didasarkan pada asumsi bahwa sebelum intra-industri transfer informasi akan atau siap telah menyampaikan komponen industri-specipic pengumuman pendapatan mereka. Berikut dari pendekatan Clinch dan Sinclain, preman antse excamined potensi bagi investor o merevisi prediksi pendapatan mereka dalam terang lainnya perusahaan laba pengumuman. Konsisten dengan hasil mereka menemukan reaksi harga yang signifikan oleh perusahaan mengumumkan non sel penyiar awal dan perubahan laba. Mereka diperpanjang studi periode dengan memeriksa hubungan antara transfer informasi aktual (nonannouncers harga reaksi terhadap pengumuman perusahaan lain dalam industri) dan transfer informasi potensi (kekuatan co-movemente laba yang dilaporkan oleh perusahaan dalam industri). Konsisten dengan hipotesis mereka, mereka menemukan bahwa hubungan antara harga penyiar reaksi dan akhir awal berita penyiar terkuat bagi industri dengan korelasi laba tertinggi. pengumuman.

 

6.6              Volatilitas

Peneliti lain telah menggunakan alternatif ‘indeks’ dari isi informasi dari pengumuman pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal return, pertama kali digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari tes ini adalah bahwa jika ada informasi konten dalam pengumuman pendapatan, kita akan mengharapkan untuk mengamati perubahan harga yang lebih besar dan pada data pengumuman. Hipotesis ini diuji dengan mengamati variasi abnormal return 8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah pengumuman laba. Hasil Beaver ini konsisten dengan hipotesis ini, karena pada minggu pengumuman varians pengembalian perusahaan adalah 67% lebih besar dari biasanya. Hasil penelitian berang-berang yang dapat diamati dalam figure9.4.
Varians teknik abnormal return juga telah digunakan oleh peneliti lain. Hibah, misalnya, digunakan untuk menyelidiki kandungan informasi relatif pengumuman pendapatan tahunan perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange dan kecil ‘di atas meja’ (OCT) perusahaan. Ada berita lebih sedikit, dan karena itu kurang informasi alternatif, tentang perusahaan OTC daripada ada sekitar New York Stock perusahaan Exchange. Grant menemukan bahwa OTC perusahaan mengalami varians lebih besar dari abnormal return dari New York Stock Exchange perusahaan pada tanggal pengumuman. Ini menunjukkan bahwa kandungan informasi laba akan lebih besar di mana perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan ada sedikit alternatif sumber informasi.

 

Gambar 9.4: Perubahan Harga Sisa Pengembalian Sistematis Kuadrat

Sumber: W.Beaver. Isi InformasiTahunanLabaPengumumanPenelitian EmpirisAkuntansi: StudiTerpilih1968.TambahanJurnal AkuntansiPenelitianVol. 6(1968). P.91.

Penelitian lain menyelidiki isi informasi pengumuman pendapatan telah menggunakan metode penelitian yang berbeda. Ini termasuk perilaku varians pengembalian implisit berasal dari teori pilihan harga dan pergerakan volume perdagangan sekitar tanggal pengumuman. Secara umum, mereka mengkonfirmasi bahwa ada volatilitas return abnormal pada atau volume perdagangan pada atau sekitar tanggal pengumuman laba.

 

6.7              Metodologi Masalah

Salah satu masalah dengan penyelidikan yang dibicarakan sejauh ini adalah bahwa mereka gagal untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa yang memiliki kandungan informasi dan mengumumkan kepada pasar kontemporer dengan pendapatan misalnya, pengumuman gabungan pendapatan dan deviden, yang merupakan fenomena biasa di Australia. Brown, finn dan Hancock mencoba untuk membedakan pendapatan dan efek dividen informasi. Mereka menemukan bahwa dua cenderung memperkuat satu sama lain, tetapi ketika mereka berada dalam konflik jelas dampak bersama mereka pada harga saham berkurang. Bukti lain juga konsisten dengan fakta bahwa pengumuman laba memiliki Informasi konten karena mereka terkait dengan arus kas masa depan, dan bahwa arus kas data, per se, memiliki kandungan informasi yang tidak ditangkap oleh pendapatan saja
Penyelidikan yang dibicarakan di atas adalah perkembangan bola dan kertas asli cokelat, dan yang mewakili upaya pertama untuk menggunakan teori positif akuntansi. Seperti Williams dan Findlay menyarankan, untuk menyatakan bahwa hasil penelitian yang mendukung dari EMH berasal, dalam watt dan Zimmerman menyarankan, tidak ada upaya untuk membedakan EMH dari 2 hipotesis bersaing dikemukakan oleh, atau implisit dalam, teori akuntansi normatif yaitu, bahwa manajer menggunakan akuntansi untuk menyesatkan sistematis pasar saham dan pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang memiliki konsekuensi arus kas tidak.

Kita sekarang beralih ke pertimbangan literatur yang melakukan upaya untuk membedakan antara hipotesis. Hipotesis dipusat sastra ini disebut sebagai mechanistis dan tanpa efek hipotesis, dan penelitian berusahan untuk menentukan apakah perubahan akuntansi kosmetik bisa menipu pasar.

Re-EMH teori terdiri dari dua helai bertentangan. Entah angka akuntansi yang berarti karena mereka didasarkan pada biaya acara irrel sejarah, atau mereka misleasding karena investor fungsional terpaku pada angka-angka yang dilaporkan. Retorika EMH. Jika tidak bukti empiris, segera menetapkan bahwa akuntansi produktif adalah proxy berguna untuk arus kas dan bahwa teknik akuntansi yhat perubahan tidak memiliki konsekuensi arus kas (perubahan kosmetik) tidak berdampak pada harga saham.

Teori Akuntansi kemudian kosong karena akuntan yang tersisa tanpa model ekonomi retional perubahan sukarela dan wajib dari teknik akuntansi. 2 hipotesis adalah sebagai berikut :

1)       Pasar bereaksi mechanistically perubahan angka akuntansi, terlepas dari apakah mereka kosmetik atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, dengan demikian, pasar karena itu sistematis tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkat atau menurun keuntungan (hipotesis mekanistik).

2)       Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas yaitu, pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain switch kebijakan akuntansi yang meningkatkan nilai sekarang dari penghematan pajak atau affecte kas perusahaan flos (tidak ada efek hipotesis yang berasal dari EMH).

 

Tes dari 2 hipotesis dianggap perilaku tingkat pengembalian obnormal di dan sekitar waktu perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis tidak ada efek, seharusnya tidak ada abnormal return ketika ada ahange kosmetik kebijakan akuntansi, karena tidak akan ada efek pada arus kas. Berdasarkan hipotesis efek tidak, perubahan akuntansi kreatif dipahami oleh pelaku pasar modal, dan mereka mampu unreval dan menentukan dampaknya dengan biaya nol. Di sisi lain, jika kebijakan akuntansi memiliki efek pada arus kas (untuk contoh sebagai akibat dari rezim pajak), kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman. Oleh karena itu, hipotesis tidak ada efek adalah hipotesis gabungan dari EMH, CAMP dan biaya pemantauan nol. Sebaliknya, di bawah mengumumkan perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak berpengaruh pada arus kas yang. Akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar.

  Pada studi pertama yang berusaha untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan and roll. Mereka mempelajari perubahan akuntansi 2

1)        Suatu perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan pengakuan langsung

2)        Sebuah kembali beralih dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus.

 

Keduanya perubahan kosmetik dan keduanya akan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan di tahun pelaksanaan. Kaplan dan roll studi berbagi perilaku harga akuntansi perusahaan untuk investasi kredit pajak saat pengumuman pendapatan tahunan pertama. Terutama pada tahun 1964. Sebuah sampel kontrol dari perusahaan-perusahaan yang terus memperhitungkan kredit pajak investasi dengan metode penangguhan juga dipertimbangkan. Untuk penyusutan, punggung swich accurred di beberapa tahun. Harga saham bahaviourment, yang sering accourred bersamaan. Kaplan dan roll menghitung tingkat abnormal return selama 30 minggu sebelum dan 29 minggu setelah tanggal pengumuman.

Hal ini dapat dilihat dari gambar 9,5 bahwa hasil Kaplan and roll yang tidak meyakinkan. Untuk perusahaan-perusahaan yang berubah menjadi pengakuan langsung dari kredit pajak pengumuman, mobil-mobil berperilaku aneh untuk menunjukkan abnormal return negatif pada tanggal pengumuman. Daripada naik ke puncak sekitar 9 minggu setelah pengumuman sebelum kembali ke sekitar nol. Perilaku kelompok kontrol perusahaan juga unusul, sebagai mobil yhe menunjukkan bahwa return abnormal kumulatif axcess dari 9% dapat diperoleh dengan membeli sharest tersebut pada tanggal pengumuman.

Hasil untuk kembali beralih ke depresiasi garis lurus juga tidak biasa. Mobil-mobil memiliki tren menurun signifikan setelah pengumuman belakang saklar. Ini mungkin konsisten dengan hipotesis efek tidak sejauh bahwa hal itu menunjukkan bahwa metode akuntansi peningkatan pendapatan tidak terkait dengan abnormal return positif. Namun, fakta bahwa ada abnormal return negatif menunjukkan aturan perdagangan (yaitu, menjual perusahaan pendek yang beralih kembali pada tanggal pengumuman), dan ini tidak konsisten dengan EMH. Hal ini juga konsisten dengan hipotesis mechanistis, yang akan diprediksi abnormal return positif.

Hasil dari penelitian ini mungkin dikacaukan oleh cacat metodologis. Pertama, percobaan Kaplan and roll itu bukan tes yang kuat dari hipotesis efek tidak. Desain penelitian menerima no hypothesisi efek sebagai valid jika hypothesisi mekanistik ditolak yaitu, jika temuan bahwa abnormal return tidak aqual ke nol pada tanggal pengumuman bisa ditolak. Masalahnya adalah bahwa hypothesisi mekanistik belum pernah ditetapkan oleh hypothesisi mekanistik. Masalah lain adalah bahwa Kaplan and roll menggunakan pengumuman laba tahunan pertama. Jika pasar saham bereaksi terhadap pengumuman perubahan daripada pendapatan, perubahan harga dapat secara substansial disita sebelum pengumuman laba tahunan pertama.

Ada cacat ather dalam studi Kaplan and roll itu yang khas dari sejumlah atudies kejadian. Satu masalah substansial adalah clustering, yang menyebabkan cross-sectional ketergantungan. Banyak dari switch, yang waktu itu sukarela, terjadi pada tahun yang sama. Axperimenet itu karena itu tidak dapat menghilangkan efek dari kejadian poraneous berhubungan tapi conten mempengaruhi harga saham. Selain itu, ketika sampel yang diteliti dipilih berdasarkan variabel tunggal, dan ada kemudian ditemukan menjadi variasi yang berhubungan dengan variabel lain, kami telah memperkenalkan bias seleksi. Mungkin, saat itu. Hal ini tidak mengherankan bahwa hasil Kaplan and roll yang tidak meyakinkan.

Sunder diuji perubahan oleh perusahaan dari FIFO ke LIFO untuk penilaian persediaan dalam rangka untuk membedakan antara tidak ada efek dan hipotesis mekanistik. Berdasarkan hipotesis efek, dan dengan asumsi bahwa manajer changer untuk alasan pajak, kita mungkin axpect untuk melihat abnormal return positif. Untuk hipotesis mekanistik, karena LIFO mengurangi keuntungan relatif terhadap FIFO, kita akan mengharapkan tingkat normal negatif kembali. Ketika sunder menyelidiki CAR untuk tahun fiskal di mana perubahan itu diumumkan, ia menemukan abnormal return positif sesudahnya. Ini akan muncul prima facie untuk konsisten dengan hipotesis efek tidak. Namun, ada bukti bahwa, tidak termasuk pengaruh beralih dari FIFO ke LIFO, laba akuntansi sebenarnya ancrease tahun dari beralih ke LIFO (cukup untuk effset penurunan dari switch). Itu adalah perusahaan awitched ke LIFO dalam tahun ketika penghasilan mereka akan meningkat etherwise sehingga mengurangi efek negatif yang tak terduga pendapatan beralih ke LIFO. Jika demikian, hasilnya mungkin konsisten dengan hipotesis mekanistik. Tapi ini juga bisa menjadi bukti dari masalah clustering dan bias seleksi, karena sebagian besar perusahaan beralih ke LIFO pada atau sekitar periode studi sunder itu. Kajian yang lebih mutakhir oleh ricks dan oleh Biddle dan Lindahl telah attemped untuk mengendalikan masalah kontemporer pendapatan tak terduga dan masalah metodologis tersebut. Ricks mengendalikan bias seleksi.

Masalah dengan mencocokkan perusahaan yang berubah menjadi LIFO dengan perusahaan yang tidak berubah tetapi memiliki perubahan pendapatan yang sama. Dia menemukan bukti yang konsisten dengan hipotesis mekanistik. Biddle dan Lindahl mendalilkan bahwa ricks memperkenalkan bias seleksi mandiri dalam prosedur pencocokan nya. Mereka berusaha untuk mengontrol bias seleksi earnins dengan menggunakan pendapatan yang tak terduga sebagai variabel penjelas dan menyimpulkan bahwa hasil mereka konsisten dengan hipotesis efek tidak

Ada beberapa studi tentang bagaimana perubahan dalam laporan akuntansi mempengaruhi harga saham di Australia. Brown dan hancock dan ball, finn dan hancock, digunakan harian date untuk menyimpulkan bahwa penyesuaian harga terhadap dividen dan perubahan laba selesai oleh dan dari hari pengumuman. Sharpe dan walker meneliti efek dari revaluasi aset perusahaan terhadap harga saham. Mereka menyimpulkan bahwa harga saham pasar gagal mengantisipasi revaluasi aset perusahaan dan bahwa pengumuman Valuasi sendiri memang memiliki beberapa efek pada harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa penemu, dengan memeriksa aset perusahaan dan revauing mereka untuk mendapatkan abnormal return. Namun, dalam pemeriksaan metodologi yang diadopsi oleh Sharpe dan walker studi, coklat dan finn menunjukkan kesulitan menghubungkan perubahan harga terhadap pengumuman penilaian. Ini muncul sebagai informasi tentang variabel lainnya, termasuk laba, dividen dan assues bonus, yang contemporaneously dirilis bersama dengan pengumuman revaluasi.

Secara keseluruhan, studi awal mekanistik dan tidak ada hipotesis efek memiliki beberapa masalah metodologis. Sementara mereka gagal untuk membuktikan secara meyakinkan salah satu benar dan yang palsu lainnya mereka umumnya bersandar lebih ke arah penerimaan hipotesis efek tidak. Sebuah kritik yang lebih jitu, dikutip dalam Leftwich, adalah bahwa penelitian gagal untuk menjelaskan mengapa perusahaan akan diharapkan untuk mengubah teknik akuntansi, dan mereka gagal untuk menyediakan sebuah teori prediktif untuk keadaan dimana perusahaan akan diharapkan untuk mengubah nya kebijakan akuntansi. Jika pasar modal tidak merespon perubahan kebijakan akuntansi yang tidak memiliki conseduences arus kas, mengapa perusahaan yang pernah secara sukarela mengubah kebijakan mereka? Lanjut, apa yang mempengaruhi pilihan perusahaan ‘di antara kebijakan akuntansi ketika mereka membuat adopsi pertama mereka dari salah satu beberapa kebijakan permited berdasarkan PSAK? Dan mengapa perusahaan mengeluarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Menyadari bahwa CMR tidak alamat masalah ini adalah prekursor ke tahap kedua dari teori akuntansi positif, akuntansi kebijakan teori pilihan, yang dibahas dalam bab 10.

 

6.8       Efisiensi Pasar Modal

Dalam penelitian sebagian besar isi informasi dari angka akuntansi, efisiensi pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi telah terkait dengan apakah angka akuntansi telah dikaitkan konsekuensi arus kas. Baru-baru ini, bagaimanapun, para peneliti telah mulai mempertanyakan asumsi ini. Yang 2 fingdings paling demaging dengan kepercayaan pada efisiensi pasar modal adalah adanya pasca-pengumuman penyimpangan yang telah didokumentasikan dalam sejumlah studi, termasuk bola asli dan kertas cokelat, dan derivasi ou dan panman tentang aturan perdagangan dimana tidak normal kembali dapat diperoleh dengan perdagangan pada informasi akuntansi yang sudah umum. Pos laba accurs melayang di mana abnormal return berlanjut setelah pengumuman laba, sehingga isi informasi pengumuman laba tidak sepenuhnya imponded ke dalam harga saham pada tanggal pengumuman. Ou dan studi penulis ini axemined apakah laporan keuangan tahun berjalan informasi akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan tanda laba tahun berikutnya berubah cukup untuk memungkinkan abnormal return positif. Mereka menemukan bahwa menggunakan 16 variabel akuntansi untuk memprediksi kemungkinan bahwa laba perusahaan akan meningkat. Dan kemudian membeli saham jika probabilitas exceded 0,6 dan menjual saham jika probabilitas kurang dari 0,4 mereka bisa mendapatkan pasar-disesuaikan kembali dari 12,6% selama periode memegang 2 tahun.

pentingnya tantangan ke asumsi utama yang mendasari banyak dari teori pasar modal tidak dapat understated. Saat bola telah berkomentar.

Prediktabilitas jelas abnormal return setelah pengumuman laba telah menjadi salah satu anomali yang paling signifikan dalam riset pasar keuangan, karena beberapa alasan. Pertama, besarnya adalah informasi yang menakutkan melebihi normal kembali dari trading pada informasi laba tua melebihi normal kembali di pasar. Kedua, anomali di mana-mana. Laba pengumuman terjadi setiap kuartal untuk saham setiap. Ketiga, anomali secara ilmiah tak terbantahkan, itu muncul di bola dan coklat (1968) dan telah direplikasi, konsisten dan dengan presisi meningkat, di salah satu daerah yang paling hati-hati dan diteliti secara menyeluruh dari literatur ekonomi ampirical keuangan. Keempat, diambil pada nilai nominal anomali dan yang satu akan berpikir adalah paradigma contoh dari model kompetitif, terlalu gagal tes teori ekonomi yang kompetitif. Kelima, anomali tantangan teori yang mendasari sebagian besar banyak digunakan model dalam aconomics keuangan modern.

Ball menganggap bahwa ada 2 kelas penjelasan untuk abnormal return diprediksi:

1)      Pasar tidak efisien.

2)      Pasar efisien dan abnormal return diukur bias astimates keuntungan   ekonomi murni karena:

  1. Transaksi consts menyebabkan retusrns terdeteksi karena terlalu mahal untuk berdagang pada informasi publik yang tersedia
  2. Tingkat investor pengembalian adalah salah-perkiraan (misalnya karena mereka tidak memungkinkan untuk pajak)
  3. Return abnormal return adalah salah estimasi karena keterbatasan pengetahuan peneliti ‘faktor penentu pengembalian yang diharapkan (misalnya CAPM adalah salah saji) atau mis-estimasi parameter yang relevan seperti risiko

Ball mengulas literatur mendokumentasikan anomali abnormal return dan menyimpulkan bahwa bukti menunjukkan penjelasan yang berbeda untuk 2 versi utama dari anomali earningsprice. Dia menganggap bahwa anomali ou dan panman mungkin hasil dari hubungan antara variabel akuntansi dan kesalahan dalam memperkirakan abnormal return. Namun, ia menyimpulkan bahwa drift pasca-pengumuman didokumentasikan oleh peneliti lain kemungkinan besar hasil baik biaya besar pengolahan informasi atau inefisiensi pasar. Sementara implikasi dari inefisiensi riset pasar menunjukkan tidak sepenuhnya jelas, thet kemungkinan pasar tidak efisien dan tidak sepenuhnya memanfaatkan informasi akuntansi yang tersedia reises pertanyaan seperti mengapa laporan akuntansi disusun, jika tidak untuk menginformasikan invertors? Hal ini dibahas dalam bab berikutnya.

The abjective filosofis teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi saat ini. Teori positif, oleh karena itu, berusaha untuk memahami mengapa praktik akuntansi yang digunakan oleh accountings dalam situasi yang berbeda dan oleh perusahaan yang berbeda. Hal ini juga berusaha untuk axplain bagaimana dan whay pasar modal bereaksi terhadap laporan akuntansi, isu-isu dibahas dalam bab ini. Sebaliknya, normatif atau inflasi teori telah sering berargumentasi untuk perubahan dalam metode akuntansi tanpa mengajukan bukti empiris yang mendukung dan tanpa mencoba memahami alasan untuk status quo. Teori positif mengambil fokus ekonomi. Ini mengasumsikan bahwa investor dan pengguna akuntansi keuangan dan penyusun yang rasional, kekayaan dan utilitas maksimizer. Teori positif menolak argumen untuk model akuntansi normatif didasarkan pada bukti anekdot dan ‘fungsi preskriptif’ subyektif, dan panggilan untuk pengujian assumtions normatif dan lokal oleh skala besar metode statictical dan prinsip-prinsip aconomics neoklasik.

Choronologically, teori positif dikembangkan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah penelitian pasar modal, yang menarik pada EMH dan CAPM dari ekonomi keuangan. Yang semi kuat dari dari EMH adalah dari yang paling berhubungan langsung dengan akuntansi. Secara umum tes empiris mengkonfirmasi bahwa :

1)        Rilis perolehan pendapatan memiliki kandungan informasi yang signifikan untuk pasar dalam hal CAR dan efek pada volatilitas dan volume perdagangan.

2)        Asimetri informasi (diproksi dengan ukuran perusahaan) mempengaruhi respon dari perubahan harga, sifat perubahan harga, dan volume perdagangan setelah pengumuman pendapatan

3)        Ada informasi kontinu set yang digunakan oleh pasar dan, karena itu, laporan akuntansi bukanlah sumber anly informasi.

 

7             Mekanistik atau Efek Perilaku

Dua hipotesis yang telah dibentuk :

1)      Pasar bereaksi secara mekanik untuk perubahan dalam angka akuntansi, tanpa memperhatikan apakah angka tersebut hanya perias atau memiliki implikasi arus kas, seperti pasar secara sistematis diperdaya oleh perubahan akuntansi yang menaikkan atau menurunkan keuntungan (hipotesis mekanistik)

2)      Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas yaitu, pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selasin perubahan yang meningkatkan nilai sekarang dari penghematan pajak atau mempengaruhi arus kas perusahaan (hipotesis „no-effect‟ diturunkan dari hipotesis EMH/efficient market hypothesis).

Pengujian kedua hipotesis perilaku tingkat abnormal return dan sekitar waktu perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis efek tidak, seharusnya tidak ada abnormal return ketika ada perubahan kosmetik dan kebijakan akuntansi, karena tidak akan ada effecct pada arus kas. Berdasarkan no – hipotesis efek, perubahan akuntansi kreatif dipahami oleh peserta pasar modal, dan mereka mampu mengungkap dan menentukan dampaknya. Di sisi lain, jika kebijakan akuntansi berpengaruh pada arus kas (e hasil Egas rezim pajak), kita akan mengharapkan untuk seee abnormal return pada tanggal pengumuman. Oleh karena itu, hipotesis tidak ada efek adalah bergabung hipotesis dari EMH, dengan CAPM dan nol biaya monitoring.
Sebuah kontras, di bawah hipotesis mekanistik kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak berpengaruh pada arus kas-yaitu, akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar. Salah satu penelitian pertama yang mencoba untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan dan Roll. Mereka meneliti dua hanges akuntansi:

1)      Perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan untuk Pengakuan segera

2)      Sebuah beralih kembali dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus.

Kedua perubahan yang ‘kosmetik’ dan keduanya akan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam tahun pelaksanaan.

Hasil Kaplan dan Roll memperlihatkan bahwa pasar adalah ‘tertipu’ untuk beberapa waktu. Untuk perusahaan yang berubah menjadi pengakuan langsung dari kredit pajak investasi, CAR berperilaku ‘aneh’. Menampilkan abnormal return negatif pada tanggal pengumuman, maka Mata ke puncak sekitar sembilan minggu setelah pengumuman sebelum beralih menjadi sekitar nol, perilaku kelompok kontrol perusahaan juga tidak biasa, sebagai CAR menunjukkan bahwa kelebihan abnormal return kumulatif dari 9 persen bisa akan earnd dengan membeli saham tersebut pada tanggal pengumuman.

The ‘tes’ dari kedua hipotesis mempertimbangkan perilaku tingkat abnormal return pada dan sekitar saat perubahan kebijakan akuntansi. Menurut hipotesis no-efek, seharusnya tidak ada abnormal return bila ada ‘perubahan kosmetik’ dalam kebijakan akuntansi, karena akan ada tidak berpengaruh pada arus kas. Dalam hipotesis no-efek, perubahan akuntansi kreatif dipahami oleh peserta pasar modal, dan mereka mampu mengungkap dan menentukan dampaknya. Di sisi lain, jika kebijakan akuntansi berpengaruh terhadap arus kas (misalnya sebagai akibat dari rezim pajak), kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman. Oleh karena itu, tidak ada efek hipotesis adalah hipotesis gabungan dari EMH, dengan CAPM dan nol pemantauan costs.105 Sebaliknya, di bawah hipotesis mekanistik kita akan mengharapkan untuk melihat abnormal return pada tanggal pengumuman perubahan akuntansi meskipun perubahan tidak memiliki berpengaruh terhadap arus kas yaitu, akuntansi kosmetik atau kreatif bisa menipu pelaku pasar. Salah satu penelitian pertama yang mencoba untuk membedakan antara hipotesis bersaing dilakukan oleh Kaplan dan Roll. Mereka mempelajari dua perubahan akuntansi:

1)        Perubahan dalam akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan pengakuan segera.

2)        Beralih kembali dari penyusutan dipercepat untuk depresiasi garis lurus.
Kedua perubahan yang ‘kosmetik’, dan keduanya akan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam tahun pelaksanaan.

 

Hasil Kaplan dan Roll memperlihatkan bahwa pasar adalah ‘tertipu’ untuk beberapa waktu. Untuk perusahaan yang berubah menjadi pengakuan langsung dari kredit investasi pajak, yang CAR berperilaku ‘aneh’, menunjukkan abnormal return negatif pada tanggal pengumuman, kemudian naik ke puncak tentang sembilan minggu setelah pengumuman sebelum beralih menjadi sekitar nol. Perilaku kelompok kontrol perusahaan juga tidak biasa, sebagai CAR menunjukkan bahwa abnormal return kumulatif kelebihan 9 persen bisa diperoleh dengan membeli saham tersebut pada tanggal pengumuman.

KESIMPULAN

 

Teori positif berkembang karena ketidakpuasanya terhadap teori normatif (1) ketidakmampuan normatif untuk menguji secara empiris, (2) normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individu dari pada kemakmuran secara luas. (3) normative tidak mendorong atau mem ungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal.

Teori positif mulai berkembang sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh Watt & Zimmerman menitik beratkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku dengan munculnya hipotesis pasar efisien dan teori agensi. Hipotesa yang digunakan oleh Watt & Zimmerman ada 3, yaitu (1) perencanaan bonus, (2) perjanjian hutang dan ( 3) biaya proses politik. Teori positif lebih mengacu pada penelitian empiris yang memaksimalkan keuntungan (balk investor, manajer maupun masyarakat luas) dalam memilih metode akuntansi yang ada.

Teori Positif dikritik oleh beberapa peneliti yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (1)kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di Luar area penelitian serta memakasimalkan utilitynya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena peneliti

selalu berada pada area yang ditelitinya dan maksimalitas utility tidak mungkin dicapai hanya

sebatas pada kepuasan (Hebert Simons). (2) kritik terhadap metodologi, teori positif menganut pendekatan bahwa maksimalisasi keuntungan dapat diperoleh melalui harga keseimbangan pasar. Hal ini tidak mungkin karena penelitian dengan harga keseimbangan pasar sangat sedikit pengaruhnya terhadap kontribusi penelitian akuntansi. (3) kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu pemaksimalisasi individu yang tidak mungkin atau tidak mudah untuk menghitungnya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Watts and Zimmerman, 1986,Positive Accounting Theory, Prentice Hall.

Indira Januarti , Pendekatan Dan Kritik Teori Akuntansi Positif

Aida Ainul Mardiyah,2003, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar DanArahPengembangan Ilmu: Sebuah PendekatanDengan Metodologi Akuntansi Positif,JurnalBisnis Dan Akuntansi

 

~ oleh wahbranz pada Desember 18, 2012.

Tinggalkan komentar